13 CEO Pilihan

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 February 2017

Naskah: Suci Yulianita, Foto: Sutanto/Istimewa

Diberi amanah menjabat Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC sejak April 2016 bukanlah menjadi hal baru bagi Elvyn G. Masassya. Sudah banyak makan asam garam dalam memimpin perusahaan sebelumnya, menjadikannya tahu betul apa yang harus dilakukan pada Pelindo II. Tak butuh waktu lama, hanya dalam hitungan bulan, Elvyn mampu mendongkrak kinerja perusahaan. Ya, bersama timnya, ia berjibaku, bekerja ekstra keras membawa IPC menjadi perusahaan pelabuhan berkelas dunia.    

 

Saat ditemui Men’s Obsession akhir Januari lalu, Elvyn tampak sangat bugar. Ia tampil sederhana dengan kemeja putih polosnya, namun tanpa menghilangkan aura sang pemimpin. Senyuman manis dan sikap ramah yang ditunjukkan selama sesi wawancara sungguh menjadikan waktu sesi wawancara yang berlangsung selama lebih kurang satu jam ini, tak terasa. Terlebih keindahan pemandangan suasana pelabuhan dari kaca jendela ruang kerjanya yang berada di lantai 7 gedung Pelindo II membawa pengalaman baru yang jarang sekali ditemui. “Bagus yah pemandangannya. Ini kalau malam seperti di Hongkong,” ucap Elvyn seraya tersenyum.


Ya, di tangan Elvyn, pelabuhan Tanjung Priok kini tak lagi menyeramkan, melainkan sudah tertata sangat rapih. Elvyn bercerita, sejak awal memimpin pada April 2016 lalu, ia berpikir keras bagaimana membuat jasa pelabuhan ini menjadi satu sektor yang reputable, tak hanya untuk skala nasional namun internasional. Karena menurutnya, fungsi pelabuhan sebagai tempat keluar masuknya arus barang, ekspor impor internasional, merupakan potret wajah Indonesia.  


Untuk itu, Elvyn melakukan berbagai langkah strategis pada IPC yang terangkum pada empat hal utama, yakni, meneruskan yang sudah baik (going concern), meluruskan yang belum lurus (governance), menyelesaikan yang belum selesai (pending matters/outstanding issues), dan mengerjakan yang belum sempat dikerjakan (business development).


Selanjutnya, ia melakukan pembenahan internal yang diawali dari penajaman vision dan membuat roadmap untuk 5 tahun (2016 – 2020). “Vision kita pertajam menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan dengan kata kunci visi hanya tiga, world class, excellent at operations, excellent at services. Dan untuk sampai ke world class port itu saya menyiapkan roadmap untuk lima tahun mendatang dimulai dari tahun 2016. Saya kembangkan menjadi 5 tahapan yang dimulai pada 2016 ini dengan tahapan yang kita sebut sebagai fase fit in infrastructure, artinya adalah bussiness prosesnya harus benar, sistemnya harus benar, prosedur harus ada sebagai satu korporasi. Dan di 2016 itu, kita menyelesaikan lebih kurang 246 SOP, dan kita melaksanakan 240 rencana kerja, dalam 8 bulan sampai Desember 2016. Alhamdulillah sudah selesai,” terang Elvyn.


Setelah itu, 2017 ini dilanjutkan dengan tahapan yang disebut fase enhancement, yakni peningkatan kapasitas, peningkatan kualitas, dan peningkatan performance. Lalu 2018 fase establishment atau pemantapan, 2019 fase sustainable superior performance. Dan 2020 menjadi world class port.