12 CEO Pilihan

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 18 February 2016

Naskah: Suci Yulianita, Foto: Fikar Azmy

 

Mengawali karier dari bawah di industri farmasi sejak 26 tahun lalu, Rusdi Rosman berhasil menapaki puncak kariernya hingga menjabat Direktur Utama sebuah perusahaan farmasi milik negara yang sudah hadir sejak zaman Belanda ini, PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. Di bawah kepemimpinannya, Kimia Farma kian berkibar dengan kehadiran ratusan apotek dan klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Belum lagi pengembangan pabrik-pabrik baru yang tengah gencar dibangun Kimia Farma.

 

Ketika ditemui Men’s Obsession di ruang kerjanya yang sederhana di kawasan Veteran, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, dengan ramah dan terbuka, ia bercerita banyak mengenai kehidupannya, mulai dari perjuangan awal karier, pengembangan-pengembangan Kimia Farma, hingga cerita-cerita ringan yang membuat suasana mencair dan santai. Senyum manis tak pernah lepas dari wajahnya yang kharismatik. Dari nada bicara dan gesture tubuhnya sama sekali tak menampakan kesan bossy.   


Ya, itulah Rusdi Rosman, seorang pemimpin yang hangat dan humble. Rusdi pun dikenal sangat peduli terhadap para stafnya, ia bahkan seringkali harus turun langsung memberikan motivasi kepada mereka agar lebih semangat untuk bersama-sama berjuang membesarkan Kimia Farma.


Kala pertama menjabat Direktur Utama Kimia Farma pada 2012 lalu, Rusdi langsung berjibaku mengembangkan perusahaan, salah satunya dengan melakukan pembenahan mental dan kultur SDM yang diakuinya sebagai fondasi dan langkah awal untuk kemajuan sebuah perusahaan. Dalam hal ini, Rusdi menciptakan budaya kerja ‘5 AS’, yakni, kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja keras, kerja antusias, dan kerja tuntas, guna mendukung slogan dan budaya perusahaan ‘I CARE’ (Innovative, Customer First, Accountability, Responsibility, dan Eco Friendly).


“Walaupun banyak pengembangan tapi kalau human resources-nya dan budayanya tidak bagus, itu gampang sekali roboh. Artinya tidak kuat. Nah Kita membangun fondasi budaya kerja dan budaya perusahaan ini sangat serius, melibatkan konsultan juga. Alhamdulillah saat ini sudah mulai terbangun budaya itu,” papar pria kelahiran Makassar, 8 Februari 1965 ini.  


Perjalanan karier Rusdi bermula dari seorang apoteker pendamping di Kimia Farma saat ia baru menamatkan pendidikan farmasi dari Universitas Padjajaran, Bandung pada 1989. Dengan semangat, Rusdi bertekad ingin lebih meningkatkan kariernya. Atas support dan doa keluarga, terutama sang istri juga, perlahan demi perlahan kariernya meningkat hingga pada puncaknya ia menjabat Direktur Utama Kimia Farma. “Jadi dukungan istri sangat kuat. Dia selalu bilang saya harus punya competitive advantages dari orang lain. Salah satunya dengan saya mengambil beasiswa di Amerika saat itu,” ujar peraih gelar MBA Operation Management dari California State University, San Bernardino CA, USA dan Global Business Management University of California, Riverside, USA ini.