14 CEO PILIHAN

Oleh: Iqbal Ramdani () - 19 February 2018

Naskah: Giattri F.P., Foto: Sutanto

Dialah bankir bertangan dingin. Betapa tidak? Sebagai pucuk pimpinan PT Bank Cental Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja berhasil membawa institusinya konsisten mematri prestasi. Ukurannya sederhana: jumlah nasabah, kapitasilasi pasar BCA, bahkan reputasi Top 3 bank beraset terbesar di tanah air tersebut diakui dunia sebagai bank terbaik di Indonesia dan di Asia menurut majalah Finance Asia tahun 2017 dan 2016.

 

Pria yang menakhodai BCA sejak 2011 lalu itu berhasil mengusung inovasi dan strategi baru pada bisnis perbankan sehingga tetap menuai kinerja positif di tengah perlambatan ekonomi dunia. Di masa kepemimpinan tahun 2017, BCA berhasil menutup periode sembilan bulan pertama dengan manis. Bank swasta terbesar di Indonesia itu mencatat laba bersih sebesar Rp16,8 triliun hingga kuartal III/2017 atau meningkat 11,3 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang berada di posisi Rp15,1 triliun.

 

Pendapatan operasional perseroan terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya tumbuh 5,2 persen menjadi Rp41,7 triliun pada kuartal III/2017 dibanding periode sebelumnya yang berada di angka Rp39,7 triliun. Menurut Jahja, BCA berhasil membukukan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga di tengah kondisi bisnis sektor perbankan yang belum sepenuhnya pulih. “Pertumbuhan tersebut ditopang oleh layanan nasabah, penawaran suku bunga kredit, dan penyediaan solusi perbankan yang komprehensif,” tutur pria humble tersebut. Penyaluran kredit mencapai Rp440.

 

triliun pada akhir September 2017, naik 13,9 persen year on year yang didorong oleh segmen korporasi dan konsumer. Sebagai bank yang berusia lebih dari enam dasawarsa, BCA tidak pernah berhenti untuk terus belajar, demi menjadi bank yang lebih baik. Melalui semangat Melayani Lebih Baik, BCA terinspirasi dari kebutuhan nasabah dan diwujudnyatakan melalui inovasi produk dan layanan sehingga bisa memenuhi kebutuhan perbankan nasabah. Pada 2017, BCA menghadirkan produk dan layanan terbaru, di antaranya Wajah Baru Paspor BCA untuk kemudahan transaksi dalam satu kartu. Memiliki teknologi chip sesuai dengan standar nasional Indonesia dan dapat diterima di 210 negara serta digunakan di 40 juta gerai merchant Mastercard di seluruh dunia.

 

Selanjutnya ada eBranch merupakan aplikasi yang bertujuan untuk melakukan simplifikasi layanan perbankan menjadi cepat dan nyaman, dengan penggunaan mobile form serta reservasi di cabang-cabang tertentu. Kedepannya pengembangan layanan aplikasi ini masih akan terus dilakukan. Pelayanan Halo BCA yang tadinya melalui telepon, email dan twitter, kini berkembang dengan adanya fasilitas web chat disebut Halo BCA Chat. Nasabah bisa berkomunikasi dengan Agent Halo BCA dengan cara mengakses chat widget di website www.bca.co.id dan memperoleh informasi seputar perbankan dan fasilitas BCA, seperti Informasi produk, kantor cabang atau ATM terdekat, solusi perbankan, penawaran atau promosi.

 

Vira adalah Virtual Assistant Chat Banking BCA yang dapat diakses melalui beberapa aplikasi chat populer, yaitu: Facebook Messenger, LINE dan Kaskus Chat. Saat ini VIRA dapat membantu mengetahui informasi dan promosi seputar BCA kepada pengguna aplikasi chat tersebut. Cara menggunakannya juga cukup mudah, cukup menambahkan akun resmi (official account) BCA, yaitu: “Bank BCA”, di Facebook Messenger, LINE dan Kaskus Chat. Selanjutnya pengguna dapat mulai masuk ke menu chat. Vira dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Senantiasa hadirkan solusi perbankan berbasis digital yang mutakhir dan terdepan, BCA meraih penghargaan Digital Innovation Award Kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 4 dalam ajang Digital Innovation Award for Financial Industry 2017.

 

Di bawah kepemimpinan Jahja, BCA banyak meraih penghargaan, reputasinya bahkan diakui dunia, di antaranya BCA didaulat sebagai ‘Best Indonesian Bank’ dan ‘Best Asian Bank’ untuk kedua kalinya dalam ajang FinanceAsia Country Awards for Achievement 2017 di Hong Kong. Melalui penghargaan ini, di kategori regional, BCA menang mengungguli bankbank dari negara lain seperti Tiongkok, Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, Korea, Vietnam, India , Bangladesh, Taiwan, Myanmar, Mongolia, dan Pakistan. Di tahun ayam api tersebut, BCA pun menjadi bank terbesar kedua di Asia Tenggara dari sisi kapitalisasi pasar (market capitalisation) dengan nilai 39,7 miliar dollar AS per 31 Desember 2017 Terkait dengan posisi tersebut, Jahja mengungkapkan, pihaknya tidak memiliki ambisi untuk menjadi bank dengan kapitalisasi pasar terbesar. “Bahwa hasilnya itu kami syukuri,” ungkap Jahja.