10 CEO Tangguh Pilihan Men's obsession

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 14 July 2014
Naskah: Sahrudi, Foto: Fikar Azmy
Lama meniti karir di PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) membuat Milawarma paham betul seluk beluk mengelola bisnis batu bara. Terbukti, sejak dilantik sebagai Direktur Utama PTBA tahun 2011, ia mampu menjaga stabilitas korporasi di tengah situasi pasar yang tidak bersahabat. Dalam kurun waktu 2011-2013 itu, Milawarma tak sekadar mampu menjaga agar PTBA tetap eksis, tapi juga mampu meraih laba disaat banyak perusahaan sejenis yang ’gulung tikar”.

Memang, tiga tahun memimpin PTBA dari kurun 2011-2014, adalah kerja keras yang luar biasa bagi Milawarma. Betapa tidak, dalam periode itu ia harus mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan tambang batu bara milik negara dalam situasi pasar yang tak menguntungkan. “Di tahun 2011 saya diangkat, ini kebetulan pas sedang turun harga batu bara. Bahkan sampai sekarang itu sudah turun sampai sekitar 40 – 50 persen. Itu kondisi yang paling sulit yang dihadapi,” ujarnya saat menerima Men’s Obsession di ruang kerjanya.

Kondisi seperti itu, tentu saja membuat produsen batu bara terkemuka Indonesia ini harus pandai menyiasati situasi dengan berbagai manuver. Banyak langkah cerdas dilakukan Milawarma guna menjaga performa PTBA tetap eksis, antara lain dengan meningkatkan inovasi produk, penghematan operasional, hinga melakukan diversifikasi bisnis yang tak bergantung pada komoditas batu bara mentah. Hasilnya? Sungguh luar biasa. “Alhamdulillah margin kita di tahun 2013 kemarin masih 1,8 triliun rupiah. kita targetkan sih tahun ini bisa di atas 2 triliun,” ia optimis.

“Jadi sebenarnya semangat inovasi saja. Itu yang selalu saya push kepada teman teman agar mereka melakukan inovasi di segala lini, untuk mencari, melakukan langkah-langkah optimasi untuk menekan biaya produksi, untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik, kemudian bisa mendelivered produk itu sesuai dengan jadwal atau sesuai dengan schedule,” ia melanjutkan.

Di sisi lain, ia juga getol mengoptimalkan pasar khusus untuk pasar batu bara berkualitas. “Ada pasar yang memang mereka sangat concern di harga, tapi ada pasar lagi yang concern di kualitas, nah kita main di kualitas. Ini salah satu yang kita lakukan dengan melakukan optimasi peluang pasar,” tegasnya.