10 CEO Tangguh Pilihan Men's obsession

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 14 July 2014
Naskah: Sahrudi, Foto: Sutanto & Dok. Jasamarga
Kalau Direktur Utama PT Jasa Marga, Adityawarman ngotot untuk mempercepat pembangunan ruas jalan tol di berbagai daerah selama ini, jangan berpikir bahwa hal itu dilakukannya hanya karena ingin meraih pendapatan yang besar untuk mengisi kocek BUMN ini. Tidak sama sekali. Mindset seperti itu tampaknya harus diubah . Memang, sebagai BUMN, meraih laba adalah salah satu kewajiban. Tapi, pembangunan jalan tol yang dilakukan Jasa Marga,tidak sekadar itu. Ada nilai ideal dibalik pembangunan jalan tol yakni membuka jalan bagi percepatan laju pertumbuhan perekonomian negara. Betapa tidak, dengan infrastruktur seperti jalan tol inilah rakyat bisa lebih cepat menjalankan aktifitas bisnisnya.

Baru beberapa minggu memimpin Jasa Marga, Adityawarman dikejutkan dengan berita ‘ngamuk’nya Menteri BUMN, Dahlan Iskan di pintu tol Slipi, Jakarta Pusat, lantaran antrian mobil yang panjang di pintu tol tersebut. Merasa bertanggungjawab, Adityawarman dengan gentle menghadap sang menteri yang juga atasannya. Ia tak hanya siap disalahkan, tapi juga memberikan penjelasan. Dahlan Iskan, pun memahami dan mengingatkannya untuk bekerja keras lagi membenahi jalan tol di negeri ini. “Yang ingin saya ceritakan di balik semua itu, kita diminta untuk lebih care dan tanggap lagi, Itu adalah tantangan,” tegas Aditya saat disambangi Men’s Obsession di ruang kerjanya.

Sebagai orang lapangan yang meniti karir dari bawah, Aditya tahu betapa rumit dan beratnya menangani pelayanan dan pembangunan jalan bebas hambatan ini. Di satu sisi, sebagai BUMN ia harus memiliki kinerja yang bagus dalam hal memberikan kontribusi kepada negara serta menjadi bagian dari penunjang pembangunan perekonomian bangsa, tapi di sisi lain Jasa Marga punya keterbatasan untuk beroperasi.