10 CEO Tangguh Pilihan Men's obsession

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 14 July 2014
Naskah: Sahrudi, Foto: Fikar Azmy
Kurang lebih tiga tahun memimpin Bank DKI, Eko Budiwiyono telah memperlihatkan prestasi yang luar biasa. Ia mencatatkan pertumbuhan kinerja selama tiga tahun berturut-turut. Obsesinya, membawa Bank DKI menuju 15 bank teratas di Tanah Air.


Keputusannya meninggalkan jabatan Direktur Utama PT Asuransi Jasa Indonesia (persero) lalu menduduki posisi Direktur Utama PT Bank DKI, membuat banyak kolega dan kalangan dekatnya heran. Aneh saja, karena dari seorang Dirut perusahaan BUMN mau ‘turun’ menjadi Dirut sebuah BUMD. Bagi orang lain, keputusan Eko itu luar biasa. Tapi begitulah Eko, hal-hal luar biasa bukan lagi sesuatu yang luar biasa buatnya. Pasalnya, dalam perjalanan karirnya, ia sudah sering mengalami hal-hal yang luar biasa dan tak terduga. Mulai dari surat tugas belajar ke luar negeri yang nyaris tak sampai ke tangannya, hingga menjadi direktur termuda di BNI, tempat pertama kali ia merintis karir.

Selama ditempatkan pemerintah di dua BUMN sebelumnya yakni BNI dan Jasindo ia mampu memperbaiki keadaan dan mendulang sukses. Ibarat seorang teknisi, ia adalah teknisi yang pintar memperbaiki kinerja, mengatasi permasalahan dan meningkatkan performa lembaga bisnis yang dipimpinnya. Maka, saat ditunjuk sebagai pucuk pimpinan Bank DKI, ia pun bertekad untuk mengulang sukses. Di Bank DKI, ‘adrenalin bisnis’-nya kembali tertantang.

Disambangi Men’s Obsession di ruang kerjanya, pria familiar yang akrab dengan staf mulai dari direksi hingga office boy ini, mengaku perlu strategi sendiri untuk membenahi Bank DKI dan meningkatkan kinerjanya. “Saya harus mengubah dan memperkuat mindset para staf dari atas sampai bawah dari cara berpikir birokrat menjadi cara berpikir entrepreneur,” Eko menceritakan resep awalnya.