68 Tahun Membangun Bangsa
Naskah: Cucun Hendriana, Foto: Sutanto
Memiliki reputasi baik di kancah global, tak membuatnya melupakan akan nasionalisme. Sebagai bentuk nasionalisme dirinya yang seorang lawyer, ia terus mendorong agar hukum di Indonesia mampu sejajar dengan hukum di Negara maju di dunia. Karena nasionalisme itu pula, ia tak pernah gentar dalam menghadapi tingginya tensi persaingan dengan konsultan hukum asing yang beroperasi di dalam negeri.
Lawyer non litigator ini, memang tak suka dicitrakan secara berlebihan. Karena itulah, ia sangat jarang tampil di layar kaca tidak seperti kebanyakan lawyer lain. Padahal, kontribusi dan reputasinya dalam hukum bisnis sudah teruji sejak lama. Bukti tak terbantahkan yang menunjukkan keandalannya, ia dinobatkan dalam banyak ajang bergengsi, sebut saja IFLR1000, External Counsel of the Year, dan nomine South East Asia Managing Partner of the Year dalam ALB Law Award 2013.
Yozua Makes adalah low profile legal consultant yang kemampuan negosiasinya bertaraf internasional. Ia merupakan the Indonesian blue chip lawyer and top negotiator di bidangnya dengan segudang prestasi. Sejak pertama kali mendirikan kantor konsultan hukum bernama Makes & Partners Law Firm pada 1993, namanya terus berkibar di jagat kepengacaraan Indonesia.
Sejak menyandang gelar Sarjana Hukum dengan predikat cumlaude dari Universitas Indonesia pada 1984, dalam usia yang relatif muda, 23 tahun, ia sudah terjun ke dalam dunia hukum. Ketika itu, ia bergabung dengan firma hukum Mulya Lubis & Partners sebagai partner. Lalu, ia masuk sebagai corporate finance specialist di Lubis Hadiputranto Ganie, Surowidjojo & Partners, serta partner di Kartini Muljadi & Partners.
Bekal pengalaman itulah yang membuatnya kian percaya diri untuk berkiprah di dunia hukum secara total. Bidang corporate finance, mergers & acquisitions, capital market, dan banking, menjadi fokusnya sejak awal. Kini, law firmnya tumbuh menjadi salah satu konsultan hukum independen kelas atas di negeri ini dengan klien-klien besar, baik dari dalam maupun luar negeri.
Memiliki reputasi baik di kancah global, tak membuatnya melupakan akan nasionalisme. Sebagai bentuk nasionalisme dirinya yang seorang lawyer, ia terus mendorong agar hukum di Indonesia mampu sejajar dengan hukum di Negara maju di dunia. Karena nasionalisme itu pula, ia tak pernah gentar dalam menghadapi tingginya tensi persaingan dengan konsultan hukum asing yang beroperasi di dalam negeri.Lawyer non litigator ini, memang tak suka dicitrakan secara berlebihan. Karena itulah, ia sangat jarang tampil di layar kaca tidak seperti kebanyakan lawyer lain. Padahal, kontribusi dan reputasinya dalam hukum bisnis sudah teruji sejak lama. Bukti tak terbantahkan yang menunjukkan keandalannya, ia dinobatkan dalam banyak ajang bergengsi, sebut saja IFLR1000, External Counsel of the Year, dan nomine South East Asia Managing Partner of the Year dalam ALB Law Award 2013.
Yozua Makes adalah low profile legal consultant yang kemampuan negosiasinya bertaraf internasional. Ia merupakan the Indonesian blue chip lawyer and top negotiator di bidangnya dengan segudang prestasi. Sejak pertama kali mendirikan kantor konsultan hukum bernama Makes & Partners Law Firm pada 1993, namanya terus berkibar di jagat kepengacaraan Indonesia.
Sejak menyandang gelar Sarjana Hukum dengan predikat cumlaude dari Universitas Indonesia pada 1984, dalam usia yang relatif muda, 23 tahun, ia sudah terjun ke dalam dunia hukum. Ketika itu, ia bergabung dengan firma hukum Mulya Lubis & Partners sebagai partner. Lalu, ia masuk sebagai corporate finance specialist di Lubis Hadiputranto Ganie, Surowidjojo & Partners, serta partner di Kartini Muljadi & Partners.
Bekal pengalaman itulah yang membuatnya kian percaya diri untuk berkiprah di dunia hukum secara total. Bidang corporate finance, mergers & acquisitions, capital market, dan banking, menjadi fokusnya sejak awal. Kini, law firmnya tumbuh menjadi salah satu konsultan hukum independen kelas atas di negeri ini dengan klien-klien besar, baik dari dalam maupun luar negeri.