15 CEO Pilihan 2019

Oleh: Iqbal Ramdani () - 22 February 2019

Naskah: Giattri F.P. Foto: Dok. Humas Tugu Mandiri

Sepanjang 2018, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (Tugu Mandiri) mencetak kinerja moncer, yakni pendapatan premi sebesar Rp708,8 miliar dan laba seusai target Rp37,6 miliar. Pada tahun ini, Direktur Utama Tugu Mandiri Donny J. Subakti pun optimistis perusahaan yang dinakhodainya bisa kembali mencatatkan kinerja positif. Terlebih, ia sudah menyiapkan fondasi yang matang untuk menjawab tantangan zaman.

 

Kepada Men’s Obsession Donny menguntai kunci sukses yang ditorehkan perusahaan yang dinakhodainya, “Seluruh pekerja antusias, produktif, dan loyal. Jelas ini bukan sekadar pekerjaan 1 orang, CEO sekalipun karena ini sesungguhnya sebuah perjalanan kapal menuju Pelabuhan sasaran.” Ia pun memperlihatkan Roadmap Tugu Mandiri yang berhasil tumbuh sejak 2015, ketika dirinya mulai menjabat sebagai CEO. Bulan pertama, ia mencoba mengidentifikasi kekuatan & kelemahan Tugu Mandiri baik aspek internal maupun eksternal. “Saya tidak menggunakan konsultan agar saya menjiwai perusahaan ini termasuk perilaku sumber daya manusianya. Ini kekuatan saya mengelola. Dengan cara ini juga saya lakukan pada perusahaan sebelumnya dan saya bisa melakukan pendekatan sesuai kondisi masing-masing fungsi dan individu pekerja,” urainya.

 

2015, pihaknya membuat program transformasi budaya kerja dengan sasaran pokoknya, membangun smart organization (organisasi yang berisi smart people dengan kompetensinya berbasis pengalaman mereka), mendorong produktifitas (productivity), dan branding (membangun trust). Untuk merealisir sasaran program transformasi budaya kerja ini, harus dilakukan redefinisi visi, misi, dan tata nilai perusahaan. Singkat kata mimpi besar yang menjadi komitmen direksi & seluruh pekerja dituangkan dalam visi baru “Menjadi perusahaan asuransi jiwa, kesehatan dan DPLK yang terpercaya dan menjadi pilihan masyarakat”.

 

Dengan visi baru ini, mulai 2016, Tugu Mandiri berhasil menggerakkan 5 Pilar bisnis sebagai sumber penghasilan. Semula perusahaan ini hanya bertumpu pada 1 Pilar sumber pendapatan, yaitu captive market (nasabah & premi berasal dari lingkungan pemegang saham = Pertamina Group & PT Timah) serta DPLK dan Hasil Pengembangan investasi. Maka tahun 2016 Pilar Agency & Corporate Sales/Bancassurance mulai menggeliat meraih premi melalui Agen. “Agency kami modifikasi dengan strategi produktifitas. Oleh karena itu, agen konvensional berfungsi sebagai jaringan untuk memudahkan melakukan penetrasi pasar. Kami berhasil mengidentifikasi target market yang berbeda dengan para Pesaing. Bayangkan di pasar domestik pesaing kami 46 perusahaan AJ adalah para JV (join venture, pemodal asing).

 

Sementara kami, 100 persen local content. Semangat kerja yang tinggi dengan integritas serta akuntabilitas tinggi, berhasil menggerakkan 5 Pilar Usaha dan tumbuh berkembang, hingga tahun 2018 pendapatan Premi dicapai 156 persen dari RKAP dengan laba usaha sesuai rencana,” ungkapnya. sepanjang 2018, Tugu Mandiri bersama Donny meraih 12 awards, antara lain The Best Life Insurance Co. dan Best CEO Life Insurance dari Economic Review, juga CGPI Award 2018 sebagai The Trusted Life Insurance Company dari majalah SWA. Pada 2019 ini, Donny membidik pendapatan premi Tugu Mandiri sebesar Rp762,5 miliar. Untuk menggenapi target tersebut pihaknya telah menyiapkan jurus jitu dengan pendekatan pada aspek Revenue & aspek Cost. Dari aspek Revenue, ada 2 strategi yang dilakukan, yaitu strategi Marketing Mix, dengan tujuan meraih premi semaksimal mungkin dengan tetap mengedepankan tingkat keamanan finansial dan SLA (service Level). Lalu, strategi Optimalisasi Portofolio Investasi. 

 

Pengembangan strategi Marketing Mix, sambungnya, melalui pendekatan 4 P (Price, Product, Place & Promotion), antara lain peningkatan intensitas pemasaran/ penjualan produk kumpulan dan individu dengan basis teknologi informasi (insurtech), pengambilan keputusan berbasis CGC dan Risk Management, penetrasi pasar/pengembangan jalur distribusi pemasaran: Penambahan tenaga pemasar/penual pada semua jalur distribusi pemasaran (Agency, Corporate, dan Captive) dan Penambahan kerja sama bancassurance dan affinity, membuka kantor keagenan dan pemasaran pada wilayah potensial yang dapat mendukung penetrasi pasar/penjualan, serta peningkatan service excellent kepada nasabah sesuai dengan SLA.

 

“Sedangkan dari aspek Cost, dikembangkan kebijakan Cost Consciousness yang menjadi tanggung jawab pemegang anggaran biaya dengan mengacu pada RKAP 2019. Besarnya realisasi biaya (comparative advantages) akan berpengaruh pada daya saing perusahaan, oleh karenanya perlu dikendalikan secara ketat,” jelas pria yang menerapkan gaya kepemimpinan empowering (menjadi role model), visionary leadership, keselarasan kinerja semua fungsi (aligning performance for success), serta integritas dan akuntabel tersebut. Sementara, terkait target pasar tahun ini yang akan semakin luas mulai dari Aceh hingga Papua, dengan wilayah pertumbuhan tertinggi di Nusa Tenggara Timur, khususnya Larantuka, pihaknya akan menerapkan strategi literasi asuransi. “Jadi, agen akan melakukan business opportunity presentation (BOP) dalam setiap seminar di tiap kota. Aktifitas ini dikenal dengan sistem in4link,” imbuh pria ramah itu.

 

Ketika ditanya apa saja yang disiapkan oleh Tugu Mandiri dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, dengan lugas Donny menjawab, “Secara tidak langsung Tim IT Tugu Mandiri telah melakukan inovasi yang sejalan dengan Revolusi Industri 4.0 dan telah dimulai secara sederhana pada pertengahan 2015 dengan mencanangkan program TDA (Tugu Digital Assistance). Selanjutnya untuk proses rekrut Agen, pembayaran premi dan pengiriman e-polis telah dilakukan secara digital. Hal ini nampak pada web Tugu Mandiri. Tahun ini bila tidak ada aral melintang, kami akan meluncurkan corporate startup.” Saat ini Tugu Mandiri juga tengah menyiapkan pengembangan bisnis mengacu kepada era milenial berbasis teknologi 4.0 meliputi produk TUGU PROTEKSIKU, TM Life - mobile apps, dan SiPERDANA - mobile apps. Menutup pembicaraan, Donny pun mengurai obsesinya adalah sejalan dengan semangat visi yang Tugu Mandiri bangun bersama, yaitu mengasuransikan Indonesia dan mensejahterakan bangsa melalui pertumbuhan Pendapatan Premi serta Laba Usaha yang maksimal dan berkesinambungan.