Tokoh DPR Berdedikasi 2017

Oleh: Iqbal Ramdani () - 26 October 2017

Naskah: Giattri F.P., Foto: Sutanto/Istimewa

 

Kepedulian Wakil Ketua Fraksi Partai Gokar DPR RI ini pada dunia pendidikan bukan hanya karena ia duduk di Komisi X yang membidangi antara lain pendidikan. Tapi lebih karena memang Ridwan Hisjam adalah sosok yang concern dengan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas anak bangsa. Karena itulah ia gigih mendorong peningkatan kualitas pendidikan nasional sebagai instrumen perjuangan bangsa.

 

Satu hal yang selalu diingatkan politisi Partai Golkar ini adalah amanat konstitusi dalam UUD 45 Pasal 31 yang tegas menempatkan pendidikan nasional pada posisi yang strategis sebagai instrumen perjuangan bangsa, yang tidak hanya berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi juga untuk membangun bangsa dan peradaban bangsa. Bahkan, lanjutnya, dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), mengamanatkan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila serta UUD RI 1945 dan berakar pada nilai agama, kebudayaan, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. 

 

“Dengan kata lain, pendidikan memiliki peran yang sangat penting tak hanya mencerdaskan bangsa, tapi juga membangun bangsa dan peradaban bangsa” tegas alumnus Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya ini yang juga mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.

 

Untuk itulah, ia sangat berharap pemerintah membuat rumusan kebijakan yang konkret soal Pancasila dalam kurikulum pendidikan, agar ajaran yang terkandung di dalam ideologi bangsa tersebut dapat terinternalisasi dengan baik. “Hal ini, menuntut pemerintah untuk memiliki pandangan yang komprehensif mengenai Pancasila dan kandungan nilai yang ada di dalamnya,” ujarnya. Melalui kebijakan tersebut, mantan Ketua DPD Partai Golkar, Jawa Timur ini meyakini masyarakat bakal mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

 

“Contohnya, setiap pemangku kepentingan pendidikan harus beragam, memiliki sikap dan perilaku sesuai nilai moral dalam hidup, membina rasa nasionalisme, mengakui musyawarah mufakat, dan juga selalu bersikap adil,” pesan mantan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Jawa Timur. Masih terkait dengan pendidikan, mantan Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini belum lama diangkat dan dipercaya sebagai Ketua Dewan Penyantun Universitas Islam Attahiriyah.