Page 44 - E-Mag Mensobsession Edisi 195
P. 44

■ COVER STORY





               # Mendorong Indonesia Menjadi Negara Maju





                                                                                         mudah. Terlebih, inovasi di Indonesia
                                                                                         masih tergolong rendah dibandingkan
                                                                                         dengan negara lain.
                                                                                            Dalam Indeks Daya Saing Global
                                                                                         atau Global Competitiveness Index (GCI)
                                                                                         2019 yang diterbitkan World Economic
                                                                                         Forum (WEF), misalnya, Indonesia
                                                                                         menempati posisi 50, dengan kapasitas
                                                                                         inovasi (innovation capacity) di urutan
                                                                                         74 sedunia. Ada beberapa alasan di balik
                                                                                         rendahnya peringkat Indonesia dalam
                                                                                         soal inovasi. Yang pertama, menurut Prof
                                                                                         Bambang, jumlah dan kualitas sumber
                                                                                         daya di Indonesia belum sesuai standar
                                                                                         negara lain. Ini terlihat dari penelitian
                                                                                         berkualifikasi S3 yang rendah, rasio
                                                                                         peneliti terhadap jumlah penduduk yang
                                                                                         kecil, hingga masalah produktivitas.
                                                                                             “Kita harus serius membenahi SDM
                                                                                         di bidang riset dan teknologi sebagai
                                                                                         sumber lahirnya inovasi di kemudian
                                                                                         hari,” kata Prof Bambang.
                                                                                            Alasan yang kedua adalah
                                                                                         ketidakselarasan antara riset dan
                                                                                         birokrasi. Riset sulit berkembang akibat
                                                                                         adanya jenjang struktural dan rumitnya
                                                                                         birokrasi seperti sekarang. Perlu ada
                                                                                         “debirokrasi” untuk penelitian.
                                                                                            Selain itu, Indonesia juga perlu
                                                                                         prioritas riset nasional dan diversifikasi
                                                                                         sumber dana riset—tidak hanya dari
                                                                                         pemerintah, tapi juga swasta.
                                                                                            “Korea, Thailand, dan Jepang risetnya
                                                                                         didominasi swasta 70-80%. Ini ideal,
                                                                                         karena swasta-lah yang mengetahui apa
                                                                                         yang menjadi kebutuhan di pasar yang
                                                                                         membutuhkan riset dan inovasi. Bukan
                                                                                         pemerintah,” kata Prof Bambang.
                                                       Inovasi yang berdaya saing. Inilah   Sebagai Kepala Badan Inovasi dan
                                                    yang menjadi fokus perhatian Prof    Riset Nasional (BRIN) yang melakukan
                                                    Bambang Brodjonegoro sejak hari      koordinasi atas seluruh penelitian secara
                                                    pertama ia memimpin Kementerian      nasional, Prof Bambang mengatakan,
                                                    Riset dan Teknologi / Badan Riset dan   badan ini akan melanjutkan mimpi
                                                    Inovasi Nasional.                    B.J. Habibie sebagai Bapak Teknologi
                                                       Prof Bambang percaya inovasi akan   Indonesia untuk hilirisasi dan
                                                    mampu mendorong perkembangan         mengkomersialkan hasil riset dan inovasi.
                                                    ekonomi nasional dan Indonesia akan     Terobosan inovatif yang dibuat
                                                    menerapkan ekonomi berbasis inovasi   oleh peneliti dan akademisi harus
                                                    seperti layaknya banyak negara maju   dapat bermanfaat bagi masyarakat
                                                    di dunia. Tentu ini bukan sebuah tugas   Indonesia dan mendorong kemajuan


               44   |           |   APRIL 2020
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49