Kabinet Ahli Rekomendasi Men's Obsession

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 16 July 2014
Naskah: Giattri/berbagai sumber, Foto: Istimewa
Sekilas, sosok pria yang satu ini seperti orang muda kebanyakan. Fresh, dinamis dan supel. Jauh dari penampilan seorang profesor yang tua, botak, dan kaku. Ialah Hikmahanto Juwana, profesor termuda dalam sejarah Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) atau bahkan di Indonesia.

Prestasinya yang mengkilap hingga mengantarkannya meraih gelar terhormat pada usia di bawah 40 tahun jelas bukan pencapaian yang biasa-biasa saja. Guru besar FHUI, ini, berpandangan tren menjadi doktor atau profesor di usia yang relatif muda sangat mungkin dicapai.

Namun mendapat gelar akademis tertinggi di usia yang tergolong muda tidaklah semudah mengedipkan mata. Lantaran dalam ilmu hukum, banyak sekali masalah yang berkembang. Kendati demikian, ia tidak ciut nyali, melainkan merasa tertantang untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa ia memang layak memperoleh gelar “The Highest Achievement” itu. 

Setelah masuk di FHUI pada 1983, keinginan Hikmahanto menjadi dosen kian menggebu. Tahun ke dua kuliah, ia mulai diminta teman-temannya untuk memberikan tentir beberapa mata kuliah. Ia tak segan dengan pekerjaan tambahan itu. Karena semasa kuliah, ia sudah terbiasa mensistematisir perkuliahan dan menyusun diktat.