The Best Legislators
Naskah : Sahrudi
.jpg)
Tegas dalam memegang prinsip, begitulah karakter seorang Ahmad Yani, kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kini menjadi wakil rakyat. Ketegasannya itu terlihat tak hanya ketika sudah duduk di parlemen, tapi juga ketika masih menjadi mahasiswa dan pengacara.
Salah satu hal yang menjadi concern nya adalah masalah pemberantasan korupsi, penegakan hukum dan persoalan kebangsaan lainnya. Saat masih menjadi pengacara, anggota Komisi III DPR RI ini mendedikasikan diri pada upaya pembangunan dan penegakkan hukum serta hak asasi manusia (HAM) dengan berkiprah sebagai pengacara Komisi untuk orang Hilang dan Kekerasan (Kontras) pada kurun waktu 1999-2000 sekaligus sebagai anggota team pengacara Indonesian Corruption Watch (ICW). Dalam perjalanannya kemudian, Wakil Ketua Fraksi PPP DPR RI ini juga aktif sebagai Anggota Team Konsorsium Reformasi Hukum Nasional dan Anggota POKJA Pemantau Calon Hakim Agung Tahun 2000. Karena itulah mantan Ketua dan Wakil Ketua Umum DPP IKADIN (1999/2003/2007) ini pernah ditempatkan pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai Anggota Majelis Hukum dan HAM.
Di bidang pendidikan, peraih Magister Hukum Universitas Indonesia Program Hukum Ekonomi Tahun 2003 ini juga tercatat masih aktif sebagai pengajar di Fakultas Hukuk Universitas Nasional dengan jabatan Lektor Kepala. Sebelumnya, aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini juga mengajar di Fakultas HukumUniversitas Islam Attahiriyah.
Di sela-sela kegiatan politiknya, Yani masih menyempatkan diri untuk tampil sebagai seorang kolumnis. Pemikiran yang dituangkan dalam tulisannya bertebaran di berbagai media massa nasional. Selain itu, mantan Pimpinan Umum/Redaksi Majalah ‘Timbangan’ ini juga telah menelurkan sejumlah buku antara lain ‘Penegakan Hukum Anti Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat di Indonesia’, ‘ Pasang Surut Kinerja Legislasi’, dan buku-buku hukum serta politik lainnya.
Tegas dalam memegang prinsip, begitulah karakter seorang Ahmad Yani, kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kini menjadi wakil rakyat. Ketegasannya itu terlihat tak hanya ketika sudah duduk di parlemen, tapi juga ketika masih menjadi mahasiswa dan pengacara. Salah satu hal yang menjadi concern nya adalah masalah pemberantasan korupsi, penegakan hukum dan persoalan kebangsaan lainnya. Saat masih menjadi pengacara, anggota Komisi III DPR RI ini mendedikasikan diri pada upaya pembangunan dan penegakkan hukum serta hak asasi manusia (HAM) dengan berkiprah sebagai pengacara Komisi untuk orang Hilang dan Kekerasan (Kontras) pada kurun waktu 1999-2000 sekaligus sebagai anggota team pengacara Indonesian Corruption Watch (ICW). Dalam perjalanannya kemudian, Wakil Ketua Fraksi PPP DPR RI ini juga aktif sebagai Anggota Team Konsorsium Reformasi Hukum Nasional dan Anggota POKJA Pemantau Calon Hakim Agung Tahun 2000. Karena itulah mantan Ketua dan Wakil Ketua Umum DPP IKADIN (1999/2003/2007) ini pernah ditempatkan pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai Anggota Majelis Hukum dan HAM.
Di bidang pendidikan, peraih Magister Hukum Universitas Indonesia Program Hukum Ekonomi Tahun 2003 ini juga tercatat masih aktif sebagai pengajar di Fakultas Hukuk Universitas Nasional dengan jabatan Lektor Kepala. Sebelumnya, aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini juga mengajar di Fakultas HukumUniversitas Islam Attahiriyah.
Di sela-sela kegiatan politiknya, Yani masih menyempatkan diri untuk tampil sebagai seorang kolumnis. Pemikiran yang dituangkan dalam tulisannya bertebaran di berbagai media massa nasional. Selain itu, mantan Pimpinan Umum/Redaksi Majalah ‘Timbangan’ ini juga telah menelurkan sejumlah buku antara lain ‘Penegakan Hukum Anti Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat di Indonesia’, ‘ Pasang Surut Kinerja Legislasi’, dan buku-buku hukum serta politik lainnya.