The Best Legislators

Oleh: content (Administrator) - 21 June 2013
Naskah : Sahrudi, Foto : Dok. Pribadi

Maruarar Sirait, tokoh muda yang mampu mengembangkan diri di dunia politik. Lahir dan besar di tengah keluarga politisi, pria yang akrab disapa Ara mampu menjadi “the rising star” tak hanya di PDI Perjuangan tempat ia berkiprah, tapi juga di pentas politik nasional. Pria bersahaja yang lahir di Medan, 23 Desember 1969, ini memulai karir organisasinya di partai dengan menjadi Pengurus Partai di Jawa Barat. Disitu, Ara banyak belajar mengenai dunia politik sekaligus mengasah kemampuannya dalam negosiasi dan diskusi.

Ara bergabung dengan PDI Perjuangan saat usianya boleh dibilang masih belia. Ia datang dengan membawa gagasan-gagasan tajam, cerdas, dan berani. Sebuah sikap yang diimplementasikannya di DPR RI. Sikap kritis dan dinamis sebagai wakil rakyat, membuat nama Ara mudah dikenal tak hanya oleh kader PDI Perjuangan tetapi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai politisi yang lahir dan besar di PDI Perjuangan, Ara dikenal sebagai figur yang konsisten tak hanya dalam menjalankan garis perjuangan partai tapi juga setia berjuang di partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputeri ini.

Ketika banyak politisi kerap berpindah partai, ia tak melakukannya. Baginya, ia berjuang untuk masyarakat, khususnya konstituennya bukan untuk kepentingan dirinya atau sekadar mengejar keinginan menjadi anggota legislatif. Seperti sang ayah yang politisi senior, Sabam Sirait, Ara juga adalah seorang loyalis dan tahan ujian dalam berpartai. "Tentu tidak bisa pindah partai seenaknya. Kalau pun ada kekecewaan, menurut saya loyalitas kita diuji.

Apakah soal pencalegan, soal pilkada, loyalitas kepada organisasi diuji di situ. Kalau semuanya sesuai keinginan kita, itu bukan namanya loyal. Loyalitas itu justru diuji pada saat ada kekecewaan kemauan kita dan keputusan partai berbeda," ujar Maruarar suatu ketika. Ketua DPP PDI Perjuangan ini mengatakan bahwa ujian seorang politikus adalah ketika ia menghadapi tekanan dan godaan. Jika ia mudah tergoda jabatan, politikus tersebut akan mudah pindah partai. Namun jika meyakini partainya, dia harus kuat menghadapi segala macam tekanan karena berhadapan dengan penguasa.