The Best Legislators
Naskah : Andi Nursaiful/berbagai sumber, Foto : Istimewa
Muda, cerdas, dan berani bersuara keras di parlemen. Itu gambaran singkat Viva Yoga Mauladi, anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI periode 2009-2014. Di partainya, Yoga dipercaya untuk memimpin Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) 2014, lembaga strategis di tubuh partai pada setiap pemilu.
Di Senayan, Yoga adalah salah satu wajah baru hasil Pemilu Legislatif pada 2009. Ia terpilih melalui daerah pemilihan Jawa Timur X yang meliputi Kabupaten Lamongan dan Gresik. Yoga lahir di Kota Lamongan, pada 30 Mei 1968, salah satu kabupaten di pantai utara Jawa Timur.
Meskipun tergolong anak bawang di DPR, Yoga tampil percaya diri dan penuh idealisme. Dalam sidang-sidang DPR, maupun lewat pernyataan-pernyataan kepada pers, atau melalui tulisan-tulisannya di media massa, Yoga berani bersuara keras. Termasuk mengkritik pemerintah, meskipun partainya adalah anggota koalisi pemerintahan.
Soal impor beras, misalnya, Wakil Ketua Fraksi PAN DPR ini menyebut pemerintah hanya omong doang, lambat, dan tidak serius dalam hal menaikan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) beras. Kebijakan pemerintah dalam melakukan impor beras secara besar-besar, malah kian menyusahkan petani. Soal daging impor, Yoga juga bersuara keras dengan meminta jaminan halal atas daging sapi impor.
Muda, cerdas, dan berani bersuara keras di parlemen. Itu gambaran singkat Viva Yoga Mauladi, anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI periode 2009-2014. Di partainya, Yoga dipercaya untuk memimpin Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) 2014, lembaga strategis di tubuh partai pada setiap pemilu.Di Senayan, Yoga adalah salah satu wajah baru hasil Pemilu Legislatif pada 2009. Ia terpilih melalui daerah pemilihan Jawa Timur X yang meliputi Kabupaten Lamongan dan Gresik. Yoga lahir di Kota Lamongan, pada 30 Mei 1968, salah satu kabupaten di pantai utara Jawa Timur.
Meskipun tergolong anak bawang di DPR, Yoga tampil percaya diri dan penuh idealisme. Dalam sidang-sidang DPR, maupun lewat pernyataan-pernyataan kepada pers, atau melalui tulisan-tulisannya di media massa, Yoga berani bersuara keras. Termasuk mengkritik pemerintah, meskipun partainya adalah anggota koalisi pemerintahan.
Soal impor beras, misalnya, Wakil Ketua Fraksi PAN DPR ini menyebut pemerintah hanya omong doang, lambat, dan tidak serius dalam hal menaikan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) beras. Kebijakan pemerintah dalam melakukan impor beras secara besar-besar, malah kian menyusahkan petani. Soal daging impor, Yoga juga bersuara keras dengan meminta jaminan halal atas daging sapi impor.