Obsession Awards 2021 - Best CEOs

Oleh: Syulianita (Editor) - 26 December 2021

Ali Ghufron Mukti (Direktur Utama BPJS Kesehatan)

Naskah: Imam Fathurrohman Foto: Sutanto

Diamanahi sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan sejak Februari 2021 lalu, Ali Ghufron Mukti langsung tancap gas untuk meningkatkan kualitas layanan di Badan Hukum Publik yang dipimpinnya melalui inovasi dan penggunaan teknologi terkini. Ia canangkan '4 quick win' yaitu peningkatan mutu layanan, engagement, perluasan kepesertaan, sustainabilitas program, teknologi menjadi pilar utama penunjang kinerja BPJS Kesehatan.

Kariernya diwarnai banyak prestasi karena ide inovatif. Tak heran, di setiap tempat yang disinggahinya selalu meletakkan legacy yang genuine dan bermanfaat bagi khalayak luas. Sepak terjang pria yang akrab disapa Ghufron dalam mengurus jaminan kesehatan sosial juga memang bukanlah hal baru. Pria yang pernah menjadi profesor termuda di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini dulu pernah menjadi salah satu pendiri dan Direktur Gadjah Mada Medical Center (GMC) selama hampir sembilan tahun (1999-2008). Gadjah Mada Medical Center berkontribusi untuk pengembangan Jamkesmas, Jamkesda, dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Lelaki kelahiran Blitar, Jawa Timur ini pernah menjadi Ketua SEAOHUN (South East Asia One Health University Network) pertama di ASEAN, sebelum akhirnya diserahi tugas sebagai Wakil Menteri Kesehatan pada 2011-2014 dan di saat yang sama juga menjadi Ketua Tim Persiapan Implementasi BPJS.

Dalam periode tersebut, Ghufron sempat menjabat sebagai Plt. Menteri Kesehatan untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut setelah Menkes yang menjabat saat itu Endang Rahayu Sedyaningsih meninggal dunia. Terhitung, Ghufron menjabat sebagai Plt. Menkes sejak 30 April 2012 hingga 14 Juni 2012. Lalu, sampai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Nafsiah Mboi sebagai Menkes berikutnya. Kemudian ia kembali menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes).

Di bawah kepemimpinan Ghufron, BPJS Kesehatan didorong untuk memberikan mutu layanan yang paripurna. Dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS, misalnya, BPJS Kesehatan bertekad memberikan kontribusi, bukan hanya di sektor ekonomi, melainkan juga sektor sosial dengan menghadirkan kemudahan pelayanan. Seperti melakukan transformasi layanan dari konvensional ke digital melalui Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp (Pandawa), Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 165, dan Chat Assistant JKN (Chika).

Teranyar, pada November 2021 BPJS Kesehatan sukses meraih Penghargaan 3rd Indonesia Best Financial Brands Award 2021 sebagai Best Social Economy Contribution, kategori asuransi sosial yang diselenggarakan The Iconomics Research Consulting.

Secara personal, Ghufron masuk dalam daftar Indonesia Best CEO Awards 2021 – Employees’ Choice in Health Social Insurance Category yang diselenggarakan Iconomics. Penghargaan tersebut diberikan kepada sejumlah pemimpin perusahaan yang dinilai berhasil membawa perusahaan survive di tengah pandemi Covid-19. Ghufron dinilai berhasil mendorong BPJS Kesehatan berupaya maksimal membantu pemerintah dalam menangani kasus Covid-19 dengan menjalankan tugas khusus dalam hal pencatatan, verifikasi penagihan dan pelaporan klaim Covid-19 seluruh masyarakat Indonesia. Termasuk dengan mengembangkan screening Covid-19 harian peserta JKN-KIS melalui aplikasi Mobile JKN.

Ghufron juga aktif menjadi dosen tamu di berbagai universitas kelas dunia, seperti Harvard University, Nottingham University, dan lainnya. Karena kiprahnya yang mendunia itulah, Ghufron kemudian mendapatkan gelar kehormatan Dr. (HC) dari Coventry University Inggris pada tahun 2017.