The Hotelier

Oleh: Syulianita (Editor) - 07 December 2019

Wow Factor Ala Adi Sampurno

 

Naskah: Gia Putri Foto: Edwin B.

 

“Saya selalu mengedepankan kepuasan pelanggan dan selalu men-challenge seluruh karyawan untuk selalu memberikan Wow Factor kepada customer. Tidak hanya sekadar memuaskan pelanggan, tetapi selalu berusaha melebihi ekspektasi pelanggan.”

 

Kesan ramah langsung terpancar ketika Men’sObsession bertatap muka dengan Adi, sapaan akrab Adi Sampurno di ORIGAMI Roof Dining, yakni premium restaurant yang baru diresmikan Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta pada September lalu. Sekitar satu jam, pria yang memiliki passion di dunia hospitality sedari kecil ini menguntai perjalanan kariernya sampai berlabuh di hotel pertama yang didirikan oleh Hotel GranDhika Indonesia ini hingga obsesi besarnya.

 

Sebagai lulusan dari S1 Teknik Sipil Universitas Indonesia, Adi mengawali karier sebagai Management Trainee di perusahaan pelat merah, PT Adhi Karya pada 2007 dan mengerjakan beberapa proyek highrise building. Tahun 2013, ia melanjutkan studi Magister Manajemen Finance di Universitas Indonesia. 2015 awal, ia lulus dengan predikat cumm laude. “Pada 2013, PT Adhi Karya memulai ekspansi bisnis barunya di industri perhotelan, saya cukup tertarik karena sejak kecil saya suka diajak oleh orang tua menginap di hotel dan merasakan suasana yang menyenangkan,” ujarnya.

 

Gayung bersambut, pada 2014 ia direkrut untuk bergabung di Divisi Hotel. Setelah itu, ia mendapat pendidikan perhotelan di Universitas Trisakti dan menjadi bagian dari Tim Pre-Opening Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta. Pada 2016, Adi menjabat sebagai Corporate Sales Manager hingga akhirnya menjadi Executive Assistant Manager di Hotel GranDhika Pemuda Semarang pada 2017. Di tahun yang sama, ia ditunjuk sebagai general manager di sana. “Pada periode Juni-September 2018, saya menjadi General Manager di Hotel GranDhika Setiabudi Medan, sebelum akhirnya resmi bergabung di Hotel GranDhika Iskandarsyah sebagai general manager sejak September 2018,” papar pencinta ketoprak ini.

 

Tak menunggu waktu lama, Adi pun melancarkan berbagai strategi jitu untuk mengembangkan hotel yang dinakhodainya. Hal yang pertama ia lakoni adalah brain storming atau berdiskusi dengan tim. “Saya yakin dengan berdiskusi akan melahirkan banyak pemikiran yang produktif. Ketika itu, saya menyusun kalau dalam istilah strategi marketing disebut bisnis kanvas. Jadi, kami tentukan dulu value proposition. Dengan melakukan hal tersebut secara tepat, target segmen akan semakin bisa tersasar,” terang Adi.

 

Dari sisi finansial, Adi melakukan beberapa perombakan, yang pertama adalah mempercepat collection periode. “Karena kunci dari bergulirnya sebuah perusahaan adalah cashflow. Saya bersama tim berusaha memperlancar cash flow itu,”tegasnya.

 

Lalu, ia juga melakukan training dan development kepada karyawan. “Pasalnya, ketika saya join di sini, karyawan yang bekerja di atas tiga tahun cukup banyak, mereka harus diberi trigger baru untuk bekerja lebih maksimal. Selain itu, jika ada karyawan yang resign, misalnya level supervisor, saya challenge level-level staff yang ada di bawahnya untuk me-replace. Jadi, tidak serta-merta ketika ada karyawan pindah, kami cari yang dari luar,” ungkap pria berpenampilan necis ini.

 

Ke depan, sambungnya, Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta akan semakin banyak mengembangkan bisnis dengan membuka hotel-hotel baru sehingga ia memiliki program untuk mendorong setiap kepala departemen harus memiliki second liner yang mempunyai kemampuan mumpuni setara dengan kepala departemen itu. “Jadi, ketika kepala departemennya pindah, saya sudah punya orang yang dapat dikaderisasi,” tambah Adi.

 

Tak kalah penting, ia juga memperluas segmentasi pasar Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta yang dipimpinnya. Semula hotel ini tidak didesain untuk menerima segmen wedding. Akhirnya, Adi coba menugaskan tim sales-nya untuk menggrab segmen tersebut dan memodifikasi area pool sebagai venue wedding. “Alhamdulillah, setiap bulan, satu sampai dua wedding mampu kami grab,” imbuhnya. 

 

Apa yang dikerjakan Adi berbuah manis, hal ini bisa dilihat dari kinerja positif yang diraih Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta yang dalam kurun waktu hanya dua bulan bisa mencapai target anggaran. “Saya join bulan September 2018, sekitar bulan Oktober mencapai revenue tertinggi selama ini. Bahkan, pada 2019 ini, kami achieve revenue tertinggi pada bulan September. Jadi, ada kemajuan dari tahun lalu. Dari segi target budget tahun ini, kami masih ahead,” urai pria berkacamata ini. Lebih lanjut Adi menuturkan unique selling point dari hotel yang hingga kini masih menjadi tolok ukur dari cabang-cabang GranDhika lainnya ini adalah terletak di Kawasan Blok M, Jakarta Selatan, tidak salah kalau hotel ini disebut strategis, dekat dengan pusat bisnis, tempat belanja, maupun kuliner. 

 

“Saya juga review komentar dari tamu, yang menyatakan bahwa kami memiliki makanan yang sesuai dengan selera. Kami dapat banyak pujian. Dari sisi kebersihan, pelayanan, dan keramahan, kami juga sering dapat pujian. Ya, kami memang ada di peringkat bintang empat, tapi kami memberikan kualitas produk dan service layaknya bintang lima. Ke depan kami juga akan melakukan pengembangan, yakni memperluas fasilitas meeting room dan ballroom,” Adi menggarisbawahi.

 

Ia juga membeberkan tips untuk membangun tim yang solid, kuncinya ada pada komunikasi dan apresiasi karyawan. Jadi, setiap tiga bulan sekali ia akan adakan suatu apresiasi untuk para karyawannya yang memiliki talenta. “Memberikan penghargaan employee of the quarter dan pada akhir tahun employee of the year. Sementara dari sisi komunikasi, setiap satu atau dua bulan sekali, saya langsung berdiskusi dengan level staff paling lower untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi di tataran karyawan. Jadi, saya bisa action langsung supaya mereka merasa didengar. Dengan begitu, suasana kekeluargaan dan team work semakin baik,” terang pria yang memiliki filosofi hidup 'starting right now, no exceptions and enjoy the risk' ini. Menutup pembicaraan, ia mengatakan obsesinya, yakni menjadikan Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta  sebagai market leader pada level bintang empat di Jakarta. “Memang tidak mudah. Terlebih, menjamurnya hotel di Jakarta terutama di daerah Selatan. Ini seru dan membuat kami semakin tertantang untuk kreatif berpikir mencari market yang belum tersentuh,” pungkasnya.