5 Perusahaan Terbaik Berbasis Kepuasan Pelanggan

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 September 2015

Naskah: Giattri FP., Foto: Dok. MO/Istimewa

Totalitas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebagai perusahaan pelat merah yang memprioritaskan kepuasan pelanggan memang tak perlu diragukan lagi. Salah satu bentuk penerapan good corporate governance (“GCG”) kepada pelanggan dan masyarakat, Telkom terus menjaga komunikasi dengan para pelanggan.

Melayani pelanggan dengan paripurna adalah suatu kepastian bagi Telkom. Betapa tidak, karena akses informasi sudah menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan bagi masyarakat dan itu adalah tanggung jawab Telkom selaku BUMN yang bergerak di bisnis TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment, Services). Telkom sudah mempersiapkan untuk mewujudkan itu secara bertahap, baik dari sisi ketersediaan network dan aplikasi pendukungnya.

Terlebih lagi, dipicu dengan obsesi semua kota/kabupaten untuk menjadikan kotanya menjadi smart city, dan ICT menjadi salah satu enabler untuk mewujudkan hal tersebut.


Untuk menjawab kebutuhan pelanggan, saat ini Telkom tengah mempercepat penggelaran jaringan kabel serat optik (FTTH = Fiber To The Home) dan melakukan modernisasi jaringan dengan mengganti kabel tembaga menjadi kabel serat optik di hampir seluruh kota kabupaten. Kelebihan jaringan kabel serat optik ini dibanding teknologi yang sudah ada sebelumnya terutama adalah dari sisi kecepatan mengantarkan data yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kabel tembaga, ADSL atau kabel Coaxial. Kecepatan transfer data atau internet dengan teknologi FTTH ini mencapai 100 Mbps, sangat berbeda jauh dengan kabel tembaga yang hanya mampu mengantarkan data maksimal sebesar 5 Mbps.


Dari sisi panggilan, kabel tembaga hanya mampu menangani 6 panggilan telepon secera bersamaan sedangkan 1 kabel serat optik mampu melakukan panggilan hingga 2,5 juta panggilan telpon secara bersamaan.


Maka dengan teknologi FTTH ini masyarakat dapat menikmati kejernihan telepon, layanan televisi yang berkelas dan internet berkecepatan tinggi sekaligus atau biasa disebut dengan triple play.


Sementara, upaya Telkom membantu kota/kabupaten menjadi smart city diantaranya adalah dengan memperbanyak titik-titik akses internet di publik-publik area. “Kami akan penuhi kebutuhan ICT seluruh segmen pelanggan mulai dari government sector, public sector, dan private sector” kata Deputy Executive Vice President Marketing Regional V Jatim Bali Nusra, Djatmiko.


Sedangkan pelayanan bagi pelanggan residensial, Telkom memberikan layanan IndiHome berupa akses 3 layanan sekaligus yakni telepon free lokal/interlokal 1000 menit, internet kecepatan tinggi, dan USeeTV 69 channel. Semua ini dilakukan Telkom sebagai usaha untuk memenuhi secara bertahap sehingga pelanggan terpuaskan.


Telkom terus mencoba meningkatkan jumlah pelanggan layanan IndiHome agar bisa bersaing dengan kompetitornya dalam kompetisi layanan telekomunikasi pelanggan rumah tangga. Telkom kini memiliki sekitar 350 ribu pelanggan IndiHome. Di ujung 2015, Telkom menargetkan jumlah pelanggan IndiHome bisa mencapai 3 juta. Beberapa wilayah yang jadi target utama adalah Jabodetabek dan Surabaya, terutama di lokasi yang banyak dibangun perumahan baru.


IndiHome merupakan paket layanan telekomunikasi yang terdiri atas telepon rumah, Internet, dan televisi berlangganan berbasis Internet Protocol (IPTV). Jaringan tulang punggung (backbone) layanan ini memanfaatkan kabel serat optik untuk memberi layanan yang diklaim lebih stabil dibandingkan kabel tembaga yang sebelumnya dipakai.


Agar pelayanan semakin meningkat, Telkom pada Mei lalu merampungkan pembangunan jaringan tulang punggungnya (backbone) serat optik yang mereka sebut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). Seperti namanya, jaringan ini menghubungkan kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua, dengan kabel sepanjang 8.772 kilo meter. Telkom juga kini sedang menggarap proyek jaringan serat optik Luwuk Tutuyan Cable System (LTCS) yang akan menghubungkan Luwuk di Sulawesi Tengah hingga Tutuyan di Sulawesi Utara dengan kabel sepanjang 345 kilo meter. Telkom menyebut proyek-proyek sistem kabel ini disebut dengan nama Indonesia Digital Network.