Rita Widyasari Srikandi "Bena Benua Etam"

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 03 November 2014
Membangun pendidikan yang tangguh, bagi Rita adalah “pintu gerbang” dalam membangun Kutai Kartanegara. Program sekolah gratis hingga SMA yang sudah dijalankan sejak kepemimpinan Syaukani HR, akan terus ditingkatkan di era Rita. Dan bagi mereka yang kuliah diberikan beasiswa dan syaratnya IP harus minimal 2,8. “Kami mendahulukan anak-anak yang tidak mampu namun memiliki IP yang tinggi. Kami mendahulukan anak yang berprestasi,” tegasnya.

Di sisi lain, obsesinya membangun pendidikan di Kutai Kartanegara adalah dengan meningkatkan kualitas guru sehingga bisa melahirkan murid-murid yang brilian. Tapi sayangnya, kendala banyak menghadang. Salah satunya karena geografi wilayah Kutai Kartanegara yang sangat luas, bahkan hingga 4 kali lipat kota Jakarta.

“Dengan kepadatan penduduk yang jaraknya 2 orang per kilometer itu mengharuskan kami untuk membangun banyak sekolah, tapi dengan banyaknya sekolah ini tentu sarana dan prasarananya itu tidak maksimal, guru-gurunya tidak ada yang mau mengajar di daerah terpencil,” keluhnya. Tapi bukan Rita jika tak punya solusi atas setiap masalah. Ia pun melakukan gerakan pemberian insentif bagi guru yang mau mengajar di daerah terpencil. “Saya memberikan insentif yang lebih kepada orang-orang yang mau mengajar di daerah-daerah terpencil, saya melakukan tiga kali kenaikan insentif bagi guru,” katanya. Strategi ini berjalan lancar.