Momentum Kebangkitan BUMN

Oleh: content (Administrator) - 05 May 2013
Sejak berdiri pada 7 Agustus 1957, kinerja PT Semen Gresik (Persero) Tbk yang sekarang berganti nama menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. terus mengalami peningkatan. Selain berjaya di negeri sendiri, Semen Indonesia pun terus melakukan terobosan dengan menggedor pasar luar negeri. Tak ayal, jika kini industri semen di Nusantara sudah masuk dalam jajaran perusahaan raksasa dunia. Kokoh tak tertandingi!

Kiprah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (PTSI) dalam industri persemenan Nusantara sudah tak diragukan lagi. Perseroan yang saat ini memiliki empat anak perusahaan di sektor yang sama, Semen Padang, Semen Gresik (dalam proses pembentukan), Semen Tonasa dan Thang Long Cement, ini, pada tahun 1957 hanya mampu memproduksi sekitar 250 ribu ton per tahun. Dengan bervisikan menjadi perusahaan persemenan bertaraf internasional yang terkemuka dan mampu meningkatkan nilai tambah bagi para stakeholder, tahun ini, kapasitas produksi PTSI naik menjadi 29,7 juta ton dibanding tahun 2012 yang hanya mencapai 22,5 juta ton.

Peningkatan kapasitas produksi tersebut, tidak hanya bertumpu pada pabrik yang ada di dalam negeri, tetapi juga akan mengandalkan pabrik yang ada di Vietnam hasil akuisisi Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) dengan kepemilikan saham 70%. Pabrik dalam negeri ini mampu memproduksi hingga 27,7 juta ton pasca pembangunan pabrik Tuban IV pada Juli 2012 dan Tonasa V sejak Februari 2013.

“Kami akan terus memacu kapasitas produksi semen di tahun 2013 ini. Akan ada peningkatan produksi sebesar 18% menjadi 29,7 juta ton per tahun. Kami juga sudah merencanakan untuk menambah pabrik lagi di Rembang dan Sumatera Barat. Anggarannya sekitar Rp 4 triliun untuk masing-masing pabrik berkapasitas 3 juta ton. Selain itu, tahun 2014 kami juga akan bangun pabrik di Myanmar dengan investasi USD 200 juta, dengan kapasitas 1 juta ton per tahun. Di regional, kami pun nanti akan terus ekspansi untuk masuk ke bagian timur seperti Kalimantan dan Papua,” ucap Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., Dwi Soetjipto.