Rektor Inspiratif

Oleh: Iqbal Ramdani () - 24 May 2018

Naskah: Suci Yulianita Foto: Sutanto

Banyak prestasi yang ditorehkan Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti Kusumayudha, M.Sc. sejak diberi amanah memimpin Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY) pada 2013 lalu, antara lain meneruskan perjuangan untuk menjadikan UPNVY sebagai Perguruan Tinggi Negeri dari sebelumnya berstatus swasta, serta berhasil meningkatkan peringkat dan status klaster, dari yang sebelumnya klaster 4 melonjak menuju klaster 2 hanya dalam waktu singkat.

 

Sari mengawali karier dari seorang dosen di kampus almameternya tercinta, UPNVY. Kegigihan, ketekunan dan kerja kerasnya membuahkan hasil. Ibarat anak tangga kariernya meningkat setahap demi setahap. Hingga pada 2013 lalu, ia diberi amanah dan tanggungjawab menjabat Rektor UPNVY. Meski ia adalah seorang wanita dengan usia yang sudah tidak muda lagi, ia berhasil membuktikan pada dunia pendidikan nasional bahwa semua itu tidak menghalanginya untuk berkarya. Sari justru mampu membuktikan kinerjanya yang luar biasa, prestasi demi prestasi membanggakan berhasil diraih lembaga yang dipimpinnya ini. Sari bercerita, sejak diberi amanah memimpin UPNVY, bersama timnya, Sari langsung tancap gas mengejar apa yang menjadi visi misi dan targetnya itu. Dan hanya dalam waktu yang singkat UPNVY berhasil berbenah diri hingga berubah status dari Perguruan Tinggi Swasta menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang diminati. Ya, meneruskan perjuangan pendahulunya sejak 2010, Sari berhasil mengubah status UPNVY. 

 

Begitupun untuk posisi peringkat UPNVY yang sebelumnya menduduki peringkat 1089 dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia, melonjak tajam menjadi peringkat 80 pada tahun 2016, dan meningkat lagi menjadi peringkat 40 pada tahun 2017. “Bahkan waktu itu status kami masuk dalam klaster 4, itu adalah Perguruan Tinggi kecil yang hampir dieliminasi. Namun sekarang, Alhamdulillah kami berhasil masuk klaster 2. Selain itu, sejak 2016 peringkat UPNVY di bidang penelitian juga meningkat dari klaster Perguruan Tinggi Utama menjadi klaster Perguruan Tinggi Mandiri,” ungkap Sari penuh rasa syukur. Tak hanya itu, Sari juga dikenal sebagai rektor yang paling produktif menyusun dan membuat Peraturan Rektor. Selama dirinya menjabat rektor, tercatat sebanyak 21 Peraturan Rektor yang telah ditetapkan, dan masih ada tiga Peraturan Rektor lagi yang akan diterbitkan.  

 

Animo calon mahasiswa juga melonjak tajam, dari yang sebelumnya sekitar berjumlah 13.000-an mahasiswa menjadi 51.000 calon mahasiswa pada 2017 lalu. Sementara dari segi akademik, UPNVY juga berhasil menurunkan rata rata masa studi menjadi 4,2 tahun dengan IPK rata-rata yang juga meningkat. Di samping itu, sejak beralih status menjadi Perguruan Tinggi Negeri, UPNVY juga telah membuka empat program studi baru tingkat Sarjana, dan dua program studi tingkat Magister, serta satu program studi Doktor. Tak hanya itu, UPNVY juga berhasil melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi, baik skala nasional maupun internasional, terutama dari fakultas unggulan UPNVY, Teknologi Mineral dengan jurusan-jurusan antara lain, Teknik Geologi, Teknik Perminyakan, dan Teknik Pertambangan. “Kemudian mahasiswa Ilmu Komunikasi, dan Hubungan Internasional. Bahkan untuk Hubungan Internasional dipercaya Kementerian Luar Negeri untuk menjadi salah satu tempat pelaksanaan Beasiswa Budaya Indonesia (BSBI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri setiap tahun, di mana mahasiswa dari seluruh dunia diberi beasiswa oleh pemerintah Indonesia untuk mempelajari Budaya Indonesia dan dititipkan di Perguruan Tinggi tertentu, dan dari Yogyakarta ini hanya kami,” tutur ibu 3 anak dan nenek 3 cucu ini.

 

Sari dikenal sebagai pemimpin yang mengayomi dan bijaksana. Ya, sebagai asli orang Jawa, Sari meneladani dan mencoba mengaplikasikan pola kepemimpinan Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. “Jadi sebagai seorang pemimpin saya harus mampu memberikan contoh kepada yang saya pimpin, harus menjadi suri tauladan. Kemudian ketika saya berada di antara teman-teman yang saya pimpin saya harus dapat membangkitkan motivasi mereka, harus memberikan inspirasi kepada mereka, dan mengajak bekerja bersama-sama. Dan ketika berada di belakang, kita harus ngemong. Jadi kita harus mampu berdiri di depan sebagai tauladan dan di tengahtengah yang memotivasi mereka kemudian di belakang yang ngemong,” Sari menerangkan dengan serius. Ke depan, Sari masih memiliki mimpi dan obsesi besar terhadap kampus yang dipimpinnya ini. Ia ingin melihat UPNVY lebih besar lagi, memiliki lahan kampus yang lebih luas dengan mahasiswa yang lebih banyak, serta memiliki guru besar atau profesor yang lebih banyak.

 

Wanita kelahiran Semarang, 19 Desember 1956 ini, masih tampak bugar dan penuh semangat di usianya yang sudah tidak muda lagi. Rahasianya sangat sederhana, yakni keseimbangan dari jiwa raga yang selalu diterapkannya dengan cara selalu tersenyum dan bahagia, perbanyak minum air putih, dan olahraga. Yang menarik, di sela-sela kesibukannya Sari masih menyempatkan diri melakukan hobi yang ditekuninya sejak masih di bangku kuliah, fotografi. “Saya suka traveling dan fotografi. Kalender UPN ini banyak foto saya dari hasil hunting kalau jalan-jalan. Beberapa hasil foto saya, sudah ada yang saya buat bukunya, berjudul ‘The Symphony of Merapi’ dan ‘Merapi a Beautiful Bounty’,” ujarnya. 

 

Kampus Bela Negara

Ada satu hal yang menarik dari UPNVY. Sejak berubah status menjadi Perguruan Tinggi Negeri, UPNVY bersama UPN lainnya, yaitu Jakarta dan Jawa Timur, diberi amanah secara resmi oleh Kementerian Pertahanan RI untuk menjadi kampus bela negara. Untuk itu, Sari tidak menyia-nyiakan amanah tersebut dan mengembannya dengan penuh tanggung jawab. Dalam menjalankan tugasnya sebagai kampus bela negara, UPNVY telah merancang dan melakukan sesuatu untuk bangsa dan negara tercinta yang terfokus pada tiga hal. Pertama dalam bidang ketahanan energi, kemudian dalam bidang kepedulian terhadap bencana yang sudah teruji dan memiliki kompetensi yang diakui secara internasional, serta kepedulian terhadap lingkungan yang diimplementasikan dengan mengembangkan UPNVY sebagai Sustainable Green Campus. “Itu yang ingin kami perkuat, kapasitas kami dalam rangka payung besar bela negara. Tahun ini Insya Allah bulan Agustus nanti kami akan menyelenggarakan jambore dan olimpiade nasional bela negara, kita mengundang seluruh Perguruan Tinggi yang ada di indonesia. siapa saja yang berminat bisa bergabung,” pungkasnya. Ya, Sari juga membuat kegiatan yang diberi nama Sinergi Kampus Bela Negara Indonesia, yakni sebuah program yang mengajak seluruh Universitas di Indonesia yang memiliki visi sama dalam bela negara untuk bergabung, berkolaborasi, bekerjasama, dan saling berbagi pengalaman.