Apresiasi untuk BUMN Berprestasi

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 December 2013
Naskah: Sahrudi, Foto: Dok. Semen Baturaja

Tanggal 14 November 1974 adalah momentum kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Selatan. Betapa tidak, karena pada saat itulah lahir pabrik semen kebanggaan warga
‘Bumi Sriwijaya’ ini. Tiga puluh sembilan tahun kemudian, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk telah tampil menjadi sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan performa
dan kinerja yang patut dibanggakan.


Awalnya, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk atau ‘Semen Baturaja’ didirikan untuk memenuhi pasokan semen pembangunan proyek konstruksi dan infrastruktur di Sumatera Selatan dan daerah sekitarnya. Perjalanan bisnis Semen Baturaja penuh dengan dinamika dan tantangan yang tidak ringan. Puncaknya adalah ketika tahun 2007 dimana kondisi keuangan saat itu cukup sulit ditambah utang perusahaan sangat besar. Kinerja perseroan pada posisi semester I/2007 hanya mampu menghasilkan laba sebesar Rp1,4 miliar dan dana kas tinggal Rp44,8 miliar. Sedangkan kewajiban keuangan yang harus dibayar perusahaan cukup tinggi. Sungguh fakta yang sangat mencemaskan bagi sebuah perusahaan.

Tampilnya Pamudji Rahardjo sebagai Direktur Utama Semen Baturaja pada pertengahan tahun 2007 berhasil membawa perubahan besar bagi perseroan. Melalui perubahan mendasar yang dilakukan Pamudji terhadap budaya dan organisasi perusahaan, jajaran manajemen mampu membalikkan keadaan pada 2008. Laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan semen milik negara itu langsung meroket menjadi Rp136 miliar hanya dalam jangka waktu setahun. Setahun kemudian melonjak lagi menjadi Rp177 miliar, lalu naik kembali menjadi Rp222 miliar pada 2010, naik lagi menjadi Rp252 miliar pada 2011 dan terus tumbuh menjadi Rp299 miliar pada 2012. Dengan prestasi ini sehingga majalah Infobank memasukan Semen Baturaja sebagai BUMN dengan predikat “sangat bagus” selama 3 tahun berturut-turut.