Obsession Awards 2023 "Best CEOs"

Oleh: Syulianita (Editor) - 14 March 2023

Nicke Widyawati

Direktur Utama PT Pertamina (Persero)

Naskah: Elly Simanjuntak Foto: Istimewa

 

Sang CEO Pertamina Nicke Widyawati sukses menjalankan transformasi perusahaan, sekaligus meraih kinerja terbaik hingga sekarang. Ia berhasil mengonsolidasikan kekuatan perusahaan untuk menjaga ketahanan energi nasional dan menjalankan transisi energi dalam kondisi yang penuh tantangan dari pandemi Covid-19, konflik geopolitik, hingga climate change.

Tercatat beberapa capaian strategis yang diraihnya, seperti Go Productive & Efficient. Nicke piawai dalam mengawal transformasi Pertamina menjadi Holding Migas dengan enam subholding, sehingga menjadi lebih produktif dan efisien. Pertamina berhasil meningkatkan kapasitas perusahaan di Hulu dengan kembalinya blok Rokan ke pangkuan ibu pertiwi, serta melakukan pengeboran yang masif dan agresif.

Kapasitas di Hilir pun meningkat dengan membangun kapal tanker raksasa/VLCC dan 13 Terminal BBM baru di kawasan Indonesia Timur. Termasuk menambah kapasitas produksi Kilang (penyelesaian proyek RDMP Balongan, Blue Sky Cilacap, dan Aromatik TPPI, serta pembangunan RDMP Balikpapan, GRR Tuban, dan Petrochemical). Perusahaan pun melakukan berbagai upaya optimalisasi biaya, sehingga tetap mencetak keuntungan meskipun dalam kondisi pandemi dan krisis energi dunia.

Go Global Pertamina semakin menunjukkan eksistensinya di kancah global. Memandu anak usaha menjadi pemain global seperti peningkatan operasional hulu migas Pertamina di 13 Negara membawa 49,9 juta barel minyak masuk ke Indonesia. Armada Pertamina International Shipping telah memenuhi standar global dan memperluas trading area dari delapan rute menjadi 11 rute internasional.

Di masa kepemimpinan Nicke, Pertamina berhasil membangun Green Refinery di Dumai dan Cilacap, yang menghasilkan produk energi hijau berbasis kelapa sawit, seperti Green Diesel D100 dan Bioavtur. Bauran energi EBT meningkat melalui pembangunan PLTS di 238 SPBU (Green Energy Station), PLTS di Kilang dan blok hulu migas. Program dekarbonisasi di Kilang dan di blok migas telah berhasil menurunkan emisi karbon sekitar 6,2 juta metric ton CO2. Produk B30 pun sukses menurunkan emisi karbon di sektor transportasi. Atas capaian ini, tahun 2021 Pertamina berhasil meningkatkan ESG score-nya sehingga menempati peringkat 15 dari 251 perusahaan energi dunia.

Pertamina membukukan laba bersih sebesar US$3,8 miliar atau sekitar Rp57 triliun pada tahun 2022. Selain itu, setoran kepada negara juga mengalami peningkatan sebesar 83 persen atau Rp307,2 triliun pada negara sepanjang 2022. Aset Pertamina saat ini mencapai Rp 1,113 triliun. Menempati posisi kelima dengan aset terbesar adalah Bank Mandiri senilai Rp 1,725 triliun.

Nicke kembali masuk daftar 100 perempuan berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) Forbes untuk tahun 2022. Dia berada di peringkat ke-49, sementara dua tingkat di atasnya ada Sri Mulyani. Keterlibatannya juga patut diapresiasi saat pelaksanaan G20 di Bali. Nicke diketahui menjabat sebagai Chair of B20 Energy, Sustainability & Climate Task Force, saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 tersebut. Penyelenggaraan KTT G20 pun meraih kesuksesan dan menghasilkan kesan mendalam bagi banyak pihak.