Obsession Awards 2023 "Best CEOs"

Oleh: Syulianita (Editor) - 14 March 2023

Honesti Basyir

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero)

Naskah: Elly Simanjuntak Foto: Istimewa

 

Bio Farma Group yang dipimpin oleh sang direktur utama, Honesti Basyir telah menunjukkan andil besarnya dalam penanganan dan penanggulangan isu-isu kesehatan di Indonesia. Di antaranya pengendalian wabah Covid-19, tujuh puluh persen global supply vaksin polio, hingga retail obat-obatan dengan harga yang sangat terjangkau. Semuanya dilakukan sebagai bakti Bio Farma Group kepada Indonesia.

Sepanjang tahun 2022, perjalanan Holding BUMN Farmasi menjadi langkah penuh arti dan tantangan. Baik bagi Bio Farma sebagai entitas induk, maupun Kimia Farma dan Indofarma sebagai entitas anak, dalam memberikan kontribusi pada ketahanan Kesehatan nasional. Hal ini merupakan komitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui sinergi, inovasi, maupun kolaborasi.

Dalam usianya yang ketiga, Bio Farma bertransformasi menjadi menjadi ‘The Dancing Giant’ dalam healthcare ecosystem yang terintegrasi. Salah satunya dibuktinya dengan peluncuran logo baru yang diberi nama Bio Farma Group akhir Januari 2022. Dengan makna senantiasa bertransformasi menjadi perusahaan yang selalu terdepan dalam bidang farmasi, dengan inovasi dan teknologi menjadi sebuah holding company yang kredibel maupun terpercaya.

Honesti mengatakan induk holding farmasi ini membukukan kinerja positif sepanjang 2022. Dia menyatakan kegembiraan dengan capaian tersebut, mengingat tengah terjadi penurunan permintaan vaksin Covid-19 dan alat tes diagnostik Covid-19 yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi kunci dalam pertumbuhan perusahaan.  Ia menuturkan, "Meskipun terjadi penurunan penjualan vaksin Covid-19 secara signifikan dari 2021 sampai kuartal III 2022, penjualan produk reguler Bio Farma mampu mencapai Rp3,4 triliun, seperti vaksin dasar pemerintah seperti polio, MR, pentabio, hingga BCG."

Pria kelahiran Padang tersebut mengatakan salah satu faktor mempengaruhi capaian laba bersih di Bio Farma adalah beban pengembangan dan uji klinis produk-produk baru. Seperti IndoVac yang telah diluncurkan awal Oktober 2022 dengan target produksi sebesar 20 juta dosis di tahap awal. Honesti optimistis Bio Farma mampu meraih pendapatan hingga Rp10,8 triliun pada 2022 dan Rp4,8 triliun berasal dari produk non-covid. 

Ia menyampaikan aset Bio Farma sepanjang 2022 juga relatif stabil, meski ada sedikit penurunan akibat persoalan depresiasi. Dengan tingkat utang yang masih sangat rendah, bahkan mengalami penurunan dari Rp 11,8 triliun pada 2021 menjadi Rp3,7 triliun pada tahun 2022.

Selama gelaran G20 Indonesia di Bali, Holding BUMN Farmasi berkontribusi dalam mendukung berbagai side event. Di antaranya G20 State Owned Enterprise (SoE) Conference 2022, G20 Health Ministerial Meeting (HMM) 2022 dan event G20 Bappenas melalui Kerjasama Selatan-Selatan Triangular (KSST). Beberapa penandatangan kerja sama strategis dengan beberapa perusahaan dalam negeri maupun asing selama gelaran G20 pun dilakukan.

Upaya Bio Farma untuk meningkatkan ketahanan kesehatan farmasi nasional melalui global collaboration juga terjalin di 2022, yaitu kerja sama dengan Perusahaan Farmasi Inggris, Profactor Pharma. Dalam hal ini Bio Farma akan mendapat hak eksklusif untuk pengembangan bersama blood product Recombinant Factor VIII (ProFactor dan Bio Farma) secara global.