Obsession Awards 2021 - Rising Stars

Oleh: Syulianita (Editor) - 28 December 2021

Halodoc

Naskah: Elly Simanjuntak Foto: Dok. Halodoc

Bisnis startup sektor kesehatan masih terus menjanjikan, bahkan setelah pandemi berangsur menurun. Selama pandemi sektor healthtech mengalami percepatan yang cukup signifikan. Munculnya wabah ini menjadi tantangan tersendiri bagi banyak perusahaan. Platform kesehatan Halodoc mengambil peran cukup penting, di antaranya melayani konsultasi kesehatan jarak jauh dan memfasilitasi kebutuhan obat-obatan serta alat pendukung kesehatan lainnya.

Berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Halodoc berperan aktif dalam percepatan mitigasi selama pandemi berlangsung di Tanah Air. Untuk membantu pemberantasan hoax yang marak melalui pemberian Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) terkait Covid-19 yang benar. Halodoc juga sedikitnya mengeluarkan tiga hingga empat konten edukasi setiap hari yang dapat diakses masyarakat di platform maupun sosial media Halodoc. Terutama terkait upaya pencegahan penularan virus Covid-19, seperti pentingnya melakukan physical distancing, hingga mitos dan fakta yang banyak beredar di masyarakat.

Selain itu, Halodoc juga secara khusus membekali mitra dokternya pengetahuan terkait Covid-19 dengan menghadirkan ahli dari dalam dan luar negeri. Termasuk mengalokasikan sedikitnya 1000 dokter yang dapat diakses setiap saat khusus untuk konsultasi terkait virus Covid-19. Tak hanya itu, aplikasi Halodoc juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan pembuatan janji Tes dan Vaksinasi Covid-19, baik dengan metode drive thru maupun datang langsung ke fasilitas kesehatan. Perusahaan telemedisin Indonesia ini dinobatkan sebagai salah satu dari 100 perusahaan layanan kesehatan digital top dunia yang dirilis The Healthcare Technology Report. Menempati posisi ke-60 di daftar bergengsi tersebut, satu-satunya perusahaan asal Indonesia dan salah satu di antara dua perusahaan terpilih yang berasal dari Asia untuk kategori consumer healthtech. Peran healthtech juga menjadi lebih signifikan, setelah Kementerian Kesehatan menggandeng 11 platform layanan telemedicine untuk konsultasi kesehatan virtual bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. 

Walaupun masyarakat mulai kembali dengan aktivitas non-digital, Halodoc tetap optimis terlebih dengan dukungan 20.000 mitra dokter, lebih dari 4000 mitra apotek, dan 2000 fasilitas kesehatan yang terhubung dalam platform Halodoc. Perusahaan ini meraih pendanaan seri C US$80 juta atau sekitar Rp1,16 triliun. Investasi tersebut dipimpin Astra, bersama sejumlah investor lainnya termasuk Temasek, Telkomsel Mitra Inovasi, Novo Holdings, Acrew Diversify Capital Fund, dan Bangkok Bank. Beberapa investor terdahulu yang turut berpartisipasi dalam seri tersebut adalah UOB Venture Management, Singtel Innov8, Blibli Group, Allianz X, Openspace Ventures, dan lainnya. Dana segar itu akan digunakan untuk memperluas penetrasi di berbagai vertikal kesehatan utama dan meningkatkan pengalaman para penggunanya.

Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional, Halodoc menghadirkan kampanye HALOFEST untuk mengajak masyarakat semakin peduli dengan kesehatannya dan melakukan langkahlangkah preventif dalam menjaga kesehatan tubuh maupun pikiran. Startup kesehatan ini pun berencana ekspansi ke luar Pulau Jawa dan menambah beragam layanan, agar kawasan terpencil bisa mendapatkan semua layanan kesehatan dengan baik.