Obsession Awards 2020; Best Ministers

Oleh: Syulianita (Editor) - 31 March 2020

Naskah: Arief Sofiyanto Foto: Dok. Humas KemenPUPR RI

 

DR. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono M.Sc. merupakan tokoh Indonesia pertama yang menerima penghargaan International Lifetime Contribution Award 2017 dari Perhimpunan Insinyur Jepang atau Japan Society of Civil Engineers (JSCE), pada Juli 2017 karena dinilai berhasil dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

Penghargaan bergengsi ini diperoleh saat pemerintahan tengah bekerja dan berjuang keras membangun bangsa melalui pembangunan infrastruktur dan peningkatan daya saing untuk Indonesia yang lebih maju, makmur, dan sejahtera. Penghargaan ini juga dimaknai sebagai pengakuan atas kerja keras semua pihak dalam membangun infrastruktur di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

 

Di bawah kepemimpinan Basuki, Kementerian PUPR berhasil menjalankan program dan capaian pembangunan infrastruktur yang tepat waktu dan tepat mutu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju. Begitu banyak perkembangan dan kemajuan infrastruktur di negeri ini, antara lain pembangunan Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, hingga berbagai bendungan dan irigasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Tercatat ada 65 bendungan yang dibangun tahun 2015 – 2019 dan 16 bendungan yang selesai dibangun.

 

Ke depan, Kementerian PUPR masih memiliki target untuk membangun 15 bendungan baru hingga tahun 2024. Basuki juga berhasil meningkatkan posisi daya saing infrastruktur Indonesia, dari posisi 61 pada tahun 2013 lalu berhasil meningkat menjadi 52 pada tahun 2018. Kementerian PUPR juga telah berhasil memberikan perhatian bagi daerah-daerah tertinggal melalui pendekatan pembangunan wilayah serta program yang dilakukan dapat menggerakan perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan nilai tambah produksi dalam negeri.

 

Salah satunya adalah pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang dinilai berhasil menjadi pusat pertumbuhan di kawasan perbatasan. Kemudian, program pengembangan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat yang telah memberikan dampak signifikan terhadap daerah tersebut, termasuk penyediaan hunian yang layak untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Basuki juga bertekad bahwa lima tahun ke depan program pembangunan sejuta rumah akan terus dilanjutkan.

 

Salah satu upaya terobosan kebijakan pembangunan hunian, imbuhnya, antara lain dengan dukungan terhadap pembangunan hunian berbasis moda transportasi atau Transit Oriented Development (TOD). Selain itu, pola pembangunan diupayakan tidak mengakibatkan urban sprawl atau pembangunan yang tidak tertata dengan baik. Kementerian PUPR era Basuki juga akan mendorong pemanfaatan teknologi terkini, yang murah, tapi tetap berkualitas dan kuat guna mendukung pembangunan infrastruktur dan perumahan secara masif.

 

Di samping itu, Basuki juga memiliki tugas besar yang sudah menanti. Dalam lima tahun ke depan, Kementerian PUPR memiliki tugas tambahan yaitu pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur, di antaranya, penyediaan air baku, pengendalian banjir, drainase, serta infrastruktur jalan dan jembatan berupa jalan tol dan jalan nasional.

Dalam penilaian akademis, Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 16 Januari 2020 karena dinilai berjasa dalam bidang pengembangan, pembangunan dan pengelolaan infrastruktur, khususnya bidang sumber daya air dan infrastruktur tahan gempa. Laporan Pertanggungjawaban Akademik Tim Promotor menyatakan, ITB memberikan Gelar Doktor Kehormatan sebagai penghargaan dan penghormatan kepada seseorang yang telah terbukti memberikan sumbangan nyata, menonjol, dengan dampak luar biasa dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni bagi perkembangan kebudayaan bangsa dan kemanusiaan. Basuki dinilai memiliki peranan sangat penting dalam bidang infrastruktur sumber daya air dan infrastruktur tahan gempa.

 

Beberapa di antaranya pembangunan inf rastruktur yang sangat kompleks di dalam pelaksanaannya. Tim Promotor ITB, Indratmo, menyatakan pembangunan infrastruktur selain meningkatkan pemerataan pembangunan dan mengurangi disparitas antar wilayah juga untuk meningkatkan perekonomian dan penciptaan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing bangsa.

 

Basuki dikenal tangguh dan totalitas dalam mengemban tugasnya sebagai Menteri PUPR. Lulusan Teknik Geologi UGM 1979 serta menyandang Master of Science, Civil Engineering dan Doctor of Philosophy, Civil Engineering Colorado State University, USA ini dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana dan pejabat yang rendah hati.

 

Sosok yang sibuk dan dinamis dalam bekerja ini mengaku kalau hidupnya habis untuk pekerjaan. Pasalnya, ia didapuk untuk bisa merampungkan banyak proyek besar terkait infrastruktur negara. Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi, Basuki telah membangun berbagai infrastruktur di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk beberapa infrastruktur yang telah dibangun di kampus ITB Jatinangor.

 

Sebelumnya, Basuki telah menerima beberapa tanda penghargaan dan pengakuan termasuk dari ITB, yaitu Ganesha Praja Manggala Bakti Adiutama ITB pada 2017. ITB meyakini Basuki telah menghasilkan karya nyata, yang hasilnya telah dirasakan dalam peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia. Basuki dinilai sebagai abdi negara yang sangat berdedikasi dan pekerja keras di Kementerian PUPR dan sebagai seorang menteri yang sangat andal, tangguh dan seorang pelopor.