Ceo Tangguh 2018

Oleh: Iqbal Ramdani () - 26 December 2018

Naskah: Giattri Foto: Sutanto

Reputasinya sebagai profesional bertangan dingin tak perlu disangsikan lagi. Betapa tidak, di bawah nakhodanya PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil menjadi perusahaan yang memproduksi precast & readymix terbesar di Indonesia serta mampu menunjukkan komitmennya mensukseskan Proyek Strategis Nasional (PSN).

 

Di bawah komando Jarot, WSBP telah menyelesaikan sejumlah proyek besar, antara lain Jalan Tol Benoa Bali, Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Jalan Tol Gempol-Porong, Jalan Tol PejaganPemalang paket 1 dan 2, LRT Palembang, Jalan Tol Becakayu seksi 1b dan 1c, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jalur Khusus Busway Adam Malik, Underpass Palembang, dan lain sebagainya. Kinerja keuangan pun positif ditorehkan dari waktu ke waktu, seperti pada kuartal III/2018, WSBP mengantongi pertumbuhan satu digit untuk pendapatan dan laba bersih secara tahunan. Berdasarkan publikasi kinerja keuangan kuartal III/2018 di harian Bisnis Indonesia, Rabu (31/10/2018), WSBP membukukan pendapatan Rp5,43 triliun pada 30 September 2018. Nilai yang dikantongi tumbuh 8,38 persen dari posisi yang sama tahun lalu Rp5,01 triliun. Dari situ, perseroan mengantongi laba bersih Rp885 miliar. Pencapaian tersebut tumbuh 7,27 persen dari Rp825 miliar pada kuartal III/2017.

 

Tercatat, emiten berkode saham WSBP itu memiliki total aset Rp16,62 triliun atau naik 5,26 persen secara tahunan. Sebaliknya, total ekuitas turun tipis 0,80 persen secara tahunan menjadi Rp7,45 triliun. Di sisi lain, realisasi nilai kontrak baru WSBP senilai Rp4,32 triliun per 30 September 2018. Adapun, kontrak dalam pengerjaan perseroan per 30 September 2018 adalah Rp15 triliun. WSBP menargetkan meraup kontrak baru Rp 8,3 triliun tahun ini. Hingga akhir tahun yang akan datang, perusahaan ini mengincar beberapa proyek di beberapa wilayah seperti di area Tebing Tinggi, Pematang Siantar, addendum tol Legundi, Jembatan Penajam, Japek, ProbolinggoBanyuwangi. Sepanjang tahun 2018 beberapa kontrak baru yang didapatkan WSBP berasal dari beberapa proyek besar, seperti Tol Cibitung-Cilincing, jalan tol Tebing Tinggi Indrapura, dan proyek Jalan tol Krakasan Probolinggo.

 

Manajemen Waskita Beton Precast menyampaikan dalam publikasinya pencapaian laba bersih dan pendapatan sampai dengan kuartal III/2018 ditopang oleh realisasi kontrak baru. Pencapaian tersebut diklaim sejalan dengan komitmen terus bertumbuh pesat dan memberikan return optimal kepada seluruh pemegang saham. Berbagai apresiasi pun diraih oleh WSBP sejak awal tahun 2018. WSBP berhasil masuk dalam Indeks LQ45 atau 45 saham unggulan yang tergolong kategori likuid periode Agustus 2018-Januari 2019. Pencapaian juga diterima oleh perusahaan, di mana saham WSBP masuk dalam Indeks Kompas 100 sebagai suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas100 ini memiliki likuiditas yang tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar, serta saham-saham yang memiliki fundamental dan kinera yang baik. WSBP juga masuk ke dalam Index Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) 2017. 

 

WSBP juga menerima predikat The IDX Top Ten Blue 2017 lantaran mampu memenuhi kriteria utama, yaitu memiliki saham yang paling diminati investor, menunjukkan transaksi yang sangat aktif, memiliki pertumbuhan harga saham yang signifikan, dan memiliki fundamental sehat. Prestasi lain juga ditorehkan WSBP di bawah kemudi Jarot, antara lain meraih Alpha 10th Annual Best Deal & Solution Award Southeast Asia 2016, dengan penyerapan dana IPO sebesar Rp5,1 triliun, Sharia Finance Award 2018, dan Indonesia Best Public Companies Award 2018. Di bawah nakhoda Jarot, WSBP tak henti melakukan inovasi produk dan teknologi. “WSBP tengah mengembangkan penggunaan sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Sistem ini memudahkan user atau pengguna mudah melakukan akses dan membantu pekerjaan mereka dari mana saja,” terang Jarot.

 

Lalu, pengembangan sistem GPS yang dapat digunakan untuk memantau posisi pengiriman beton dan posisi aset kendaraan dalam hal ini truck mixer. Selain itu, memgembangkan Portal WSBP yang memudahkan seluruh karyawan mengakses berbagai kebijakan perusahaan dan informasi terbaru mengenai insiden-insiden yang terjadi. Terdapat pula sistem digitalisasi di Bagian Keuangan Perusahaan, yakni Cash Management Berbasis Online. WSBP juga tengah melakukan pengembangan untuk Command Center CCTV Terpusat. Bertujuan untuk memudahkan dalam memonitor produksi dari jarak jauh sehari-hari dan termonitor dengan titik kamera yang kritikal dalam proses produksinya, memastikan pengelolan operasional pabrik sesuai dengan tata kelola yang ditetapkan, menjadi alat bantu investigasi kejadian insiden yang tidak diinginkan dalam bentuk rekaman video, memantau proses siklus produksi yang sesuai dengan tata cara produksi yang benar, dan menjaga kedisiplinan/kepatuhan pekerja dalam bekerja di area operasional. Ruangan Command Center ini akan dikendalikan beberapa operator/pengawas CCTV yang berada di Kantor Pusat WSBP. 

 

Penggunaan Quick Respon (QR) Code pada produk untuk memudahkan identifikasi per masing- masing produk khususnya di produk Beton Precast. Sedangkan di Beton Readymix, QRCode akan ditempelkan di surat jalan Truck Mixer. “GPS Tracking untuk Truck Mixer digunakan untuk melacak keberadaan alat angkut yang dipasang GPS. Saat ini TM yang sudah menggunakan sejumlah 188 Unit dari 434 Unit, ke depannya GPS ini juga akan dipasang pada alat angkut lainnya seperti Truck Trailer dan Dump Truck yang dimiliki WSBP,” imbuh Jarot. Menutup pembicaraan Jarot mengungkapkan obsesinya, yakni membawa WSBP menjadi world class company. “Dengan terus menjaga pondasi perusahaan yang sudah kuat, memacu pertumbuhan, dan