Oleh: -

Naskah: Suci Yulianita, Foto: Dok. Pribadi

Mengawali karier sebagai seorang dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Nandang Sutrisno, SH., LL.M., M.Hum., Ph.D, tak pernah menyangka dedikasi dan loyalitasnya sebagai seorang pendidik membuahkan hasil. Kariernya perlahan lahan, selangkah demi selangkah meningkat. Beberapa jabatan strategis pernah diembannya dengan penuh tanggungjawab, hingga pada puncaknya ia dipercaya menjabat Rektor di kampus almameternya itu. 

 

Ya, perjalanan karier Nandang dimulai dari bawah. Setamat kuliah S1 jurusan Hukum di UII pada tahun 1987, Ia memulai kariernya sebagai seorang dosen. Kariernya kemudian meningkat selangkah demi selangkah. Beberapa jabatan strategis pernah diembannya. Dari seorang dosen, ia kemudian menjabat Ketua Jurusan Hukum Internasional, Wakil Pengelola Program Magister Hukum, Wakil Dekan Fakultas Hukum, Wakil Rektor I, Ketua Pengelola Program Doktor, hingga pada akhirnya ia diberi amanah menjabat Rektor UII pada Maret 2017 lalu. 

 

Bagi Nandang, tugas barunya sebagai rektor merupakan amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab. Meski secara otomatis aktivitasnya semakin padat, tugas dan tanggung jawabnya semakin banyak, hingga harus mengorbankan waktunya bersama keluarga. Namun ia tak pernah merasa lelah. Justru sebaliknya, ia merasa dengan menjadi seorang rektor, ia bisa memberikan dedikasinya untuk ruang lingkup yang lebih besar lagi.

 

“Sejak menjabat Rektor saya merasa bahwa saya semakin dibutuhkan oleh orang banyak. Dengan demikian saya merasa bahwa hidup saya lebih bermanfaat untuk orang banyak, baik kalangan akademis maupun masyarakat luas. Kegiatan-kegiatan akademis, sosial dan keagamaan juga meningkat signifikan,” ujar pria kelahiran Tasikmalaya 11 November 1960 ini.

 

Dalam bekerja Nandang banyak belajar dari para tokoh yang juga menjadi inspiratornya. Antara lain, para rektor pendahulunya, Prof. Zaini Dahlan yang merupakan sosok pemimpin yang ikhlas, dan Prof. Edy Suandi Hamid sebagai sosok pimpinan yang beretos tinggi. Ya, bekerja dengan ikhlas juga menjadi kunci suksesnya selama ini. Menurutnya, jika pekerjaan dilakukan dengan hati yang ikhlas, maka niscaya akan banyak tangan tak terlihat yang akan menuntunnya ke arah yang lebih baik lagi menuju kesuksesan. 

 

Sejak kali pertama diberi amanah menjabat Rektor, Nandang memulainya dengan membawa konsep melayani dan kepemimpinan partisipatif. “Dan yang juga penting adalah menciptakan suasana kerja yang produktif dan nyaman, serta mengerjakan pekerjaan sendiri dan bawahan secara detail,” pungkas lulusan S3 Hukum dari Australia ini.