Maryono (Dirut Bank BTN) Sejuta Rumah untuk Rakyat

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 29 May 2015
Untuk mendukung program sejuta  rumah tentunya harus ditopang oleh fundamental keuangan yang solid. Bagi lembaga perbankan sekaliber Bank BTN, tentu itu bukan masalah. Karena, likuiditas Bank BTN mampu mendukung program pemerintah tersebut mengingat fundamental keuangan Bank BTN saat ini sangat solid dan performa kinerja yang tinggi.

Indikasi itu bisa dilihat dari kinerja Bank BTN per 31 Maret 2015 yang secara umum menggambarkan pertumbuhan usaha yang sangat sehat. Dimana Bank BTN berhasil membukukan Asset sebesar Rp.149,289 Triliun atau tumbuh lebih baik dari posisi yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp.136,964 Triliun.

Sementara dari sisi Kredit dan Pembiayaan juga mengalami pertumbuhan dari Rp.102,820 Triliun pada tahun 2014 menjadi Rp.120,158 Triliun pada 31 Maret 2015. Pertumbuhan kredit  ini mencapai 17%. Bank BTN memproyeksikan kredit yang diberikan Perseroan akan terus tumbuh sampai dengan akhir tahun 2015. Kredit dan pembiayaan yang diberikan perseroan tumbuh lebih baik diatas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang berada pada kisaran 12%.

Pertumbuhan kredit masih  cukup tinggi karena permintaan pasar terhadap kebutuhan rumah  cukup besar.  Mengingat, rumah sebagai kebutuhan pokok manusia setelah pangan dan sandang masih terus diburu oleh masyarakat untuk memenuhinya.

“Fasilitas kredit masih menjadi pilihan utama untuk kelompok masyarakat memengah bawah dan ini menguntungkan perbankan,” terang Maryono.

Walaupun pertumbuhan kredit akan tetap tinggi pada tahun ini, Perseroan akan tetap mengendalikan pertumbuhannya sesuai dengan kemampuan. Bagaimanapun permintaan pasar yang ada harus tetap diakomodir dalam kendali kemampuan bank agar tidak berdampak pada kinerja perseroan secara umum.
Tingginya pertumbuhan kredit pembiayaan perumahan ini semakin mempertegas bahwa Bank BTN tetap konsisten terhadap core businessnya dalam bidang pembiayaan perumahan dan konsistensi Bank BTN pada bisnis utamanya tersebut. 

Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga Perseroan, tumbuh dari Rp.102,278 Triliun pada tahun 2014 menjadi Rp.109,519 Triliun pada tahun 2015. Perseroan berhasil menerbitkan NCD (negotiable certificate of deposit) yang merupakan dana jangka menengah / panjang sebesar Rp.1,5 Triliun
Sementara untuk Interest Income pada Triwuan I 2015, Bank BTN menorehkan catatan sebesar Rp.3,609 Triliun atau tumbuh 11,20% dari posisi yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp.3,246 Triliun. Net Interest Income Perseroan tercatat Rp.1,554 Triliun pada Triwulan I 2015 atau lebih baik dari posisi yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp.1,439 Triliun. Oleh karena itu Laba bersih Bank BTN tercatat sebesar Rp.402 Milyar atau tumbuh lebih baik dibanding posisi yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp.341 Milyar. Pertumbuhan laba Bank BTN ini mencapai 18 persen.

Kinerja perseroan Triwulan I 2015 secara umum tumbuh lebih baik dibanding periode yang sama tahun 2014.  “Kami mempunyai target yang cukup tinggi pada tahun ini setelah melihat peluang bisnis tahun 2015 dan beberapa perbaikan strategi bisnis yang sudah disiapkan sejak tahun 2014. Kami optimis bahwa kinerja perseroan yang baik ini dapat terus dipertahankan sampai dengan akhir tahun 2015,” tegas Maryono.