APEC Fashion: Dari Batik hingga Thangzuang

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 11 November 2014
Naskah: Andi Nursaiful/berbagai sumber, Foto: Istimewa

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) memang sebuah perhelatan ekonomi tingkat dunia. Tapi ada satu hal unik dari perhelatan yang sudah digelar ke-22 kalinya sejak 1993 ini. Yaitu gaya busana high fashion para pemimpin negara dalam sesi family photo. Yuk kita intip APEC outfits dari KTT APEC.

Indonesia yang termasuk satu dari 12 negara pendiri APEC sudah dua kali bertindak sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT. Pertama pada 1994 di Bogor, dan kedua kalinya pada 2013 di Bali.

Di kedua KTT itu, para kepala negara mengenakan busana khas Indonesia dalam sesi foto. Di Bogor, mereka mengenakan batik yang desainnya dipercayakan pada perancang terkenal Iwan Tirta.

Motif batiknya berbeda-beda, berdasarkan ragam corak dari berbagai daerah di Indonesia. Khusus untuk Presiden Soeharto dan Presiden AS Bill Clinton, motif yang dikenakan adalah sawat, motif berbentuk sayap yang hanya dikenakan oleh raja dan putra raja.

Sementara di Bali, para pemimpin APEC mengenakan kain tradisional Bali berupa tenun ikat yang dikenal dengan nama endek.

Sepintas mirip kain batik, tetapi sesungguhnya merupakan kain tenun yang dikerjakan dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dan hasil akhirnya bermotif. Kali ini desainer Ida Bagus Adnyana yang menjadi perancangnya.

Busana yang dikenakan para pemimpin dunia dalam setiap KTT APEC memang selalu menyesuaikan kekayaan tradisi busana negara penyelenggara. Seperti di Indonesia, negara-negara penyelenggara lain pun berusaha menampilkan busana khas mereka.

China yang juga sudah dua kali menjadi penyelenggara juga menampilkan busana berbeda, baik pada perhelatan di Shanghai (2001), maupun pada KTT yang tengah berlangsung di Beijing saat ini.

Di Shanghai, mereka mengenakan busana jaket tradisional Tiongkok yang dikenal dengan Thangzuang. Hanya saja, ada sedikit modifikasi dari jaket berbahan sutra dengan warna-warni royal blue, scarlet, burgundy, olive, brown dan off-white itu.

Desain lehernya dibuat bundar, dan menggunakan tali knot tradisional, bukan kancing. Busana buatan Shanghai Garment Institute dan Qinyi Clothing Company itu bermotif Peony, bunga nasional China.

Pada November 2014 ini, China kembali menjadi tuan rumah. Pada KTT di Beijing ini, para pemimpin negara kembali mengenakan outfits tradisional Tiongkok. Kali ini outfits-nya terinspirasi model Zhongshan yang menjadi ciri khas pemimpin revolusioner China Mao Tze Tung. Oleh sebab itu, busana kali ini banyak yang menyebutnya “Mao suit”.

Berbeda dari tahun 2001, sejumlah pengamat fesyen mengkritisi outfits yang disiapkan panitia kali ini, yang disebut mirip kostum awak pesawat antariksa dalam film legendaris Star Trek. Mereka pun menyebutnya APEC Trek. next