Moyo, Pulau untuk Semua

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 10 October 2014
Sejak tahun 20123, Pulau Moyo semakin menarik disambangi berkat agenda tahunan
Festival Moyo yang biasanya dilangsungkan di sekitar bulan September-Oktober. Tahun ini festival digelar pada 24 September hingga 6 Oktober 2014.

Festival budaya ini menjadi bagian dari kampanye promosi wisata "Go Sumbawa" pemerintah lokal.

Sejumlah program yang digelar untuk mengundang antusiasme turis asing, termasuk Pekan Budaya Samawa (Sumbawa), Sarembang Ratib Expo, Maen Jaran atau tradisi khas balap kuda, bersepeda gunung, ekspedisi dengan sepeda motor, aktivitas diving, Samawa Basarune, Barapan Kebo atau balapan kerbau, hingga lomba lari 10 kilometer dan lomba memancing di laut. 

Festival yang telah dilaksanakan sejak 2012 sebagai salah satu kampanye program “Go Sumbawa” akan menyuguhkan semarak pawai budaya, pekan budaya samawa, sarembang ratib, expo, maen jaran atau pacuan kuda, sepeda gunung, jelajah wisata motor, diving, samawa basarune, hingga barapan kebo yakni atraksi karapan kerbau yang unik. Selain itu, Anda juga bisa ikut berpatisipasi dalam berapa kompetisi seperti lari 10k dan fishing contest.


Meskipun dipusatkan di ibukota Sumbawa Besar, festival ini memakai nama Moyo lantaran dunia internasional memang lebih mengenal Pulau Moyo ketimbang Sumbawa sendiri. Ini tak ubahnya dunia lebih mengenal Pulau Bali daripada Indonesia.

Festival yang sudah berlangsung ketiga kalinya ini memang cukup efektif memikat minat wisatawan asing. Timnggal bagaimana pemerintah lokal mampu menjaga jangan sampai Sumbawa, khususnya Pulau Moyo, tetap menjadi pulau untuk semua.