Obsession Awards 2023 "Best Regional Leaders"

Oleh: Syulianita (Editor) - 15 March 2023

Satono

Bupati Sambas

Naskah: Sahrudi Foto: Dok. Pribadi

 

Sejak menjabat sebagai Bupati Sambas, Kalimantan Barat pada 14 Juni 2021, Satono, S.Sos.I., M.H. telah menunjukan prestasi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Betapa tidak, sebelum ia menjabat Bupati, laju pertumbuhan ekonomi Sambas mengalami kontraksi minus 2,02 persen karena terjadinya pandemi Covid 19. Kini pertumbuhan ekonomi Sambas sudah pada posisi 4,37 persen. Artinya mengalami kenaikan 6,39 persen.

 

Di sisi lain, indikator makro kemiskinan di Kabupaten Sambas juga terus mengalami tren penurunan dan di tahun 2022 berada di angka 6,92 persen seperti dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sambas. Selain berorientasi menurunkan kemiskinan di Sambas, Satono juga melakukan inovasi dalam pemerintahannya. Untuk itu ia meraih Anugerah Innovative Government Award (IGA) 2022 kategori Daerah Perbatasan Terinovatif Tahun 2022 yang diserahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.

Menurut bupati yang juga Da'i Parmusi tersebut, dari 11 inovasi tersebut, 10 di antaranya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, melalui program pembangunan peningkatan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Prestasi besar lain yang ditorehkan Satono adalah meningkatkan Kabupaten Sambas sebagai lumbung padi Kalimantan Barat. Pasokan beras untuk Kalimantan Barat ditanggung oleh Kabupaten Sambas yang sukses dalam pengolahan pertanian.

Kemudian di bidang pendidikan, Satono juga mendapatkan apresiasi tinggi. Hal itu dibuktikan dengan diperolehnya  "Anugerah Dwija Praja Nugraha" dari PGRI. Karena ia memiliki komitmen tinggi dan prestasi dalam pembangunan di bidang pendidikan. 

Kepeduliannya terhadap sektor pendidikan sangat tinggi. Satono yang rutin menyambangi sekolah-sekolah di Sambas, juga melakukan langkah konkret dengan mengangkat 852 guru P3K tahun 2022. "Ini dalam rangka mencerdaskan kehidupan anak bangsa untuk mewujudkan generasi Berkemajuan dalam rangka menyongsong bonus demografi 2030," kata Satono yang sebelum menjabat bupati sudah aktif mendirikan sekolah dari SD hingga SLTA.

Dalam mengatasi infrastruktur untuk mendukung mobilitas warga, Satono memprioritaskan pembangunan jembatan yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya. Walhasil dalam tempo kurang lebih 1 tahun 8 bulan, ia sudah membangun total 29 jembatan. Hebatnya, pembangunan jembatan itu tidak melibatkan dana APBD. Semuanya dilakukan secara berkolaborasi dan membangun sinergi dengan berbagai pihak. Khususnya dari masyarakat.

Sedangkan untuk sektor kesehatan, Satono sudah mencanangkan program unggulan PROSESAR atau Program Sehat Satono Rofi untuk warga tak mampu. Bahkan, para warga yang tidak memiliki BPJS jika sakit bisa berobat serta rawat inap di RS RSUD Sambas tanpa perlu membayar. "Karena semuanya sudah ditanggung oleh Kabupaten Sambas melalui Dinas Kesehatan," tegasnya. Semua yang dilakukan Satono  adalah dalam rangka mewujudkan Sambas Berkemajuan (Beriman, Kemandirian, Maju, dan Berkelanjutan).