Obsession Awards 2023 "Best University Leaders"

Oleh: Syulianita (Editor) - 14 March 2023

Arif Satria

Rektor IPB University

Naskah: Angie Diyya Foto: Istimewa

 

Perkembangan Institut Pertanian Bogor (IPB) selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan sang rektor Prof. Dr. Arif Satria S.P, M.Si mendapatkan banyak prestasi, penghargaan, tranformasi digital, transformasi sarana dan prasarana, hingga transformasi layanan publik kampus. IPB kian mencatatkan diri menjadi kampus unggul yang bekerja sama dan tergabung dengan konferensi internasional.

Usai periode tugasnya berakhir, awal tahun ini, Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si kembali dilantik sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk periode 2023-2028 di Graha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga Bogor. Pada acara yang dihadiri oleh para pemimpin daerah tersebut, Prof. Arif menjelaskan mengenai alasan IPB harus terus bertransformasi memperkuat resiliensi dan mendorong keberlanjutan.

“Resiliensi adalah kemampuan kita beradaptasi terhadap perubahan dan kesiapan untuk merespon perubahan, kita juga berhadapan dengan transformasi. Pada saat yang sama kita juga membicarakan keberlanjutan, karena alam sudah berubah.” Untuk itu, lanjutnya, visi IPB 2023-2028 yakni menjadi perguruan tinggi yang inovatif dan resilien untuk kemajuan bangsa yang berkelanjutan. Dalam membangun techno-socio entrepreneurial university yang unggul di tingkat global pada bidang pertanian, kelautan dan biosains tropika.

Saat ini IPB juga sedang fokus mengembangkan IPB Innovation valley yang menggabungkan konsep riset, pendidikan wisata pembelajaran petani dan bisnis dengan kata kuncinya adalah riset dan inovasi. IPB juga membangun banyak Community learning center disertai banyak program seperti One Village One CEO, Desa Presisi, Sekolah Peternakan Rakyat, Agribusiness Technology Park, Tani Center, Nelayan Center, IPB Innovation Valley dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Ketua Forum Rektor Indonesia sejak 2020 ini adalah sosok yang dikenal sebagai pemimpin muda yang inspiratif. Prof. Arif kerap hadir sebagai pembicara di berbagai ajang seminar, diskusi, lokakarya, maupun konferensi ilmiah, serta menulis di berbagai jurnal internasional. Ia bahkan dinobatkan sebagai Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 2021-2026. Ia pernah terlibat dalam penyusunan berbagai kebijakan kelautan dan perikanan sejak tahun 2002: Termasuk penyusunan UU Perikanan 31/2004, Revisi UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Penyusunan Konsep Ekonomi Biru, dan sejumlah Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Menteri.

Berjajar penghargaan pernah diterima oleh pria kelahiran Pekalongan, 17 September 1971 ini. Antara lain mendapatkan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa tahun 2009 dalam bidang Ilmu Pengetahuan dari Mendiknas, serta Yamomoto Award 2008. Tak hanya itu, ia juga dianugerahi penghargaan Akademisi Peduli Penyuluhan dan SDM Perikanan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan pada 2013. Pada akhir tahun lalu, atas kiprahnya sebagai rektor, lulusan S3 Marine Policy Kagoshima University, Jepang ini juga mendapatkan Academic Leader 2022 kategori Rektor Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), salah satunya membawa IPB menjadi perguruan tinggi terbaik versi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.