Obsession Awards 2021 - Best Lawyers

Oleh: Syulianita (Editor) - 27 December 2021

Pramudya Oktavinanda (Managing Partner UMBRA – Strategic Legal Solutions)

Naskah: Purnomo Foto: Sutanto

Pramudya Oktavinanda atau Pram adalah salah satu pengacara terbaik di negeri ini. Integritas dan dedikasinya dalam memberikan service excellence kepada kliennya mengantarkan pria kelahiran 1983 ini sebagai salah satu pengacara termuda yang masuk dalam daftar Indonesia’s Top 100 Lawyers dari Asia Business Law Journal selama 4 tahun berturut dari 2018-2021 serta Indonesian Lawyer of the Year for Client Service Excellence pada Asialaw Awards 2021.

Managing Partner UMBRA Strategic Legal Solutions ini mengaku sangat terinspirasi oleh salah satu law firm dari Amerika Serikat, Wachtell, Lipton, Rosen & Katz, yang dikenal sebagai law firm elit yang kerap menangani transaksi terbesar dan terkompleks di Amerika dan juga sebagai law firm paling profitable di negeri Paman Sam selama beberapa dekade terakhir.

Dengan bekal inspirasi tersebut Pram menerapkan visi dan misi yang tegas sedari awal UMBRA berdiri, kantor hukum ini harus mampu menjadi first class law firm di Indonesia. Benar saja, berkat kerja keras Pramudya beserta rekan-rekannya, law firm UMBRA berkembang sangat pesat. Puluhan lawyer yang didominasi kaum muda telah bergabung dan sudah banyak proyek yang mayoritas dari perusahaan plat merah ditangani oleh UMBRA. Tak sampai di situ, dalam kerjanya, dia juga menerapkan teknologi terbaru bidang Artificial Intelligence guna meningkatkan kinerja advokat.

Di tangan dingin Pramudya, pencapaian UMBRA sangat luar biasa. Sejak berdiri pada November 2017, UMBRA telah mengukuhkan dirinya sebagai kantor hukum dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah industri hukum Indonesia sebagaimana tercermin ketika UMBRA menempati peringkat ke-8 daftar ‘Top 100 Law Firm Terbesar Indonesia 2021’ versi HukumOnline dan menjadi salah satu dari ‘Top 30 Asia’s Fastest Growing Firms of 2021’ versi Asian Legal Business. 

Pertumbuhan tersebut tak sekadar tampak dari bertambahnya jumlah fee earners menjadi lebih dari 60 orang atau sekitar 2.000% dari tahun 2017 ketika UMBRA baru berisikan tiga lawyer saja, tetapi juga direfleksikan dari jumlah dan nilai transaksi yang dikerjakan beserta puluhan penghargaan yang diterima UMBRA baik sebagai institusi maupun para konsultan hukumnya secara individual.

Dalam tempo empat tahun, UMBRA telah menjalankan lebih dari 300 transaksi dengan nilai total melampaui USD28 miliar. Sementara, penghargaan yang diterima UMBRA meliputi Indonesia’s Most Innovative Law Firm of the Year di 2020 oleh International Financial Law Review dan Law Firm of The Year for Outstanding Client Service Excellence dua kali berturut pada 2020 dan 2021 oleh Asialaw Awards. UMBRA sendiri merupakan law firm termuda di Indonesia yang pernah memenangkan penghargaan prestisius tersebut hingga kini. 

Soal obsesi, selain menjadikan UMBRA sebagai law firm nomor satu di Indonesia, Pram juga ingin menulis buku tentang sushi guide yang tak hanya mengulas tentang rasa kuliner khas Negeri Sakura, tapi juga beragam kisah inspiratif dari para chef di berbagai restoran Jepang yang melakoni profesinya dengan sangat passionate serta tak pernah letih mencoba hal baru.

Pram berharap suatu hari nanti dapat menjadi Hakim Agung atau Hakim Konstitusi. Tak heran, penerima gelar Doctor of Jurisprudence di usia 34 tahun dari University of Chicago Law School di 2018 ini memiliki ketertarikan mendalam terhadap institusi yudisial dan metode penafsiran hukum. Oleh karenanya, karier di institusi kehakiman adalah kulminasi dari pendidikan dan pengalamannya di bidang hukum. Kita nantikan kiprah lebih lanjut dari Pram.