Obsession Awards 2021 - Best Lawyers

Oleh: Syulianita (Editor) - 27 December 2021

KRH. Henry Yosodiningrat (Founder Law Firm Henry Yosodiningrat & Partners)

Naskah: Imam Fathurrohman Foto: Sutanto

Dr. H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH., MH. berada di deretan nama-nama orang terkenal di negeri ini. Bukan hanya karena penampilannya yang selalu fresh, melainkan sumbangsihnya pada bangsa dan negara yang cukup terasa. Lelaki kelahiran Krui, Pesisir Barat, 1 April 1954 ini memiliki tekad terpuji, mewakafkan sisa usianya untuk mengabdi kepada negeri ini.

Apa buktinya? Henry sejak lama berdiri di garda terdepan untuk menyelamatkan generasi bangsa dari kejahatan narkotika. Pria yang telah puluhan tahun bekerja sebagai pengacara ini juga mencetak advokatadvokat yang berkarakter demi terwujudnya penegakan hukum yang profesional dan bermartabat.

Pada 1999 Henry mendirikan Gerakan Nasional Anti-Narkotika (Granat) sekaligus menjadi ketua umumnya. Dan hingga kini, Granat sukses menjadi lembaga terdepan dalam pencegahan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Dalam kinerjanya, Granat bukan untuk menangkap pelaku kejahatan narkoba, tetapi lebih ke fungsi informasi dan edukasi masyarakat tentang bahaya narkoba.

Untuk menjalankan roda Granat, Henry sering keliling Indonesia, memberikan edukasi kepada masyarakat. Hasilnya, hingga saat ini Granat ada di seluruh provinsi di Tanah Air hingga ke pulau terluar. Bahkan, Granat telah memiliki cabang di banyak kabupaten/kota, sekolah-sekolah tinggi dan pemukiman dengan ribuan relawan yang terus bertumbuh.

Henry memang memiliki concern khusus bersama Granat. Menurutnya, narkoba itu lebih berbahaya dari korupsi karena bisa menghilangkan satu generasi. “Upaya yang dilakukan Granat adalah membantu pemerintah dengan segala cara secara konsepsional dan sistematis dalam empat hal, yakni mencegah masuknya narkoba ke wilayah NKRI, memberantas peredaran gelap narkoba, mencegah terjadinya penyalahgunaan di semua kalangan, dan menanggulangi korban,” terang Henry.

Ia juga mendirikan HY Education Center untuk mencetak advokatadvokat yang berintegritas, bangga dengan profesinya, bukan advokat yang berorientasi untuk mencari kekayaan, tetapi menjadi advokat yang betul-betul memperjuangkan keadilan.

Semangatnya menular jelas kepada ketiga putra-putrinya, yakni S. Kartika Putri Yosodiningrat, Radhitya Yosodiningrat, dan S. Ragahdo Yosodiningrat. Ketiganya mengikuti jejak Henry untuk berkiprah sebagai advokat. Kepada anak-anaknya itu, Henry selalu mendidik dan menanamkan nilainilai kejujuran, integritas moral, dan profesionalisme.

Soal integritas moral dan profesionalitas, Henry memang teruji. Saat dirinya diberikan amanah sebagai anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan pada periode 2014- 2019, ia nyaris tidak pernah diberitakan soal korupsi, apalagi terseret kasus-kasus penyelewengan uang negara, suap, hingga KKN. Henry berprinsip, haram baginya menerima dan menikmati selain gaji dan tunjangan sebagai wakil rakyat.

“Saya selalu menyampaikan bahwa kejujuran adalah pangkal ketenangan. Jangan sampai ikut-ikutan menyuap. Karena kalau kalian melakukan hal itu sama saja kalian menyiksa Papa dunia dan akhirat. Yang boleh kalian terima hanyalah yang merupakan hak sebagai honorarium,” tegasnya.