Obsession Awards 2021 - Best Regional Leaders

Oleh: Syulianita (Editor) - 25 December 2021

Anies Rasyid Baswedan (Gubernur DKI Jakarta)

Naskah: Sahrudi Foto: Istimewa

Sejak memimpin DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017, Anies Baswedan telah menunjukkan kompetensinya sebagai seorang Kepala Daerah dari sebuah Ibu Kota Negara. Ia, mampu mengurai benang kusut problematika klasik Jakarta seperti banjir dan kemacetan dengan program, strategi dan inovasi yang tepat sasaran.

Dalam penanganan banjir, terjadi pengurangan penyebaran lokasi banjir. Tak hanya berkurang di wilayah pemukiman tapi juga tak lagi menerjang obyek vital negara seperti Istana Presiden maupun wilayah seperti Jalan Sudirman. Durasi banjir pun berhasil dikurangi, termasuk jumlah warga terdampak. Sementara dalam mengatasi kemacetan, Anies mengantisipasinya antara lain dengan mengintegrasikan moda transportasi umum mulai dari angkutan kota JakLingko yang gratis hingga transJakarta, MRT dan LRT. Akibatnya penggunaan kendaraan umum meningkat sehingga Jakarta keluar dari rangking 10 besar kota termacet di dunia.

Sedangkan untuk kesejahteraan rakyat, Anies dan jajarannya telah menyalurkannya dalam bentuk kartu bantuan sosial kepada lebih dari 1,1 juta warga Jakarta. Melalui kartu tersebut, warga tidak mampu mendapatkan berbagai kemudahan untuk memenuhi kebutuhan dan beraktivitas seharihari. Jangkauan penerima kartu pun diperluas. Dari sektor pendidikan, tidak hanya untuk anak usia sekolah dasar hingga menengah atas, tetapi juga menjangkau perguruan tinggi, dengan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Tak hanya untuk peserta didik, tetapi juga untuk warga lanjut usia (lansia) yang tidak mampu, para pekerja dengan UMR, dan yang terbaru ditujukan untuk penyandang disabilitas.

Untuk pengentasan kemiskinan, berdasarkan catatan, dalam empat tahun terakhir menunjukkan angka persentase penduduk miskin terkecil. Sejak September 2017, penduduk miskin Jakarta ada 3,7 persen (dari jumlah penduduk Jakarta sekitar 10,5 juta jiwa) dan kemudian sekarang turun mencapai 3,42 persen.

Dalam kepemimpinannya, Anies Baswedan juga mampu membangun sinergi dengan masyarakat melalui program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Pangan untuk mencegah warga Jakarta kelaparan, KSBB UMKM untuk membangkitkan semangat kewirausahaan, KSBB Pendidikan untuk peserta didik agar tak tertinggal pelajaran, KSBB Permukiman untuk membantu warga agar bisa menempati rumah layak huni, KSBB Ketenagakerjaan untuk membuka peluang kerja dan usaha, dan KSBB Persampahan untuk mengatasi masalah persampahan. 

Kemudian dalam penanganan dampak pandemi Covid-19, DKI Jakarta berhasil mengatasi secara baik. Dengan sinergitas bersama pemerintah pusat dalam pembatasan mobilitas secara seksama, membuat penanganan kesehatan dan ekonomi sebagai dampak pandemi dapat diatasi. Terbukti DKI mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI dalam kategori pelaksanaan tes-lacak-isolasi, penerapan K3 dan protokol kesehatan Covid-19, serta pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Anies menempuh sejumlah langkah kolaboratif dengan pemerintah pusat untuk mengurangi dampak ekonomi akibat pandemi dengan sejumlah bantuan sosial. Tercatat realisasi belanja bantuan sosial DKI Jakarta adalah tertinggi se Indonesia.