Ahmad Yohan (Anggota DPR RI Fraksi PAN) - Dari Kampung untuk Kampung

Oleh: Syulianita (Editor) - 30 November 2020

Keluarga adalah Surga

Seluruh rekam perjuangan Yohan di belakangnya ditopang oleh sosok wanita kuat, Nikmah Azizah. Wanita yang dipersuntingnya pada 31 Desember 2001 di Yogyakarta. Dari sosok Nikmah, ia dikarunia tiga orang buah hati, Faiq Akmal Fadjar, Muhammad Azka Rijal, dan Kamila Athiyah Hasanah. Setidaknya, keluarga kecil ini menjadi peran vital seluruh tapak dan perjalanannya di ranah politik. Sesibuk-sibuknya Yohan, ia selalu memberi waktu mengunjungi keluarganya di Yogyakarta. Tentu ini adalah epos seorang ayah, yang rela jauh dari keluarga.

“Saya bersyukur sekali mempunyai seorang istri yang luar biasa yang selalu mendukung saya. Setiap hari berdoa untuk saya, meyakinkan saya untuk berbuat yang benar untuk bangsa ini, untuk kampung halaman, dan juga untuk keluarga. Sehingga, istri saya selalu berharap tidak ada yang saya bawa pulang, kecuali berkah yang kita punya,” ungkap Yohan dengan mata berkaca-kaca. 

Maka di tengah kesibukannya, ia selalu berusaha agar bisa menghabiskan akhir pekan bersama keluaraga. “Tapi, karena acara sangat padat, sudah sebulan saya belum bertemu mereka, saya hanya bisa melepas rindu melalui video call,” ujarnya.

Ada agenda wajib bagi Yohan, yakni setiap bulan Desember ia jadikan momentum bulan keluarga. Di situ, ia selalu meninggalkan aktivitas apapun hanya untuk keluarga agar memiliki kesempatan mendengarkan buah hatinya bercerita. “Dan, melihat tumbuh kembang mereka menjadi anak-anak yang baik dan bisa meneruskan sesuatu yang luar biasa yang mungkin belum bisa dilakukan oleh ayahnya ini,” imbuh penyuka gudeg yogya ini.

Baginya, keluarga adalah surga. Tempat paling bahagia yang ada di dunia ini adalah bersama keluarga. “Karena kami bisa salat berjamaah, berdoa bersama, berbagi hal-hal yang membuat kami bahagia,” papar penggemar lagu Demi Waktu, Pasha Ungu tersebut.

Yohan pun punya mimpi besar yang selalu ia ceritakan kepada teman- temannya. “Dulu saya berkeliling ke 578 titik kampung di dapil saya. Meski lelah, tapi saya harus bekerja dengan sungguh-sungguh karena saya ingin kelak saat saya tidak di DPR lagi dan anak-anak melihat bahwa saya pernah berbuat baik di kampung halaman saya. Itu saja yang saya harapkan. Rumah adalah surga dan tentu motivasi terbesar saya menjadi politisi. Saya selalu menjaga jangan sampai keluarga berduka dan kecewa karena ayahnya tidak mampu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.