Mardani H. Maming (Ketua Umum BPP HIPMI)

Oleh: Syulianita (Editor) - 24 October 2019

Jam terbang dan pengalaman Mardani di dunia bisnis tak perlu disanksikan lagi. Terlebih, prestasi di dunia politik saat ia menjadi kepala daerah, terbukti berhasil membangun Kabupaten Tanah Bumbu. Rekam jejaknya tersebut kemudian mengantarkannya menjadi Ketua Umum HIPMI. Pria yang dikenal memiliki kepribadian tenang, cerdas, dan cepat tanggap ini dalam wawancara eksklusif dengan Men's Obsession memaparkan banyak hal yang akan dilakoni HIPMI di bawah komandonya untuk melahirkan pengusaha baru yang bisa membangun Indonesia. Berikut petikannya:

 

Terpilih sebagai Ketua Umum HIPMI, Bapak bertekad untuk mencetak pengusaha muda yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing pada era Revolusi Industri 4.0, lantas langkah apa saja yang dilakukan untuk mewujudkannya?

HIPMI akan melakukan beragam pelatihan, training, dan seminar bagaimana agar pengusaha muda melek terhadap IT pada era Revolusi Industri 4.0 termasuk para pelaku usaha UMKM kita yang harus didorong supaya mereka dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi ini untuk memasarkan berbagai produk dan usaha mereka. Pada era Revolusi Industri 4.0 ini pelayanan kepada pelanggan menjadi hal yang utama dalam bentuk kecepatan, ketepatan, dan kepastian. Tantangan tersebut bisa terjawab jika kita mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada. Bahkan, jika memiliki kreativitas dan inovasi, banyak peluang usaha yang dapat diciptakan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada. Buktinya, di Indonesia sudah banyak founder startup yang sudah sukses.

 

Lantas bagaimana HIPMI menyikapi hal tersebut?

HIPMI harus bisa menjadi kawah candradimuka untuk mencetak para pengusaha muda yang tangguh dan andal yang nantinya mejadi konglomerat baru. Sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas SDM, strategi saya adalah HIPMI akan membuat dan mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan bagi anggotanya agar dapat mengusai IT, manajemen usaha, promosi, desain, packaging, pemasaran, sampai mendapatkan sertifikat HAKI. Para anggota HIPMI, khususnya pengusaha kecil menengah juga harus diberikan akses lebih luas dalam pengembangan hasil industrinya dan mengerjakan proyek-proyek pemerintah. Di sisi lain, HIPMI akan terus mendorong dan mendukung pemerintah dalam sektor pembangunan infrastruktur untuk kelancaran akses distribusi di berbagai sektor dan penyempurnaan kurikulum pendidikan agar para siswa/i serta mahasiwa kita dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan serta peluang perkembangan teknologi yang semakin canggih dan variatif.

 

Pembaruan kurikulum pendidikan  seperti apa?

Kurikulum pendidikan yang seharusnya mulai mengarah pada pendidikan mental, salah satunya jiwa kewirausahaan. Sejak dini, kaum muda kita sudah harus diperkenalkan dan ditanamkan jiwa entrepreneuer, sehingga kelak mereka tidak ragu dan canggung terjun menjadi pelaku usaha. Sehingga, ke depan kita dapat mengejar ketertinggalan kita dari sisi jumlah pengusaha yang belum ideal dibanding dengan jumlah pengusaha yang ada di negara tetangga kita, seperti Singapura dan Malaysia. HIPMI sendiri akan meningkatkan kualitas SDM para anggotanya melalui program pendidikan dan pelatihan. Saya juga berharap, ke depan HIPMI akan lebih sering turun ke bawah, bertemu anak muda baik di sekolah dan perguruan tinggi guna memotivasi anak muda kita untuk menjadi entrepreneur.

 

Apakah Bapak akan melanjutkan dan memperbaiki program HIPMI goes to school dan HIPMI goes to campus agar memberi multiplier effect bagi generasi muda yang berkarakter kewirausahaan?

HIPMI goes to school dan HIPMI goes to campus adalah program yang sangat baik dan harus diteruskan dan tingkatkan kuantitasnya. Para pengusaha, khususnya anggota HIPMI baik pusat maupun di daerah, harus lebih giat lagi menjalankan program ini. Datang ke sekolah dan kampus-kampus memberikan motivasi serta menularkan virus virus kewirausahaan kepada anak muda. Hal ini penting karena selama ini di sebagian masyarakat kita, masih melekat anggapan setelah lulus sekolah ataupun kuliah adalah menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Akibatnya, setiap tahun jumlah pelamar PNS terus bertambah. Sementara, peluangnya semakin kecil. Sudah saatnya, pemikiran semacam itu diubah. Anak muda harus berpikir melahirkan kreasi dan inovasi menjadi wirausaha. Terlebih, pada era Revolusi Industri 4.0 ini, menciptakan lapangan kerja dan menjadi pengusaha hebat seperti di negara-negara maju lainnya.

 

Bapak pernah mengatakan jika terpilih akan bertekad mendorong terbitnya kebijakan-kebijakan pemerintah yang akan melindungi para pengusaha kecil. Mohon dijelaskan terkait kebijakan itu?

Perlu adanya peraturan yang memberikan perlindungan dan kemudahan bagi para pengusaha kecil menengah, khususnya kepada pengusaha muda. Misalnya, proyekproyek pemerintah di bawah Rp200 juta, harus dikerjakan oleh pengusaha pemula kelas kecil menengah di semua daerah. Pemerintah juga harus membatasi penguasaan usaha oleh investor asing. Perusahaan investor asing diwajibkan bekerja sama dengan pengusaha daerah. Mereka tidak boleh diberikan izin yang “sempurna”. Maksudnya, semua perizinan dan jenis usahanya tidak hanya dimiliki sendiri oleh mereka, melainkan diarahkan untuk bekerja sama dengan pengusaha daerah, sehingga bisa terbangun sinergitas antara pengusaha luar negeri dan daerah. Harus setengah dipaksa atau diwajibkan para pengusaha asing ini bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha daerah. Ini yang harus kita pastikan dan jaga, jangan sampai perusahaan asing yang menjadi raja di tempat kita. Sedangkan, kita hanya menjadi penonton.

 

Apa harapan Bapak mewakili pengusaha muda kepada Presiden Terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Terpilih K.H. Ma'ruf Amin?

Sebagai generasi muda dan pengusaha muda, saya sangat kagum dan hormat pada Pak Joko Widodo dan K.H. Ma'ruf Amin. Mereka berdua adalah dua sosok pemimpin sekaligus putra terbaik bangsa. Pak Jokowi adalah sosok presiden yang sangat peduli terhadap masa depan pengusaha Indonesia. Dalam Munas HIPMI ke-16 kemarin, beliau bahkan ingin HIPMI dan Kadin mampu melahirkan konglomerat-konglomerat baru di Indonesia. Pak Jokowi juga Kader HIPMI, sehingga sangat memahami organisasi ini serta bagaimana agar para kader dapat berkembang dan menjadi pengusaha hebat. Beliau dalam pernyataannya di Munas HIPMI kemarin memberi dukungan kepada para pengusaha muda Indonesia untuk terus berkembang memanfaatkan peluang bisnis sebaik mungkin. Pemerintah pun akan terus memperkokoh kelembagaan dalam hal kabinet yang mengurus investasi dan mampu membujuk investor untuk menciptakan berbagai macam spill over atau efek ke aspek ekonomi lainnya.

Di sini jelas, beliau tidak ingin investasi global hanya mengeksploitasi bangsa Indonesia. Investasi global yang masuk ke Indonesia, tidak boleh hanya datang dengan pabrik dan tenaga kerja. Investasi harus menciptakan lebih banyak spill over. Pesan beliau, investasi harus lebih banyak membuat para pengusaha muda bisa menguasai berbagai bisnis, supply chain baru dengan teknologi lebih tinggi, yang bergerak di berbagai bidang, seperti periklanan, perhotelan, konstruksi, distribusi, e-commerce, dan lainnya. Ini harus dimaknai sebagai dukungan pemerintah kepada para pengusaha muda dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Saya berharap, kerja sama yang baik antara pemerintah dengan para pengusaha muda ini akan terwujud. Dan, kami mendukung pemerintah membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, maju, dan berkeadilan. Semoga, Pak Jokowi bisa merangkul semua anak bangsa yang memiliki potensi agar solid karena musuh kita bukan anak bangsa, tetapi asing yang mau menguasai sumber daya alam. Kami pun berharap di awal pemerintahannya, dapat segera merealisasikan RUU Kewirausahaan yang telah diprakarsai oleh mantan Ketua Umum BPP HIPMI Bahlil Lahadalia. UU ini sangat penting dan strategis dalam rangka meningkatkan lahirnya para pelaku usaha baru di Indonesia.


Obsesi terbesar Bapak sebagai Ketua Umum BPP HIPMI?

Saya ingin segera mengirimkan 100 nama pengusaha muda kepada Presiden untuk selanjutnya dibina dan diberdayakan, sehingga berproses menjadi calon konglomerat baru di Indonesia. Dari 100 yang kita kirimkan, 20 persen saja menjadi calon konglomerat baru itu sudah luar biasa,syukur syukur bisa diatas itu. Peluang itu ada dan terbuka karena HIPMI organisasi yang besar, solid, dan demokratis yang mampu mencetak pengusaha-pengusaha hebat dan calon konglomerat baru di Indonesia.