Mardani H. Maming (Ketua Umum BPP HIPMI)

Oleh: Syulianita (Editor) - 24 October 2019

Memimpin Kebangkitan Pengusaha Muda

Naskah: Giattri F.P. Foto: Dok. Pribadi

 

Kompetensi, dedikasi, dan kesuksesannya di dunia usaha nasional telah mengantarkan Mardani H. Maming terpilih menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 20192022 pada Munas XVI HIPMI, September lalu. Pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu itu siap membawa HIPMI menjadi organisasi yang semakin besar, solid, demokratis, serta mampu mencetak pengusaha hebat dan konglomerat baru  di Tanah Air.

 

Like father like son alias buah jatuh tak jauh dari pohonnya, begitulah perumpamaan tepat bagi Mardani Maming yang mewarisi kehebatan ayahnya sebagai seorang pengusaha sukses di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. “Ayah saya, almarhum Haji Maming adalah pengusaha di tanah kelahiran kami di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Selain pengusaha, beliau juga kepala desa di sana,” akunya. Mardani bercerita bahwa ia banyak belajar dan ditempa oleh ayahnya untuk menjadi seorang wirausaha. "Kami memulainya dari usaha kecil hingga terus berkembang sampai saat ini. Kami pernah merasakan jatuh bangun dalam mengembangkan usaha. Ayah selalu mengingatkan menjadi wirausaha itu harus mau bekerja keras dan fokus pada tujuan agar sukses dan tidak melupakan etika serta kesantunan dalam pergaulan," ujar CEO PT Batulicin 69 ini.

 

Karena itu, empatinya terhadap pengusaha lokal sangat tinggi ketika menjadi Bupati Tanah Bumbu selama hampir 2 periode. Ketika itu, ia ikut merasakan kesulitan yang dialami para pengusaha kecil menengah, khususnya pengusaha muda di daerahnya. Mereka, tambah Mardani, kurang mendapat kesempatan, misalnya dalam mengerjakan proyek-proyek pemerintah.

 

"Bagaimana bisa para pengusaha muda berkembang jika mereka tidak diberikan kesempatan mendapat pekerjaan. Oleh sebab itu, ketika saya menjabat sebagai bupati, saya berusaha lebih banyak memberikan peluang kepada para pengusaha muda untuk mengerjakan proyek pemerintah. Misalnya, mulai dengan proyek-proyek penunjukan langsung bernilai di bawah Rp200 juta. Saya ingin mereka berkembang dan naik kelas menjadi pengusaha yang kuat, besar, dan tangguh," papar pria kelahiran Batu Licin, 17 September 1981 ini.

 

Karenanya, ketika dipercaya untuk memimpin HIPMI cita-citanya ingin memajukan pengusaha muda nasional semakin eksis dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pasalnya, ia melihat HIPMI sebagai sebuah organisasi pengusaha muda yang dinamis dan demokratis lantaran memiliki jaringan luas dan berpotensi besar untuk menggerakkan perekonomian nasional. Mardani meyakini, era ekonomi Indonesia kini dan ke depan ada di tangan anak muda. Kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi menjadikan iklim berusaha kian terbuka lebar bagi anak muda untuk terjun ke dunia bisnis.

 

"Saya ingin HIPMI mampu menjadi wadah pembinaan dan pengkaderan para entrepreneur muda. HIPMI harus bisa menjadi kawah candradimuka bagi para pengusaha muda agar kelak tumbuh dan berkembang menjadi pengusaha-pengusaha hebat di negeri kita, sehingga mereka turut menjadi mesin penggerak ekonomi nasional, membuka peluang investasi, serta menciptakan lapangan kerja di seluruh wilayah Indonesia," tegasnya.

 

Strateginya, sambung Mardani, HIPMI akan membuat berbagai program pelatihan untuk anggota agar dapat meningkatkan pengetahuan dibidang IT, manajemen usaha, promosi, desain, packaging, hingga pemasaran. Langkah berikutnya adalah membangun jaringan yang solid bekerja sama dengan  pemerintah daerah maupun lembaga terkait, sehingga anggota HIPMI mendapat prioritas dalam memperoleh peluang mengerjakan proyek di daerahnya. "HIPMI berusaha membuka akses seluas-luasnya untuk pengembangan hasil industri para anggotanya, misalnya dengan mengikutkan pada pameran atau expo baik di dalam maupun luar negeri," imbuhnya.

 

Lebih lanjut Mardami menuturkan, ia memiliki konsep Bersinergi Membangun Ekonomi Daerah. Ia menjelaskan, HIPMI adalah organisasi besar dan punya jaringan luas mulai  dari pusat, daerah, bahkan kabupaten di seluruh Indonesia. Ini sebuah potensi besar dalam menggerakkan ekonomi Indonesia termasuk ekonomi daerah. "Jika anggota HIPMI di seluruh Indonesia di berdayakan tentu saja akan berdampak luar biasa bagi perekonomian negara ini. Tugas kita bersama adalah bagaimana agar HIPMI di daerah bisa lebih meningkat perannya. Oleh sebab itu, diperlukan sinergi antara HIPMI, pemerintah daerah, dan lembaga terkait untuk menjadikan HIPMI sebagai lokomotif penggerak ekonomi daerah," tegasnya.

 

Para anggota HIPMI, lanjut Mardani, adalah pengusaha muda yang punya visi dan energi besar dalam dunia wirausaha. Potensi ini harus dimanfaatkan pemerintah daerah dengan memberi mereka akses dan kesempatan bekerja dan berusaha seluas mungkin. "Jika ini dapat terlaksana dengan baik maka dampaknya tentu akan dirasakan daerah juga. Di daerah akan lahir pengusahapengusaha hebat yang akan memberi peluang masuknya investasi, membuka lapangan kerja baru, tumbuhnya industri dan perdagangan, sehingga akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," tandas pria ramah ini.