Dedikasi Terbaik Untuk Negeri

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 September 2017

Putu Supadma RudanaNaskah: Suci Yulianita, Foto: Edwin Budiarso

Puluhan tahun lamanya mengabdikan diri pada dunia seni dan budaya di tanah air, Putu Supadma Rudana pada akhirnya memilih berkecimpung dalam dunia politik dengan membawa misi besar, Politik Dharma, yakni politik melalui jalan kebaikan. Mulai bergabung di Partai Demokrat sejak 2008 lalu, kini Ia menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, dan baru saja dilantik sebagai anggota komisi III DPR RI pada Agustus 2017 lalu. 

 

Ketika ditemui di perpustakaan MPR RI, gedung DPR MPR RI Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu, Putu yang tampil sangat rapih dan menawan mengenakan setelan jas, bercerita dengan penuh semangat mengenai perjalanan karier, baik di seni budaya, politik, hingga visi misi serta harapan-harapannya untuk kedua bidang yang berbeda namun saling bersinergi itu.


Terlahir dari keluarga seniman yang begitu mencintai seni dan budaya Indonesia, khususnya Bali, otomatis membuatnya jatuh hati pada dunia itu. Apalagi sebagai pecinta karya seni, keluarga Putu juga memilih menjadikan seni budaya sebagai dedikasi dengan mendirikan sebuah Museum Seni Rupa, Museum Rudana di Bali. Kecintaannya yang besar serta pengalamannya dalam mengelola karya seni dan budaya, membuatnya didapuk sebagai Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) yang membawahi lebih dari 400 museum di seluruh Indonesia.   


Selain karena latar belakang keluarga, satu hal yang membuatnya semakin mencintai seni dan budaya Indonesia, adalah, pada saat Ia merantau menyelesaikan pendidikan tingginya di negeri orang. “Ketika saya mendapatkan pendidikan di luar, justru saya semakin mencintai Indonesia lebih jauh lagi. Karena di sana justru kita melihat banyak kelebihan yang Indonesia miliki, khususnya dalam bidang seni, budaya, dan warisan budaya serta nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Selain itu warisan yang terbesar yang memang kita miliki adalah rasa toleransi, kebersamaan, dan juga kekuatan empati, kekeluargaan, itu kuat sekali di Indonesia,” ujar peraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Webster University of St. Louis, USA ini.


Tahapan demi tahapan telah dilaluinya, sampai pada akhirnya di usianya yang ke-34 tahun tepatnya pada tahun 2008 lalu, Putu memilih ingin mengabdikan hidupnya bagi masyarakat dan bangsa negara ini lebih luas lagi dengan memilih berpolitik, bergabung di Partai Demokrat. Ia mengaku, keputusan yang sulit tersebut telah menjadi tahapan besar dalam hidupnya. Apalagi banyak masyarakat yang memandang remeh politik, image politik masih kurang bagus di mata masyarakat.


Namun justru di situlah tantangannya! Putu hadir ingin membawa politik ke arah jalan kebaikan melalui ‘politik dharma’, yaitu sebuah filosofi Bali yang berarti membawa politik pada jalan kebaikan. “Dharma itu adalah perbuatan yang baik, jadi saya selalu berusaha untuk tetap di track yang baik dan benar,” selorohnya. Memulai dunia politik dengan menjabat Ketua Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Partai Demokrat, Putu kini terpilih sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat masa bakti 2015 – 2020.