Dedikasi Terbaik Untuk Negeri

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 September 2017

DR. Ir. E. Herman Khaeron, MSi. Wakil Ketua Komisi IV DPR RINaskah: Giattri F.P., Foto: Sutanto

Sebagai wakil rakyat,? E. Herman Khaeron dikenal kritis dan tegas terutama dalam memperjuangkan ketahanan pangan, kesejahteraan petani dan nelayan.? Maka tak ayal, politisi Partai Demokrat tersebut dua kali berturut-turut diberi kepercayaan menjadi pimpinan komisi IV yang ruang lingkupnya meliputi bidang?pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan.?

Herman menjabat Wakil Ketua Komisi IV pada periode 2009-2014 dan berikutnya 2014-2019 dari daerah pemilihan yang sama, Jawa Barat VIII (Kab. Indramayu, Kab. Cirebon dan Kota Cirebon). ?Saya tidak pernah membayangkan akan menjadi wakil rakyat, tapi sudah jalan yang digariskan Allah SWT, saya terpilih menjadi anggota DPR RI bahkan dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi IV,? ungkapnya.


Herman mengisahkan, ia menjadi simpatisan Partai Demokrat ?sejak Susilo Bambang Yudhoyono mendirikan partai tersebut pada 9 September 2001 lalu, dan turut menjadi relawan SBY-JK pada pilpres tahun 2004, kemudian menjadi pengurus DPP Partai Demokrat pada tahun 2005 sebagai Ketua Departemen Kelautan dan Perikanan.


Kematangannya dan penguasaan isu-isu pertanian, kehutanan dan perikanan membuat Herman terus diberi kepercayaan. Terlebih saat menjadi pimpinan komisi IV DPR RI, ia betul-betul memanfaatkan posisi strategisnya untuk? mewujudkan percepatan ketahanan pangan nasional yang mandiri dan berdaulat. Salah satu yang prestisius, ia diberi tugas khusus menjadi Ketua Panja (Panitia Kerja) UU No. 18 Tahun 2012 tentang pangan.


?Hal yang substantif dalam Undang-Undang tersebut adalah bagaimana pangan sampai kepada tingkat individu sebagai hak azasi manusia, secara cukup, bergizi seimbang dan beragam. Prinsip-prinsip tersebut sejalan dengan spirit Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan yang dicanangkan pemerintahan Pak SBY di Purwakarta pada tahun 2005 lalu,? jelasnya.


Masyarakat Indonesia sangat bergantung terhadap sektor pangan yang basisnya adalah pertanian, sambung Herman, tentu masyarakat harus bersyukur indonesia sebagai negara agraris dan beriklim tropis. ?Produktivitas kita bisa jauh lebih tinggi dibanding negara lain. Asalkan kelima instrumen, yakni lahan, air, benih, pupuk, dan manajemen tanam yang baik bisa dipenuhi,? jelasnya.


Sehingga di dalam pembangunan pangan khususnya sektor pertanian, menganut tiga strategi pokok, yakni intensifikasi, bagaimana dengan input teknologi dan manajemen tanam bisa menghasilkan produktifitas pangan lebih tinggi daripada pertumbuhan konsumsi rata-rata masyarakat Indonesia per kapita per tahun.