Jarot Subana (Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk) Ikut Mengawal Pembangunan

Oleh: Iqbal Ramdani () - 18 May 2018

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla begitu gencar membangun infrastruktur di seluruh penjuru negeri. Untuk menyukseskan proyek tersebut, seluruh BUMN yang bergerak di sektor konstruksi, dari induk hingga anak perusahaan, diharapkan dapat berkontribusi secara maksimal. Di bawah komando Jarot, Waskita Beton Precast, berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan precast & readymix di berbagai proyek baik jalan tol, jembatan, gedung bertingkat, pelabuhan hingga revitalisasi sungai di tahun 2018. Proyek-proyek tersebut, antara lain penyelesaian proyek Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (Becakayu) yang sudah mencapai 94,8%, proyek LRT Palembang yang telah mencapai 90%, dan penyelesaian Jalan Tol Solo – Kertosono yang sudah mencapai 82,5%. Kemudian, perusahaan juga mengejar penyelesaian sejumlah proyek lainnya, di antaranya proyek Jalan Tol Jakarta – Cikampek Elevated, Jalan Tol Legundi – Bunder, proyek Jalan Tol Cimanggis – Cibitung (CCTW) I & II, proyek Jalan Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi), dan Jalan Tol Semarang – Batang. 

 

Jarot menuturkan dengan penyelesaian sejumlah proyek jalan tol tersebut diharapkan dapat mempermudah akses bagi masyarakat dan proses pengiriman barang melalui jalan tol. “Seperti Jalan Tol di sepanjang Pantura dan Jalan Tol Solo Kertosono kami targetkan dapat segera selesai, sehingga dapat memperlancar arus mudik tahun ini,” Jarot mengimbuhkan. Jarot mengungkapkan, sepanjang kuartal I/2018, WSBP telah membukukan kontrak baru sebesar Rp2,12 triliun. Kontrak baru Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini dibidik mencapai Rp11,52 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan pencapaian kontrak baru tahun lalu sebesar Rp11,03 triliun. Dengan tambahan kontrak baru itu, maka total kontrak yang dihadapi perusahaan pada kuartal I-2018 sebesar Rp16,22 triliun.

 

Kontrak anyar yang diraih WSBP terutama berasal dari beberapa proyek jalan tol seperti Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Jalan Tol Tebing Tinggi Indrapura, Jalan Tol Krakasan-Probolinggo, dan Jalan Tol Semarang Batang.  Manajemen WSBP menyatakan, biasanya kontrak-kontrak baru bakal banyak diperoleh pada semester kedua. Saat ini, perusahaan tengah mengincar beberapa proyek untuk dikerjakan, yakni Tol Malang – Kepanjen, Tol Singosari – Batu, Jakarta – Cikampek 2, Tol Jogja – Solo, LRT Jakarta, Tol Makasar – Marros, Tol Semarang – Demak – Legundi, Tol Depok – Antasari, Penajam – Balikpapan, dan Probolinggo – Banyuwangi. Saat ini, kontrak WSBP paling banyak masih didominasi dari induk usaha, yaitu sebesar 75%. Hingga akhir tahun ini, WSBP berharap bisa memperoleh kontrak yang berasal dari luar WSKT sebesar 25%.

 

Kemudian hingga per akhir Maret 2018, WSBP memperoleh total penerimaan termin sebesar Rp3,22 triliun. Penerimaan pembayaran termin ini berasal dari sebagian proyek turnkey Tol Becakayu dan sejumlah proyek non turnkey, seperti proyek Jalan Tol Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang, proyek Jalan Pematang Panggang – Kayu Agung, dan proyek Jalan Depok – Antasari, dan sejumlah proyek dengan skala lebih kecil lainnya. Pengerjaan proyek-proyek tersebut semakin didukung oleh 3 sertifikasi sistem manajemen terintegrasi yang diperoleh perusahaan, yaitu ISO 9001: 2015 terkait Quality Management System, 14001:2015 mengenai Environment Management System, dan OHSAS 18001:2007 mengenai Occupational, Health and Safety Management System sebagai suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja/K3.

 

Sebagai perusahaan precast terbesar, WSBP memiliki mimpi untuk memenuhi kebutuhan precast di luar perusahaan induk dengan lebih banyak lagi. Untuk mewujudkannya, perusahaan terus meningkatkan kemampuan yang dimiliki dengan menambah pabrik precast dari 11 menjadi 13 pabrik dengan total kapasitas 3.750.000 ton.  Pabrik precast yang dimiliki Waskita Beton berlokasi di Cibitung dengan kapasitas produksi 350.000 ton, di Sidoarjo berkapasitas 400.000 ton, di Palembang berkapasitas 200.000 ton, di Kalijati berkapasitas 250.000 ton, di Karawang berkapasitas 450.000 ton, di Bojonegara berkapasitas 200.000 ton, di Subang berkapasitas 350.000 ton, di Klaten berkapasitas 150.000 ton, di Sadang berkapasitas 375.000 ton, di Gasing berkapasitas 250.000 ton, dan di Legundi berkapasitas 275.000 ton. 

 

“Tahun ini kami akan membangun dua pabrik lagi di Kalimantan dan Sumatera Utara sehingga kapasitas produksi kami akan menjadi 3.750.000 ton/tahun. Itu untuk memenuhi growth kami di tahun ini, pendapatan kami bidik Rp9,7 triliun dan laba bersih Rp1,5 triliun,” imbuh Jarot. Selain itu, perusahaan juga memiliki 72 batching plant untuk membuat adukan beton ready mix. “Utilisasi saat ini rata-rata per tahunnya mencapai 70% untuk precast dan 50% untuk ready mix,” ujar Jarot.  Selain menyiapkan pabrik dan alat-alat, perusahaan juga menyiapkan kebutuhan material, mulai dari semen, pasir, dan batu pecah. Waskita Beton Precast berharap dapat memenuhi kebutuhan batu pecah 80% - 90% dengan menguasai lebih banyak tambang. Saat ini perusahaan sudah memiliki lima lokasi penambangan, yakni di Bojanegara, Cilegon, di Pasuruan, Lumbang, di Rumpin, Bogor, di Salatiga, Boyolali, di Talun, Pekalongan. Untuk menambah produksi, perusahaan akan mencari tambang di wilayah Indonesia Timur, seperti Kalimantan. Dari sisi sumber daya manusia, menurut Jarot tidak perlu diragukan lagi. Kini, perusahaan telah memiliki 1.500 pegawai yang masih akan ditingkatkan seiring target perusahaan. Kemampuan yang dimiliki oleh SDM juga tidak ada masalah karena terus ditingkatkan dengan pelatihan-pelatihan.

 

Akhirnya, dengan pabrik precast dan segenap kemampuan yang dimiliki, Waskita Beton Precast tidak hanya siap untuk memenuhi kebutuhan induk, tetapi juga perusahaan lain di Indonesia. Di luar itu, perusahaan juga siap untuk menjadi perusahaan yang mampu mengerjakan proyek-proyek sendiri untuk semakin memberikan sumbangsih dalam menyukseskan salah satu program pemerintah, yakni membangun infrastruktur di dalam negeri. Dengan berbagai prestasi yang dipatri, tak lantas membuat Jarot berpuas diri, ia pun memiliki obsesi menjadi Waskita Beton Precast sebagai perusahaan berkelas dunia.