Page 59 - E-Mag Mensobsession Edisi 195
P. 59

engusung tema              yang dihadirkan di panggung. Selain itu,
                                                              #DiSeniSehat acara,        pementasan ini juga menyuguhkan isu-
                                                              komunitas yang didirikan   isu permasalahan yang kompleks, mulai
                                                 M oleh Goenawan Mohamad                 dari isu politik, sosial, hingga beragam
                                                 ini terhitung sejak tanggal 27 Maret 2020   permasalahan yang tengah hangat waktu
                                                 rutin mengunggah video-video pertunjukan   pementasan ini dipentaskan.
                                                 pilihannya setiap pukul 12.00 WIB di Kanal   Dilansir dari Media Indonesia, PR
                                                 youtube Komunitas Salihara Arts Center.  dan Media Relation Komunitas Salihara
                                                    Pihak Salihara telah menyiapkan lima   Muhammad Ridho mengungkapkan,
                                                 dokumentasi acara kesenian menarik      kampanye ‘Stay A(r)t Home’ yang
                                                 untuk memulai kampanye ‘Stay A(r)t Home’   diinisiasi oleh Komunitas Salihara
                                                 ini. Hingga 8 April 2020, pihak Salihara   sebenarnya merupakan rencana program
                                                 telah menayangkan lima konten video     pendokumentasian arsip yang memang
                                                 di Kanal youtubenya, di antaranya ‘Holi   telah direncanakan untuk diluncurkan
                                                 Body’, pertunjukan tari dokumenter pada   pada pertengahan tahun ini. Namun,
                                                 rangkaian Helatari 2019 yang merekam    mempertimbangkan kondisi pandemi yang
                                                 pengamatan Anis Harliani mengenai       terjadi saat ini, pihak Salihara bersepakat
                                                 persoalan ukuran tubuh ideal di lingkungan   untuk mempercepat peluncuran program
                                                 tari komersial. Ia membawakan pertunjukan   tersebut lebih awal sekaligus menjadi
                                                 ini dengan berbagai bentuk: tari tradisioal,   sebuah ajang sosialisasi dan hiburan untuk
                                                 dangdut, hingga campursari.             para penikmat seni di tanggap darurat ini.
                                                    Diskusi ‘Moralitas dan Kota’ yang       “Berhubung pertunjukan-pertunjukan
                                                 mengupas persoalan kompleksitas moral   di Salihara banyak yang dibatalkan maka
                                                 di tengah kehidupan urban. Hiruk pikuk   sebagai gantinya kami pilihkan pertunjukan-
                                                 lingkungan kota yang tampak menmgikis   pertunjukan terbaik dari Komunitas Salihara
                                                 ruang bersikap kritis kian menumbuhkan   yang diakses secara gratis lah di youtube-
                                                 perngharapan masyarakat untuk tetap     nya Komunitas Salihara dan akan terus
                                                 hidup secara bermoral. Pembicaranya     di-update untuk menghibur masyarakat
                                                 adalah Abdou Maliq Simone dan Goenawan   selama pandemi ini berlangsung,”
                                                 Mohamad dengan moderator Marco          Ridho mengimbuhkan. Diharapkan
                                                 Kusumawijaya.                           unggahan berkala konten-konten seni ini
                                                    ‘Cakar Monyet’ adalah pertunjukan    dapat membantu mengisi waktu luang
                                                 teater ‘horo’ yang disadur dari cerpen ‘The   masyarakat Indonesia ditengah pandemi
                                                 Monkey’s Paw’ karya W.W. Jacobs. Lakon   Covid-19 yang belum juga mereda, serta
                                                 ini berkisah tentang sebuah keluarga yang   dapat memberi tambahan referensi bagi
                                                 memperoleh cakar monyet, sebuah jimat   para penikmat seni yang ingin mengenal
                                                 sakti dari pedalaman Kalimantan yang    ragam jenis ekspresi kesenian lebih dalam
                                                 dipercaya bisa mengabulkan permintaan.   lagi tanpa perlu meninggalkan rumah.
                                                 Namun naas, keluarga tersebut malah        Melalui kampanye Stay A(r)t Home,
                                                 ditimpa kemalangan.                     Komunitas Salihara ingin menyampaikan
                                                    Ahmad Abdulkarim, salah seorang      pesan bahwa kesenian itu tidak akan
                                                 penikmat seni menuturkan, ‘Cakar Monyet’   berhenti hanya karena virus Corona,
                                                 merupakan pementasan pertama yang ia    seniman tetap bisa berkesenian bahkan saat
                                                 tonton mengandung unsur magis. Banyak   di rumah. Jadi, Komunitas Salihara berusaha
                                                 hal yang perlu diapresiasi dari pementasan   untuk meng-encorage orang agar tidak
                                                 ini mulai dari kemampuan para aktor     perlu ribet untuk belajar dan berkesenian
                                                 memerankan setiap lakonnya, set yang    di rumah karena sekarang karya-karya dari
                                                 boleh dibilang tidak ada kecacatan sama   komunitas yang berdisi sejak 8 Agustus
                                                 sekali, ditambah musik pendukung yang   2008 ini bisa diakses lewat komputer, gawai
                                                 membuat suasana benar-benar terasa      pintar, dan gadget lainnya.
                                                 menyeramkan dan mencekam.                  Ke depannya, Salihara akan menyajikan
                                                    Menonton pementasan ini, serasa      beragam dokumentasi menarik bertemakan
                                                 dibawa ke tahun 1980, terlihat dari artistik   kesenian dan isu-isu sosial lainnya. n





                                                                                                   APRIL 2020   |           |  59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64