Ismed Hasan Putro, Sang "Pendobrak"

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 10 October 2014
Memandangi puluhan bahkan hingga seratusan mobil truk dan bus milik ayah kami yang berjejer di sepanjang pinggir jalan depan rumahnya, adalah keasyikan tersendiri bagi Ismed kecil setiap kali bangun pagi. “Sedikit bangga juga, karena truk-truk itu adalah milik kami,” kenangnya. Agak siang sedikit, selepas sekolah ia menikmati jalan-jalan bersama sang ayah ke sawah melihat penggilingan padi. Maklum, selain sebagai distributor mobil, keluarga Ismed juga menjadi distributor alat-alat bajak sawah dan penggilingan padi. Sebenarnya, masih banyak lagi usaha yang dikelola keluarga ini selain menjual truk dan alat penggilingan, antara lain bisnis kecil-kecilan di bidang pencetakan dan penerbitan koran dan mengelola puluhan bagan ikan di lepas pantai.

Satu lagi kenangan yang masih membenam dalam benaknya adalah, ketika tiba waktu makan siang, puluhan bahkan hingga ratusan orang berkerumun di ruang tamu dan halaman rumahnya yang besar untuk sekadar makan siang bersama. Sebuah kebahagiaan yang sulit dilupakan sampai kemudian datang cobaan yang cukup berat bagi keluarga ini. Seorang teman bisnis ayahnya melakukan sesuatu yang boleh dikatakan sebagai sebuah kecurangan bisnis terhadap sang ayah.