Mongolia: Bukan Sekadar Stepa (2)

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 11 September 2014
Naskah: Andi Nursaiful/berbagai sumber, Foto: Istimewa/Dok.MO

Daratan luas Mongolia bukan hanya stepa, padang rumput, dan gurun pasir. Negeri Jenghis Khan ini sesungguhnya kaya akan ragam lansekap alam yang indah, flora, fauna, kekayaan kultural dan jejak prasejarah yang mengagumkan.

Pada edisi sebelumnya, sudah ditampilkan lokasi-lokasi menakjubkan di wilayah Timur, Barat, dan wilayah Tengah Mongolia (Mongolia: Bukan Sekadar Stepa) Kali ini adalah lokasi layak kunjung di wilayah bagian Utara dan Selatan negeri indah ini.


Wilayah Utara Mongolia
Tak jauh dari perbatasan Rusia, di kaki Pegunungan Sayan di ketinggian 1.645 mdpl, terdapat sebuah danau raksasa Khuvsgul. Danau sepanjang 136 km dengan kedalaman hingga 262 meter ini, merupakan danau terbesar kedua di Asia. Danau ini memuat 70% persediaan air bersih Mongolia.

Sembilan spesies ikan mendiami danau tersebut, termasuk ikan grayling dan lenok Siberia. Pegunungan dan hutan yang mengelilinginya, menjadi habitat bagi 68 spesies mamalia, termasuk argali, ibex, elk, rusa kutub, kancil, beruang coklat, lynx, musang, berang-berang, serigala, dan rusa besar, 244 spesies burung, dan 750 spesies tanaman, termasuk 60 spesies tanaman obat yang bermanfaat.

Khuvsgul adalah tanah bagi penggembala rusa kutub, Tsaatan, bagian dari kelompok etnis Tuvinian atau Dukha yang menggunakan rumpun bahasa Turk. Kelompok kecil yang terdiri dari 42 keluarga ini memiliki adat istiadat dan sistem sosial yang masih belum berubah sejak Zaman Es.

Ritual dan simbol perdukunan atau pemujaan dengan sarana totem lazim dilakukan khususnya pada organisasi-organisasi sosial Tsaatan. Ritual perdukunan untuk penyembuhan yang mengandalkan tanaman obat langka dan hewan, menjadikan tempat ini terlihat unik.

Tsaatan adalah kelompok nomaden warisan zaman purba yang menarik secara etnografis yang dapat ditemukan di kontinen Eurasia. Gaya hidup mereka adalah warisan dari nenek moyang dengan diterapkannya budaya nomaden dan kebiasaan beternak yang mengingatkan kita akan cara hidup yang meluas di seluruh Eropa, Asia dan Amerika Utara 10.000 tahun yang lalu.

Orang Darkhad dan Tuva hidup berdampingan dengan damai bersama penggembala rusa kutub Tsaatan. Mereka berbagi sumber daya Khuvsgul yang dalam bahasa lokal disebut Dalai Eej atau Laut Induk sebagai sumber penghidupan bagi mereka selama berabad-abad. Area ini merupakan tujuan yang sempurna untuk berlibur, bermain kayak, berkano, mendaki, menjelajah alam, olah raga memancing, dan menyaksikan burung-burung.

Di wilayah Utara Mogolia, terdapat Cagar Alam Uran-Togoo Tulga Uul yang menjadi salah satu lokasi tujuan wisata alam. Di sini terdapat gunung berapi Uran uul dan Togoo, yang terletak di sebelah barat kota Bulgan menuju area Khuvsgul.

Di sini juga terdapat biara terpenting kedua di Mongolia setelah Erdene Zuu Khiid di Kharkhorin, yaitu biara Amarbayasgalant. Berdiri megah di sebuah lembah, 360 km dari Ulan Bator, biara ini merupakan kompleks arsitektural paling lengkap di Mongolia. Biara dibangun antara tahun 1727 dan 1737 oleh kekaisaran Manchu, Yongzheng, dan didedekasikan kepada pemahat hebat Mongolia beragama Budha, Zanabazar, yang muminya sudah dipindahkan ke sini pada 1779.

Lembah ini seluruhnya ditaburi pemakaman era Turk dengan beragam bentuk geometri yang berasal dari abad ke-3. Area ini menjadi tempat ritual keagamaan bagi penduduknya. Pada tahun 1996, lembah ini didominasikan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Setelah 65 tahun, para biksu menyelenggarakan tarikan keagamaan “Tsam” untuk pertama kalinya di biara Amarbayasgalant pada tahun 2002.


Wilayah Selatan Mongolia
Di wilayah ini, salah satu obyek yang menonjol adalah Baga Gazrin Chuluu, kawasan bebatuan granit yang muncul dari tengah-tengah daratan berdebu pada ketinggian 1.768 mdpl. Di sini terdapat pahatan batu berwujud dua biksu yang dulu hidup di abad ke-19. Patung ini dijadikan sarana pemujaan oleh penduduk setempat dan peziarah lainnya dari wilayah lain. Gua dengan danau bawah tanah terletak di tengah-tengah gunung.

Di wilayah ini ada pula prasasti batu Duut yang tetap terpelihara dengan baik. Di prasasti ini masih terbacanya 30 bait puisi yang dipahat oleh Pangeran Tsogt Taij pada 1636, sajak yang terkenal pada abad ke-17.

Provinsi Dornogovi, di bagian Tenggara, berbatasan dengan China, terkenal dengan tanaman herbal untuk pengobatan. Kehidupan alam liar yang di sini antara lain, kuda liar, keledai wild ass, domba liar, ibex (kambing liar), antelop ekor hitam, antelop putih, dan lynx.

Dornogovi adalah kampung halaman Noyon Khutagt Danzanravjaa (1803-1856), seorang penulis, komposer, pelukis dan tabib yang sangat masyhur. Sainshand membangun museum dengan koleksi hadiah yang dipersembahkan kepada Danzanravjaa oleh para pemimpin bangsa China dan Tibet.

Di kawasan ini terdapat Biara Khamariin Khiid yang sebagai pusat energi di Mongolia, dan dipercaya penduduk setempat sebagai tempat tinggal para dewa. Gambar dewa tersebut dijahit pada karpet yang mendekorasi bangsal utama biara. Biara asli dibangun pada 1821 oleh Danzanravjaa, dan dihancurkan selama masa anti-agama. Area di sekitarnya memiliki gua-gua untuk bermeditasi, tempat Danzanravjaa berkontemplasi dengan murid-muridnya.

Sementara itu, Provinsi Umnugovi menjadi lokasi berpetualang favorit para wisatawan. Terbentang  sejauh 2.000 km, di provinsi ini terdapat lebih dari 250 spesies tanaman dan hewan langka.

Pada tahun 1921, ahli paleontologi Amerika, Roy Chapman Andrews, menemukan telur dinosaurus dan memasukkan Mongolia dalam peta destinasi bagi para penjelajah dan petualang skala internasional. 

Umnugovi, yang pada masa purbakala adalah dasar laut dan kini telah mengering, memiliki fosil dinosaurus Cretaceous yang berlokasi di Bayanzag, sebuah lembah yang terlihat membara karena bebatuannya yang berwarna oranye dan merah dan seolah bersinar pada saat matahari terbenam.

Lokasi penemuan fosil dinosaurus lainnya adalah Nemegt, Altan Uul, Bugiin Tsav, dan Guriliin Tsav. Banyak tengkorak dinosaurus unik seperti “Perkelahian dua dinosaurus” (Veloceraptor dan Protoceratops), “Embrio Oviraptorsaur”, “Bayi Protoceratops”, tengkorak utuh dinosaurus raksasa pemakan daging, Tarbosaurus, dan telur dinosaurus yang saat ini dipajang di Museum Sejarah Alam di Ulan Bator. Masih banyak lokasi kunjungan di wilayah Umnugovi, seperti Khongoriin Elsor sepanjang 100 km, Gurun Pasir Bernyanyi sepanjang 800 m dan menciptakan kumpulan pasir terbesar di Gobi.

Di wilayah Selatan Mongolia juga tertdapat Cagar Alam Gobi Gurvansaikhan seluas 27.000 km persegi,  taman nasional terbesar di Mongolia. Cagar alam ini menjadi pembatas sebagian wilayah Mongolia dari luasnya gurun Gobi dan memberikan naungan bagi fauna Asia Tengah dengan lebih dari 620 spesies tanaman bunga dan 38 spesies endemik.

Dan tak boleh dilewatkan adalah festival balap “Sepuluh ribu unta” yang diselenggarakan setiap tahunnya selama Tsagaan Sar (Tahun Baru Lunar Mongolia) oleh penduduk pemukiman Mandal- Ovoo, yang juga dikenal sebagai Sharkhulsan, Balap melibatkan belasan ribu kawanan unta melintasi gurun Gobi sejauh 18 km.

Tak kalah menarik adalah sebuah situs zaman perunggu terkenal bernama Tsagaan Aguior yang diyakini sebagai tempat bermukimnya manusia pertama di Mongolia, dengan bukti keberadaan manusia kira-kira 700.000 tahun yang lalu. Keberagaman arkeologi juga dibuktikan dengan adanya hutan yang telah menjadi fosil dan fosil-fosil yang ditemukan di sepanjang aimag.

Objek yang tidak kalah menariknya adalah sekitar 300 sumber mata air panas dan dingin di Shargaljuut, yang menawarkan peluang yang menarik bagi pengunjung untuk berendam di oase Gobi, sementara tempat-tempat pemandian terdekat juga tetap menyediakan fasilitas yang diperlukan.