Sekali Berarti, Sudah Itu Mati

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 28 October 2013
Jumlah pesohor yang meninggal di usia muda tak terhitung jumlahnya. Ironisnya, mereka meninggal justru saat popularitas mencapai puncak. Fenomena ini memicu para ahli untuk melakukan penelitian. Hasilnya, mereka memang berpotensi mati muda karena ketenaran.

Para peneliti di Australia melakukan penelitian terhadap sedikitnya 1.000 tokoh terkenal, seperti, bintang film film, musisi, olahragawan, dan pesohor muda lainnya. Data hasil penelitian yang dipublikasikan di QJM: An International Journal of Medicine, menyebutkan, pesohor di bidang seni pertunjukan serta olahraga cenderung meninggal beberapa tahun lebih muda dibandingkan orang yang sukses di bidang karier lain.

Pesohor seperti aktor, penyanyi dan musisi, serta mereka yang berkarier di bidang olahraga memiliki harapan hidup tersingkat, yaitu 77 tahun. Kematian dini tersebut berkaitan dengan kecelakaan dan penyakit seperti HIV dan kanker.

Rata-rata meninggal dunia karena kanker, terutama kanker paru-paru. Penulis, komposer dan seniman meninggal di usia 79 tahun. Mereka yang dikategorikan sebagai akademisi, ahli sejarah, dan ahli ekonomi, bisa hidup hingga usia 82 tahun. Sementara pengusaha dan politisi dapat bertahan hingga usia 83 tahun.

"Jika memang benar bahwa para pemain sukses dan pemain olahraga cenderung menikmati hidup lebih pendek, hal ini berarti bahwa ketenaran di usia muda merupakan predisposisi perilaku kesehatan yang buruk di kemudian hari setelah karier suksesnya meredup," ungkap Profesor Richard Epstein dari Rumah Sakit St Vincent di Sydney, seraya menambahkan,  bisa jadi adanya tekanan psikologis dan faktor keluarga menyebabkan prestasinya meredup dan mencoba mengakhiri hidup.

Ia menambahkan, para pesohor memang rentan terhadap perubahan gaya hidup tidak sehat,  seperti, merokok, kecanduan alkohol, atau obat-obatan terlarang. Hal itulah yang membuat kualitas hidup seseorang menjadi pendek.

Penelitian lain juga menganalisis bahwa bintang pop dan rock banyak yang mati muda karena masa mudanya disalahgunakan. Para peneliti Inggris mengatakan bahwa gaya hidup rock and roll mungkin menjadi sangat menarik bagi mereka yang tidak mendapat kebahagiaan di masa kecil. Sebelumnya, ada penelitian serupa yang menyatakan kalau penyanyi rock berisiko mati muda, terutama mereka yang tenar sendirian daripada tergabung dalam sebuah band.