Inspirational CEO

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 01 February 2013
Naskah: Sahrudi, Foto: Fikar Azmy & Dok. Pos Indonesia

Tak bisa disangkal kalau I Ketut Mardjana adalah figur yang telah menorehkan ‘tinta emas’ dalam perjalanan sejarah PT Pos Indonesia . Betapa tidak, karena dalam masa kepemimpinannyalah BUMN itu berhasil bangkit dari keterpurukan.

Ketika pemerintah menunjuknya sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) pada tahun 2009, I Ketut Mardjana benar-benar dihadapkan pada sebuah pekerjaan yang rumit luar biasa. Banyak orang memprediksi bisnis pos ini akan bangkrut di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi. Terlebih lagi, posisi bisnis Pos Indonesia saat ia masuk sudah merugi hingga mengikis modal. “Harus ada kerja keras luar biasa dan berpikir out of the box untuk membangkitkan Pos Indonesia,” pikir Mardjana ketika itu.

Memang, putra Bali kelahiran 18 Maret 1951 ini tidak memiliki pengalaman di bisnis pos. Tapi sebagai pemimpin yang memiliki vision, value, dan courage, ia yakin mampu menjawab tantangan tersebut. Tanpa menunggu lama, perubahan besar di Pos Indonesia pun segera dilakukan oleh doktor lulusan Monash University, Melbourne, ini.

Dalam pandangannya, Pos Indonesia tak bisa lagi hanya berfokus pada bisnis pengiriman surat dan paket tapi harus berani melakukan langkah transformasi dengan ber-metamorfosis dari postal company menjadi network company. Ia juga tak takut dengan perkembangan teknologi informasi yang dikhawatirkan banyak kalangan bisa mematikan bisnis Pos. “Kenapa sih teknologi ini ditakuti? bukankah teknologi ini memperlancar setiap kegiatan manusia?.

Begitu saya masuk, yang saya katakan teknologi informasi ini harus jadi backbone dari seluruh kegiatan bisnis itu. Karena dengan itu maka kita akan bisa melakukan efisiensi, pengendalian secara lebih baik, ini saya lakukan,” tekadnya.