Sour Sally dan Strategi Bertahan dari Krisis Hingga Go International

Dalam berbisnis, naik turun bukanlah hal baru. Sekuat apa pun strategi yang disusun, krisis bisa datang tiba-tiba dan mengguncang fondasi yang sudah dibangun bertahun-tahun.
Tahun 2011 jadi masa paling genting bagi Sour Sally. Penjualan jatuh hingga tinggal sepersepuluhnya, utang menumpuk miliaran rupiah, dan masa depan bisnis terasa nyaris habis. Tapi justru dari titik itu, arah cerita berubah total. Kini Sour Sally justru mengepakkan sayapnya hingga Dubai dan Arab Saudi dengan nilai franchise mendekati US$1 juta. Bagaimana sebuah merek lokal bisa bangkit dari jurang dan melesat sampai ke pasar global?
1. Berani Bertahan Saat Krisis dan Berinovasi
Ketika tren frozen yogurt menurun dan bisnis terlilit utang hingga Rp7 miliar pada 2011-2012, Sour Sally tidak menyerah. Donny Pramono, sang pendiri, justru melakukan revitalisasi bisnis dengan meluncurkan Sour Sally Mini, konsep outlet berukuran kecil di lokasi non-premium dengan harga lebih terjangkau. Tindakan berani ini tidak hanya menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan tetapi juga membuka segmen pasar baru yang lebih luas dan memperkuat posisi brand di pasar Indonesia.
2. Menciptakan Produk Revolusioner yang Sulit Ditiru
Sour Sally terus menghadirkan inovasi produk yang menjadi pembeda dari kompetitor, seperti Black Sakura dan White Zero. Black Sakura, frozen yogurt hitam dengan essence bunga sakura dan activated charcoal, menjadi produk pertama di dunia dengan cita rasa intensif sekaligus manfaat detoksifikasi. Sementara White Zero menyasar konsumen yang peduli kesehatan dengan frozen yogurt tanpa gula. Keunikan produk ini memberikan nilai tambah yang sulit ditiru oleh pesaing dan menciptakan loyalitas pelanggan.
3. Mengembangkan Model Bisnis Waralaba yang Scalable
Sejak 2013, Sour Sally mulai mengembangkan sistem waralaba dengan menggandeng mitra sebagai master franchisor. Strategi ini terbukti efektif mempercepat ekspansi, memperkuat brand awareness, dan menambah outlet di berbagai kota besar Indonesia. Model bisnis waralaba ini juga menjadi fondasi penting yang memungkinkan ekspansi ke pasar internasional di kemudian hari, dengan sistem yang sudah teruji dan mudah direplikasi.
Berikutnya: Menciptakan Konsep Dessert House dengan Pengalaman Unik
"Sour Sally akhirnya menjejakkan kaki ekspansi di berbagai negara..."