Prof. Ojat Darojat Dip.Mgt., M.Bus., Ph.D. (Rektor Universitas Terbuka)

Oleh: Syulianita (Editor) - 02 October 2023

Rahmat Budiman, S.S., M. Hum., Ph.D. (Wakil Rektor Bidang Riset Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis Universitas Terbuka)

Tingkatkan Budaya Kerja dan Inovasi, Capai Tujuan Akademis

Universitas Terbuka (UT) mengambil langkah proaktif dalam upaya meningkatkan jumlah mahasiswa dengan strategi baru berfokus pada digital marketing. Hal ini diungkapkan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis UT Rahmat Budiman, S.S., M. Hum., Ph.D saat diwawancarai Men’s Obsession “Selama dua tahun ini, kami telah secara cermat mengamati pasar. Kami melihat adanya perubahan dalam pangsa pasar mahasiswa,” jelas Rahmat. Menurut data, sebelumnya sebagian besar mahasiswa UT dalam rentang usia di atas 30 atau 40 tahun. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa 78% mahasiswa UT saat ini berusia di bawah 25 tahun. Karenanya, perubahan ini memerlukan pendekatan yang berbeda dari sebelumnya.

Dalam usahanya meningkatkan jumlah mahasiswa, UT telah meningkatkan alokasi dana marketing selama dua tahun terakhir. Rahmat mengatakan, “Kami mendorong semua staf, baik di daerah maupun di pusat, untuk menyusun proposal baik dan terukur, serta menetapkan target jumlah mahasiswa setiap tahun.”

Rahmat juga menyoroti bahwa strategi pemasaran tradisional seperti penggunaan baliho dan penyebaran brosur tampaknya tidak efektif lagi. “Kami melihat bahwa metode ini tidak lagi relevan dengan perubahan demografi mahasiswa,” tambahnya, terutama dalam target pencapaian 1 juta mahasiswa.

Sebagai respons perubahan ini, UT telah memfokuskan sasaran pemasaran mereka pada generasi milenial dan gen-Z berusia di bawah 30 tahun mulai tahun 2021. Strategi ini menekankan penggunaan digital marketing, sesuai karakteristik mahasiswa saat ini yang lebih terbiasa dengan teknologi digital.

UT juga terus berupaya mendukung pencapaian tujuan akademisnya dan mengembangkan lingkungan pendidikan unggul. Bagi UT, keberhasilan tidak hanya diukur dari pertumbuhan jumlah mahasiswa, tetapi juga dari kepuasan serta pengembangan kompetensi sesuai bidang studi. Dalam bidang riset, UT mendorong setiap dosen terlibat dalam setidaknya satu proyek penelitian.

Inovasi juga menjadi fokus UT, bertujuan meningkatkan daya tahan mahasiswa dan kualitas akademik. Contohnya, UT memanfaatkan teknologi untuk menyediakan tutorial online yang efektif untuk jumlah mahasiswa besar. Selain itu, Rahmat menyatakan UT tengah mengembangkan sistem presensi berbasis face recognition, sehingga pengisian data kehadiran tak lagi manual. Rencana ini akan diimplementasikan pada semester pertama tahun 2024, guna memberikan kemudahan pada mahasiswa. Tak hanya itu, Rahmat menyebutkan alat-alat podcast telah diperkenalkan di seluruh kantor UT daerah, agar para mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen dan staf.

Dalam rangka mempertahankan mahasiswa, UT telah menjalankan strategi yang melibatkan program studi. Dosen di program studi secara aktif berinteraksi dengan mahasiswa, memberikan konseling, dan menyalurkan dukungan emosional. Hal ini telah terbukti meningkatkan daya tahan mahasiswa terhadap beban studi.

UT menegaskan bahwa kualitas akademik adalah prioritas utama. Kontrol kualitas dilakukan mulai dari tutorial online hingga materi ajar, dan pelaksanaan ujian. Pentingnya pemahaman dan penguasaan materi oleh mahasiswa ditonjolkan, dan sebagai bagian dari komitmen ini, mahasiswa diharapkan untuk membeli bahan ajar yang relevan. ”Dengan pendekatan ini, UT tetap menjaga kualitas pendidikan tinggi sambil memperluas akses kepada mahasiswa,” ucap Rahmat.

Terkait Dies Natalis yang ke-39 UT, Rahmat memaknai momen ini merupakan ulang tahun pertama UT sebagai perguruan tinggi negeri berbadan hukum. Harapannya, sebagai entitas baru, UT memiliki semangat dan budaya kerja baru. ”Budaya kerja kita sudah baik saat ini, tetapi kita tetap perlu meningkatkannya. Harus ada terobosan dan inovasi berbeda dari sebelumnya,” pungkasnya. (Purnomo)