Dr. Ir. H. E. Herman Khaeron., M.Si, Berjasa Bagi Bangsa, Berbuat Bagi Rakyat

Oleh: Syulianita (Editor) - 24 October 2022

"Aspirasi Rakyat, Itulah Perjuangan Saya"

Apa saja yang dilakukan kader Partai Demokrat dalam rangka menarik minat masyarakat untuk Pemilu 2024 mendatang?

Kami pernah menjadi partai pemerintah selama sepuluh tahun, dan delapan tahun ini menjadi partai oposisi. Kehidupan berpartai ini tidak tergantung berada dalam pemerintahan pusat, karena Partai Demokrat masih punya kekuatan dan pasukan, yaitu yang berada di DPR RI, di DPRD Provinsi, di DPRD Kabupaten/Kota, hampir 2000 jumlahnya. Kami juga memiliki pemimpin daerah dari Partai Demokrat sebagai sarana mengakomodasikan harapan rakyat. Mengelola ini tidak mudah juga. Namun, Ketua Umum sangat sensitif terhadap situasi yang dihadapi rakyat. Contohnya ketika Covid-19, Ketum langsung menginstruksikan Gerakan nasional peduli Covid-19, dengan membagikan masker dan APD yang waktu itu masih sulit didapat, memberikan hand sanitizer, dan lainnya. Nilai bantuan yang diberikan sampai Rp250 miliar. Ketika Covid-19 memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, daya beli rakyat jatuh, menurun tajam, ada "Gerakan Peduli dan Berbagi". Ketum turun langsung dalam pembagian sembako kepada seluruh masyarakat. Tentu dengan cara yang lebih kontinyu karena kebutuhan pokok sehari-hari. Oleh karena itu Gerakan nasional ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Di sektor pendidikan, ketika semua sekolah menjadi online, ada gerakan nasional pemasangan wifi gratis. Di dapil saya, terpasang ada 16 titik di sentrasentra yang membutuhkan, yang bukan hanya digunakan untuk sekolah tapi juga untuk pemasaran online. Karena Covid-19 mengubah paradigma dari pasar konvensional ke pasar digital. Di sinilah partai modern beradaptasi terhadap perubahan itu.

Pada event terakhir ini justru ketum lebih mendorong untuk Gerakan UMKM. Saya sendiri di daerah pemilihan terus membina hampir seribu lebih UMKM yang dihimpun dalam sebuah wadah. Selain fokus terhadap petani, budi daya ikan, petambak garam, nelayan, sekarang saya membina UMKM, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pendekatan para ibu di daerah.

Sebagai politisi, bagaimana Bapak melihat dinamika politik sekarang ini?

Setiap masanya memang berbeda. Pada orde lama dulu masa demokrasi terpimpin kemudian reformasi masuk dalam orde baru yang lebih demokratis. Saat ini dengan multi partai kemungkinan akan selalu ada. Alhamdulillah, pada 9 September tahun 2001 lahir Partai Demokrat, yang ikut pemilu tahun 2004 dan menang dengan 7,5% menjadi modal untuk mencalonkan pak SBY dan kemudian berkoalisi dengan partai-partai kecil. Ketika Pak SBY menjadi presiden, kemudian 2009 menang mutlak, presiden kembali dipegang oleh Pak SBY dan Demokrat menjadi pemenang pemilu, the ruling party dengan 148 kursi. Dinamisnya perpolitikan nasional terus terjadi dan naik turun partai sudah biasa dalam demokrasi multi partai. Ke depan, Demokrat akan menata ulang agar bisa sukses kembali. Raihan sukses partai Demokrat bukan hanya untuk Demokrat, tetapi untuk rakyat. Itu menjadi komitmen.

Dalam situasi saat ini tentu PD keniscayaannya adalah melakukan koalisi dengan partai lain, karena tahun 2009 perolehan 21,8% sudah bisa maju sendiri. Tetapi pada tahun 2024 ini kami harus berkoalisi dengan partai lain, jadi perlu mencari koalisi yang sejalan, searah, memiliki platform sama, dan gagasan idenya bisa dibangun secara setara. Ini akan menjadi kekuatan besar. Saya yakin, bukan karena saya kader PD, Demokrat bisa kembali ke pemerintahan, kemudian kursi wakil rakyatnya bisa bertambah, insya Allah untuk berkontribusi dan dedikasi pada masyarakat.

Harapan ke depan untuk partai Demokrat di usianya yang ke-21 tahun?

Harapan rakyat menjadi perjuangan Demokrat, kita menuju perubahan dan perbaikan. Keberhasilan Pak SBY memimpin negara ini dengan peningkatan perekonomian dan program pro rakyat, bisa menjadi modal jika PD diamanahi kembali masuk pemerintahan. Ke depan bisa menjadi mengembalikan role model-nya Pak SBY dengan modifikasi dan adaptasi setelah sepuluh tahun ini dibangun oleh Pak Jokowi, harus ada kesinambungan. Bagi saya, perhatian khusus kepada rakyat memang harus menjadi prioritas bersama. UMKM kita skalanya kecil, rata-rata modal hanya 300–500 ribu rupiah.

Bagi mereka yang terpenting bisa untuk makan dan sekolah anak. Itu pun hanya sampai tingkat SMA. Inilah PR kita. Jangan sampai anggaran pendidikan terus diperbesar, tetapi faktanya di lapangan, anak-anak nelayan maupun petani, untuk sekolah SMP saja sulit. Dalam membangun negara, yang harus ditingkatkan adalah perekonomian rakyat. Semakin meningkat kesejahteraan dan kemakmurannya, semakin tinggi daya beli, berpengaruh pada tumbuhnya investasi. Kalau investasi terus berkembang, skalanya semakin besar dan mampu melakukan ekspor, maka APBN semakin kuat, besar, dan mampu menjadi stimulus imbal balik kepada rakyat. Ini yang harus menjadi komitmen dan tanggung jawab moral kita, apalagi sebagai wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat, tentu harus memiliki tanggung jawab moral. Kehidupan kita adalah sebagai wakil rakyat, harus ada yang bisa diberikan dan didedikasikan kepada rakyat.

 

Bagaimana Bapak melihat dinamika Partai Politik yang sudah mencalonkan bakal capres?

Saya menghargai partai-partai yang sudah mendeklarasikan para capresnya, karena kedaulatan partai harus dihormati, sehingga mencalonkan siapa pun tentu menjadi hak dan otoritas partai, tentu telah dikomunikasikan dengan petinggi di DPP dan partai calon rekan koalisi lainnya. Kalau melihat apa yang disampaikan, ada kesamaan platform, yaitu continuity and change. Pada sisi lain, Demokrat sekarang sedang mengusung tema "Bersama Rakyat" melakukan perubahan dan perbaikan. Ini menjadi tagline ke depan untuk bisa memperbaiki negeri ini agar lebih baik.

Strategi yang akan dilakukan Partai Demokrat dalam Pemilu 2024?

Partai Demokrat selama ini terus "Bersama Rakyat" saja. Kami menyerap aspirasi dan memperjuangkannya menjadi realitas di masyarakat. Demokrat memiliki perwakilan di parlemen, sebagai anggota DPRD di propinsi kabupaten kota, dan bahkan ada pimpinan pimpinan daerah yang mendapatkan direktif dari Ketum Mas AHY, untuk melakukan berbagai gerakan yang membantu rakyat. Seperti Gerakan Nasional Partai Demokrat Peduli dan Berbagi untuk berbagi kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Atau ketika para buruh menyalurkan aspirasi melalu Partai Demokrat, untuk menolak RUU Omnibus Law kemudian kami tolak dan terbukti sekarang UU tersebut dinyatakan tidak mengikat, harus dilakukan revisi ke depannya, dan untuk hal yang strategis tidak boleh dilaksanakan. Omnibus law dianggap inkonstitusional karena tidak mengikuti aturan di dalam peraturan perundangundangan. Ini yang saya kira harus menjadi perjuangan Partai Demokrat, termasuk dalam berbagai aspek, seperti menolak terhadap RUU Sisdiknas yang tidak pro rakyat, UU ideologi Pancasila yang menyimpang dari arah dan tujuannya, Demokrat pasti akan bersuara paling lantang.

 

Tanggapan Bapak, tentang mereka yang mau melaporkan Pak Ketum dan Pak SBY?

Itu hanya orang-orang yang tidak mengerti substansi saja. Karena apa yang disampaikan oleh Ketua Majelis Tinggi, Pak SBY, Ketum Mas AHY tidak pernah menyebut nama. Kalaupun ada yang merasa tersinggung, maka itu adalah haknya. Tapi jika ada yang perlu diketahui publik, harus disampaikan kepada publik. Misalkan ada upaya dari pihak tertentu untuk menyetting hanya dua kandidat dari pihak mereka, itu sudah jauh dari demokrasi yang sehat, maka wajar Pak SBY sebagai orang yang sangat berpengalaman dalam dunia politik dan pemerintahan, berjiwa kenegarawanan, menyampaikan hal itu untuk bisa menjadi proteksi di masyarakat.

Ketum juga menyampaikan bahwa proyek-proyek yang diresmikan di awal-awal Pak Jokowi menjabat. Pembangunan negara itu berkesinambungan. Apa yang diselesaikan hari ini bahkan diresmikan, itu tidak terlepas dari peran serta para pemimpin terdahulunya. Bahkan jalan tol lintas Sumatera pun bagian dari karya Pak SBY. Membangun pusat pusat pertumbuhan baru juga sangat relevan ataupun masih menggunakan konsep MP3EI yang digagas oleh SBY. Seluruh koneksi jalan tol dibangun di era Pak SBY.

Pak SBY ketika meresmikan jembatan Suramadu tidak lupa bahwa itu digagas oleh pemimpin sebelumnya, sehingga beliau bisa menyelesaikan. Kalau kemudian dikritik terkait proyek yang mereka serang kepada Demokrat proyek mangkrak, yang karena pemerintah selanjutnya tidak dilanjutkan. Kalau dilanjutkan pemerintah selanjutnya karena itu milik negara, maka selesai. Pemimpin ke depan juga harus menyelesaikan apa yang sudah dicanangkan presiden sebelumnya.