Dr. Ir. H. E. Herman Khaeron., M.Si, Berjasa Bagi Bangsa, Berbuat Bagi Rakyat

Oleh: Syulianita (Editor) - 24 October 2022

"Aspirasi Rakyat, Itulah Perjuangan Saya"

Tiga periode menjadi wakil rakyat cukup menjadi bukti bahwa ia adalah sosok yang sangat dicintai oleh konstituen. Kecintaan konstituen kepadanya tentu tak lepas dari dedikasi dan loyalitas kepada rakyat yang telah menitipkan amanah kepadanya melalui Partai Demokrat yang memang komitmen dalam membela rakyat. Begitulah Herman Khaeron. Pria yang saat ini juga menjadi salah satu Ketua DPP Partai Demokrat ini bercerita banyak tentang dinamikanya sebagai wakil rakyat dan sebagai politisi. Berikut petikan wawancaranya.

Menjabat tiga periode, apa saja yang sudah Bapak lakukan selama ini, khususnya di Dapil Bapak, Jabar VIII?

Memasuki dunia politik ini sebenarnya adalah jalan dari Allah, karena tidak pernah direncanakan maupun dipikirkan. Saya meniti tangga pekerjaan di dunia profesional yang saya anggap sebagai jalan untuk mencapai kesuksesan. Ternyata saya berlabuh di Partai Demokrat dan bisa menjadi anggota DPR sampai saat ini. Sejak kecil menurut ayah, saya sudah ada bakat meng-organize. Saya memang suka mengumpulkan kawankawan, membuat tim sepakbola atau olahraga lainnya.

Saya juga aktif di organisasi ekstra kampus yang mendidik kepemimpinan saya. Setelah lulus dari S1 teknik industri, saya menjalani jalur profesional di bidang industri dan konsultan. Di beberapa perusahaan saya membuka jaringan dan berteman dengan siapa pun, termasuk mengarah kepada Partai Demokrat. Pak SBY lah yang membawa saya ke Partai Demokrat. Karena punya pengalaman memberdayakan masyarakat di sekitar pesisir petani nelayan, budi daya ikan, dan aktif di berbagai organisasi, saya ikut berkontestasi di pemilu tahun 2009. Alhamdulillah, Allah SWT menjadikan jalan hidup saya sebagai wakil rakyat, terbawa eksistensi Pak SBY yang sedang digandrungi dan diminati masyarakat. Akhirnya saya terpilih menjadi anggota DPR RI. Ini adalah kesempatan yang tidak saya sia-siakan untuk berkarya, produktif, dan lebih menghasilkan jawaban atas harapan-harapan rakyat.

Selain turun ke dapil menjalankan tugas-tugas sebagai pengurus DPP Partai Demokrat, saya juga banyak membina dapil. Saya ditugaskan oleh partai sebagai pimpinan komisi IV bidang pertanian, mendorong peningkatan kesejahteraan kapasitas masyarakat petani, nelayan, budi daya ikan, dan petambak garam, tanpa melupakan entitas lainnya sebagai bagian penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Saya meniti karier politik berpegang teguh pada idealisme dan modalnya adalah aspirasi rakyat. Apa yang menjadi harapan dan aspirasi rakyat, itulah yang harus menjadi perjuangan saya sebagai wakil rakyat. Oleh karena itu, dengan menjaga hubungan baik dengan masyarakat, saya terpilih kembali di tahun 2014, melanjutkan sebagai pimpinan komisi IV dan menjadi pimpinan komisi VII membidangi pertambangan dan energi. Pada akhir periode 2014, kemudian menjadi pimpinan komisi II DPR RI.

Selain menjalani karier politik, saya juga menaiki tangga pendidikan. Begitu masuk DPR saya sudah menyelesaikan magister science saya di bidang teknologi kelautan, jurusan perencanaan pembangunan kelautan dan perikanan. Kemudian di akhir periode kedua bisa menyelesaikan Pendidikan S3, Ilmu Pertanian di Universitas Pajajaran. Ini tidak lepas dari rasa syukur kepada Allah SWT, dan seluruh pihak yang telah mendukung. Saya juga berterima kasih kepada Pak SBY yang terus memberikan kepercayaan. Pada periode ketiga di tahun 2019 terpilih kembali, saya memilih komisi VI DPR RI karena menganggap selama ini banyak yang perlu saya bantu di sisi peningkatan ekonomi khususnya UMKM, yang menjadi basis dan tulang punggung perekonomian masyarakat. Eksistensi UMKM menjadi cangkar pembangunan nasional. Sebanyak 65 juta UMKM di seluruh Indonesia, sebagiannya ada di daerah pemilihan saya, tentu ini menjadi tanggung jawab moral terhadap peningkatannya sebagai sumber kehidupan dan peningkatan ekonomi nasional, bahkan sumber kehidupan masa depan seluruh rakyat Indonesia.

Di komisi VI tentu juga membutuhkan proses pembelajaran yang lebih mendalam terkait dengan perekonomian, khususnya ekonomi praktis karena kita membidangi masalah UMKM koperasi. Termasuk juga mengawasi investasi sesuai dengan fungsi tugasnya terhadap BUMN. Juga yang terpenting kementerian perdagangan, sebab menyangkut hajat hidup masyarakat. Kesediaan berbagai barang dan jasa harus dijaga keterjangkauannya, supaya bisa menunjang kehidupan masyarakat lebih survive ke depan.

 

Selama tiga periode itu kendala terberat apa yang Bapak rasakan dan bagaimana mengatasinya?

Di DPR semua sesuai komisi masingmasing, kompleksitas masalah yang terjadi di masyarakat tidak bisa dijawab serta merta. Di Komisi IV, pertanian, kelautan, perikanan, dan kehutanan, problem masyarakat tidak memiliki jembatan lintas untuk menunjang perekonomian dan aktivitas, tetapi infrastruktur tidak ada dalam satuan anggaran. Ke depan menurut saya memang DPR harus memiliki anggaran seperti yang sekarang dimiliki oleh para anggota dewan di Amerika Serikat. Mereka bisa mengajukan kegiatan apa saja dengan kuota yang sudah disiapkan oleh DPR sebagai aspirasi. Di komisi VI, contohnya untuk membantu para petani dan nelayan yang membutuhkan kapal agak sulit karena kami tidak ada program membangun kapal, sehingga saya harus memikirkan cara lain, seperti lebih fokus peningkatan marketing yang lebih baik atau meningkatkan nilai tambah dari hasil tangkapannya. Atau bisa juga membantu pengadaan mesin pendingin. Sebetulnya ada banyak cara sepanjang mampu diwujudkan.

Tetapi kalau sudah dihadapkan pada masalah jalan antardesa rusak, semestinya menjadi tanggung jawab bupati, walikota, atau gubernur. Masalah irigasi karena pendangkalan, yang punya wewenang adalah kementerian pekerjaan umum. Menurut saya ini masih menjadi kendala sebagai anggota DPR RI, namun tentu masih ada cara lain agar masyarakat bisa tertampung aspirasinya.

 

Target perjuangan ke depan masih panjang, ya, Pak?

Ya, masih panjang. Dalam satu dapil tertentu tidak semuanya mengisi ruang yang dibutuhkan oleh masyarakat, jadi masih ada hal-hal yang harus memakai cara lain, baik itu komunikasi dengan bupati, gubernur, atau menteri terkait. Persoalannya, kementerian juga punya prioritas pada mitra kerja. Dalam pandangan saya, ke depannya DPR harus punya strategi lain agar para anggota DPR dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat, bisa menampung aspirasi dan mewujudkannya.

Menurut pandangan Bapak, apakah peran Partai Demokrat di parlemen sudah maksimal?

Demokrat menurut saya bisa menjadi figur partai yang selama ini concern dengan rakyat, karena lahir sebagai anak kandung reformasi, lahir dari pergerakan yang penuh harapan perubahan demi perbaikan. Tantangan ini terjawab ketika Partai Demokrat memegang amanah sepuluh tahun. Partai Demokrat menjadi the ruling party, atau partai pemenang pemilu. Dari sistem manajerial, fokus partai ini adalah "Bersama Dengan Rakyat". Pak SBY selalu memberikan arahan dan panduan, bahwa kehidupan berpolitik yang terpenting adalah mewujudkan harapan-harapan rakyat. Kemudian kemampuan untuk menggali strategi, cara, dan taktik untuk bisa meningkatkan berbagai perannya, baik untuk rakyat, bangsa, dan negara.

Hal itu semua disentuh dengan cara yang modern dan lebih efektif untuk menjaring harapan rakyat. Pergantian kepemimpinan pada Mas AHY, menurut saya ada peran yang sangat besar melalui smart party menjadi partai yang modern. Seluruh manajerial, taktik, dan caranya menyesuaikan terhadap perubahan zaman yang terjadi pada setiap generasi. Kita tidak bisa melupakan generasi tua, tetapi juga penting membina kaum milenial. Sentuhan milenial ini tidak mudah, karena berbeda generasi, berbeda pula perilaku. Oleh karenanya, pendekatan untuk mengajak milenial membangun negeri melalui kendaraan Demokrat juga bukan persoalan mudah. Butuh etos kerja, pemikiran, dan pengetahuan yang cukup.

Mas Agus bisa menjadi figur anak muda yang mampu menjawab tantangan ini, karena beliau mengikuti perjalanan Pak SBY selama sepuluh tahun sebagai presiden, sehingga tahu cara mengelola negara. Beliau muda dan punya kecerdasan di atas rata-rata, dibuktikan dari pendidikannya. Wawasan kebangsaan dan nasionalismenya kuat karena berlatar belakang militer, dari sisi fisik juga kuat. Menurut saya ini modal utama untuk bisa menjadi nakhoda bangsa ke depan. Pada intinya, Demokrat lahir dari anak kandung reformasi, kemudian dalam perjalanannya beradaptasi dan berorientasi terhadap kepentingan rakyat, sehingga banyak program-program pro rakyat SBY juga masih dikenang sampai saat ini.